Setelah ketahuan bahwa Bintang Ilmu yang dikatakan sebagai distributor
tunggal depdiknas untuk produk peningkatan mutu, ternyata mengirim buku
porno di Pekalongan.

Sekarang ketahuan juga di Cianjur Jawa Barat ternyata mengirim buku yang 
menghina pahlawan nasional.



Sayangnya Depdiknas sama sekali tidak ada tanggapan dan tindakan.

jadi apa benar ya, bahwa departemen pendidikan dan menteri pendidikan ini  
merupakan  jongos dari cukong2 asing???



Dari: Bambang Tribuono <bambu...@yahoo.co.id>

Topik: Ulah
Group PT. Bintang Ilmu sebagai Distributor Tunggal Depdinas di Cianjur
: DPRD Cianjur Tarik Buku pelajaran 'Seri Pahlawan Nasional'. Kenapa?

bal...@yahoogroups.com,
berita_koru...@yahoogroups.com, hu...@dpr.go.id, i...@antikorupsi.org, "bbc
indonesia" <indones...@bbc.co.uk>, kkn-wa...@yahoogroups.com, 
media_nusant...@yahoogroups.com, 

Tanggal: Kamis, 5 Februari, 2009, 2:18 AM












    
            Depdiknas,

Bagaimana nih...

Satu
lagi produk dari PT. Bintang Ilmu Group yang ditunjuk secara resmi oleh
Departemen pendidikan nasional, ternyata menyimpan masalah.

Bahkan
ternyata produk yang diberikan adalah sisa produk dari produk 5 tahun
yang lalu, yang mungkin sebenarnya sudah tidak up to date.  dan  produk
itu sebenarnya bukan diperuntukkan untuk anak sekolah dasar. Tapi
karena sudah tidak ada produk sampah lagi yang tersisa, akhirnya diberi
produk sampah lain yang sebenarnya untuk konsumsi lain.

Depdiknas apa memang benar jadi anteknya PT. Bintang Ilmu Group,  anteknya 
orang2 asing???

menjualkan
barang sisa di gudang mereka yang sebenarnya sudah harus dijual sebagai
barang loakan yang hanya laku dijual kiloan... tapi harus dibeli
sekolah dengan harga mahal???

Aparat hanya bisa diam dengan
 alasan ini adalah program depdiknas pusat.

mana tanggung jawabmu depdiknas???





Dari: alfaqirilmi <alfaqirilmi@ yahoo.com>

Topik:  DPRD Cianjur Tarik Buku pelajaran 'Seri Pahlawan Nasional'. Kenapa?

berita_korupsi@ yahoogroups. com

Tanggal: Selasa, 3 Februari, 2009, 5:27 PM









    
            DPRD Cianjur Tarik Buku pelajaran 'Seri Pahlawan Nasional'. Kenapa? 





Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cianjur meminta 


pendistribusian buku pelajaran Seri Pahlawan Nasional untuk siswa 


sekolah dasar, yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK), segera 


ditarik. Sebab, gambar jilid salah satu buku, yakni Seri Pahlawan Ki 


Hajar Dewantara, dibuat dalam bentuk karikatur.





"Buku tersebut tidak mendidik dan tidak menghargai nilai 


kepahlawanan, " kata Sekretaris Komisi VI Bidang Pendidikan DPRD 


Kabupaten Cianjur Dudi Aryadikara kepada wartawan.





Ia menilai penggambaran Ki Hajar Dewantara, dengan bentuk bibir dan 


hidung yang tidak proporsional, tidak menghargai nilai-nilai 


kepahlawanan tokoh pendidikan tersebut. "Ini bukan masalah kebebasan 


berekspresi, melainkan jelas-jelas tidak mendidik," katanya. Dudi 


mengaku telah menyerahkan contoh buku terbitan PT Grasindo tersebut 


ke Kejaksaan Negeri Cianjur.





Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Cianjur Fransiskus Pakpahan 


mengatakan tak bisa menarik buku itu begitu saja karena distribusinya 


bersifat nasional. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas 


Pendidikan untuk membahas masalah ini. "Kalau memang dianggap tidak 


layak, kami siap melakukan tindakan," katanya.





Editor penerbit buku Grasindo, Sudarmanto, mengatakan buku itu bukan 


pelajaran sejarah atau politik, melainkan buku pendidikan nilai 


perjuangan dan kepahlawanan.




Sebagai buku referensi yang diterbitkan lima 


tahun lalu, penjualan buku ini cukup baik. "Tidak ada nilai atau 


pesan yang keluar dari pakem, semuanya standar," kata Sudarmanto.





Ia akan segera menemui perwakilan DPRD Cianjur untuk mengklarifikasi 


masalah tersebut. "Kami sedang mengusahakan pertemuan lewat Grasindo 


biro Bandung," katanya. 





* Digunting dari Harian Koran Tempo 30 Januari 2008





Dirilis [I:BOEKOE]  


      Coba Yahoo! Messenger 9.0 baru. Akhirnya datang juga! 
http://id.messenger.yahoo.com

Kirim email ke