Nama Mang Ucup berikut foto smooth-nya telah tertayang di Facebook. 
Abrakadabra bimsalabim...sontak hanya dalam jangka waktu tiga minggu 
saja, sudah bisa mempunyai sahabat baru lebih dari 375 orang. Apakah 
dengan kuasa menambah stok 375 rekan baru ini berarti sesuatu hal 
yang patut dibangga-banggakan kepada publik and all everybody. 
Karena memiliki sahabat yang kian berjibun banyaknya, bukankah 
sebuah pencapaian prestasi nyata? Mungkin karena dilanda perasaan 
narcisi kali ya. Memang tidak bisa dipungkiri lagi, kini Anak-anak 
Baru Gedhe (ABG) saling berlomba-lomba, sepak sana, terjang situ; 
demi memperebutkan siapa yang memiliki sahabat paling banyak, paling 
caem, terganteng ataupun paling cantik di Facebook

Facebook adalah sebuah web jaringan sosial atau bahasa akompleksnya 
tempat mejeng, berhaha-hihi, berlenggokkanan berlenggangkiri--yang 
paling banyak dikunjungi dewasa ini. Berdasarkan statistik ter-up 
date yang ada, rata-rata setiap anggota (member) Facebook mempunyai 
sedikitnya 100 sahabat. Jumlah anggota Facebook awal tahun 2009 ini 
saja sudah mencapai lebih dari 150 juta jiwa. Dus fantastisnya, 
setiap hari jumlah itu kian menggelembung bertambah banyak sekitar 
600 ribu anggota baru. Konon kabarnya, apabila nama Anda tidak 
tercantum di Facebook itu sama dengan "U are nobody". Yang bila 
benar itu adanya, berarti itu bisa menihilkan aforisma terkenal yang 
pernah dikoar-koarkan oleh filsuf Yunani Decartes (baca: Deca) pada 
abad Eropa klasik dengan perkataannya: "cognito ergo sum" yang 
berarti: "saya ada, karena saya di Facebook".

 Singkat cerita wabil esensinya, sabahat adalah tempat di mana kita 
bisa berbagi suka dan duka maupun tempat curhat. Bahwa setiap orang 
membutuhkan sahabat, itu sebuah keniscayaan.  Hanya sayangnya, 
kebanyakan manusia sekarang ini--mungkin karena terlanjur hidup 
serba hedonis, individualis dan narcisi serta cenderung amoralis--
tidak memiliki banyak waktu lagi untuk menjalin persahabatan 
(friendship), persekutuan dalam artian lebih luas. Maka Anda tidak 
perlu terheran-heran apabila di Eropa sana menjamur bisnis yang 
menawarkan jasa "Rent a Friend". 
 
Cermati jeli fenomena budaya di masa kontemporer ini. Kita lebih 
senang mencari sahabat secara instan layaknya membikin mie seduh, 
bisa melalui Facebook, Friendster, MySpace dan banyak lagi. Memang 
mudah dan murah, hanya dengan satu keterampilan meng-Klik saja, Anda 
sudah bisa mendapatkan seorang sahabat yang jauh domisilinya di 
tengah lautan Atlantik sana. Sama seperti juga bunga, buat apa susah-
susah menanam bunga; lebih baik beli atau tinggal petik saja. Banyak 
orang menduga bahwa Facebook, Friendster itu adalah situs hanya 
untuk para ABG mejeng. 

Tetapi kenyataannya ini tidak benar. Berdasarkan data valid 
demografi yang pernah dipublikasikan oleh Facebook; nyatanya anggota 
terbanyak dan teraktif adalah mereka yang usianya sudah di atas 
kepala tiga, 30 tahun. Maklum mulai dari usia inilah yang paling 
banyak merasa kesepian. Rekan-rekan seusia mereka sudah sibuk dengan 
dunia mereka masing-masing, keluarga masing-masing; sehingga tak ada 
waktu luang untuk berbagi, sharing sekedar ber-say Hello dengan 
teman kampung semasa masih muda dulu.

Apakah sahabat yang didapatkan melalui internet atau Facebook ini 
bisa diposisi sejajarkan sebagai seorang sahabat benaran ataukah 
lebih tepatnya hanya sebagai kenalan sekilas pandang saja. Sebab 
dalam ikatan persahabatan model Facebook itu tidak melibatkan faktor 
emosional.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa persahabatan itu sama saja seperti 
juga tanaman yang membutuhkan pemeliharaan. Artinya perlu diberikan 
pupuk, disiram setiap hari agar bisa tumbuh dengan baik. Tetapi 
dengan jumlah kenalan yang sedemikian banyaknya seperti ala 
Facebook, Friendster itu membikin Anda tidak mungkin melakukan 
proses-proses pemupukan kasih sayang, penyiraman air cinta kasih 
pada seluruh teman Anda tersebut. 

Soalnya sederhana saja, Anda tidak punya banyak waktu untuk 
melakukannnya secara intensif, juga teman-teman dunia maya Anda 
tadi. Berbeda hal dengan pertemanan di darat yang terjalin secara 
alamiah, natural dan tidak terkesan dibuat-buat; menjadikan ikatan 
batin model persahabatan sejati inilah yang membikin mesra dan 
indahnya hidup di dunia ini.

Tetapi bagi saya pribadi, kenalan atau sahabat di Facebook pun sama 
nilainya seperti para sahabat lainnya, kenapa bisa demikian? Mereka 
telah menghargai saya di mana mereka mau meluangkan waktunya khusus 
untuk berkenalan dengan saya. Tidakkah itu berarti ia telah 
mengorbankan sesuatu yang paling berharga miliknya ialah "WAKTU" 
walaupun mungkin ini hanya beberapa detik sekalipun.

Melalui persahabatan atau kenalan di Facebook tersebut membuktikan 
bahwa mereka mau menerima saya sebagai sahabat, rekan yang berdiri 
sejajar, duduk sama rendah. Hal ini tidak mungkin didorong tanpa 
adanya rasa simpati, empati sosial ataupun perasaan senang terhadap 
diri saya. Bahkan dari koordinat pertemanan Facebook itu juga, saya 
bisa menilai bahwa hasil coret-coretan saya selama ini ternyata 
tidak sia-sia atau sirna begitu saja. Hal ini bagi saya, 
sesungguhnya merupakan anugerah atau berkat yang dapat memantikkan 
spirit memotivasi saya untuk terus-menerus menulis di manapun dan 
kapanpun juga.
 
Persahabatan (Friendship) adalah satu kata sakral yang bisa menembus-
nembus dimensi ruang maupun triomensi waktu serta tetralogi kosmos; 
walaupun jarak memisahkan Anda; tetaplah pertahankan kata "persa-
'Friendship'-habatan" itu. Sebab ia adalah putera makhkota kehidupan 
mensejati yang harus tetap terjaga koeksistensinya dari masa ke 
masa, zaman ke zaman; hingga hari kiamat kubro nanti datang. 

He..he..maukah Anda bersahabat dengan Mang Ucup, walaupun hanya di 
Facebook sekalipun juga? Daripada cari racun rent a friend, 
mendingan pilih madu-racunnya Facebook karena masih berprobabilitas 
besar peroleh segelas madu rendesvous persahabatan. Maukah?  Kalau 
nanti udah bosan tinggal Klik "DELETE" azah untuk perceraian dalam 
Facebook ini!

Salam persahabatan dengan sepasang jabat tangan tererat yang terindah

Mang Ucup
Facebook
Emal: mang.ucup<at>gmail.com


Kirim email ke