----- Original Message ----- From: Henny To: mediac...@yahoogroups.com Sent: Friday, February 20, 2009 3:07 PM Subject: Re: [mediacare] Hillary dan Posisi Tawar Indonesia
Ini adalah satu lagi lambang ketidak tauan. Indonesia adalah negara terbesar berpenduduk muslim benar dan peran indonesia di dunia international sangat kecil seper sekian persen dari kaum minorotas di Indonesia. Inilah kunci yang harus dipelajari. Rakyat Amerika saat ini terhenyak tak berdaya, hanya mampu menatap para kabinet Obama yang bermasalah dengan pajak, uang suap, korupsi dsb. Sejak penarikan diri Judd Gregg sebagai calon menteri pedagangan rakyat semakin pesimis. Obama terus berkampanye menggunakan airforce one akan tetapi rakyat semakin bersedih menyesal karena tidak berpikir panjang, bagaimana mungkin pemimpin yang menjanjikan CHANGE berwisata ria dengan airfirce one, Wakil president juga dan bahkan ketua congress beserta 7 orang sohibnya berterbangan ria. Rakyat terhenyak tapi nasi sudah menjadi bubur. Diana McDaniel seorg ibu berkulit hitam yang putranya korban USS Cole menolak bertemu Obama, dia menysal telah memilih Obama dan putrinya berkata Obama harus di impeach. Setelah wawancara dengan Al Arabiyah seorg tokoh dari Media Arab tsb langsung bicara apa yang dia katakan? Obama akan melaksanakan keputsan berdasarkan popularitas yang kurang lebih sama dengan Clinton dan ini sangat membahayakan kestabilan dan demokrasi yang sedang dibangun di Middle East. Saat ini kita hanya selangkah lagi mengukir sejarah dengan pemilu di Iraq yang diikuti 14000 candidat dan 4000 diantaranya wanita dan yang diikuti oleh kelompok Sunni juga. Akan lebih bijaksana bila Obama tidak buka mulut. Robert Gates sebagai menteri pertahanan langsung bereaksi dan bicara 4 mata dengan Obama dan Direktur CIA saat itu Michael Hayden langsung angkat bicara on the record mengenai gentingnya suasana terutama saat harga minyak jatuh bisa membahayakan Iran.. Kongres dan senat mennyetujui stimulus paket tanpa membaca paket setelah 20 cm tsb. Rakyat berduka, rakyat menentang dan stock market jatuh sejatuh jatuhnya. Isinya stimulus paket adalah 400 juta untuk biaya condom, 8 juta untuk pemanasan kolam renang di Hawaii yg memang sdh panas, 300 juta untuk renovasi kantor departemen perdagangan, lalu untuk pembangunan rel kerea dari Las Vegas ke Orlando yang tentu saja tak mungkin karean tiket pesawat udara dari Las Vegas ke Orlando sangat murah....lalau biaya pembanguna jembatan, jalan raya dan semua ini baru akan dimulai tahun 2010. Lalu pemerintah membantu kredit macet bukan bagi orang-orang yang betul betul kesusahan kehilangan pekerjaan akan tetapi bagi mereka yang membeli rumah jor-joran tanpa pikir terutama di California..iaya research Global Warming dan bermunculanlah para periset-periset gadungan. Seorang ayah berkata, stock tumbang waktu 9/11, kita berduka atas kehancuran akan tetapi tanpa uang negara rakyat Amerika bangkit berjuang bahu membahu sekarang sdh tidak ada moral lagi. Obama tanpa pikri panjang ingin menutup Gitmo lalu kemana para tawanan akan dilempar? Salah satu tujuannya tentu Indonesia.....Hampir semua negara asal para tawanan menolak menerima kembali para tawanan, itulah isu terpenting. Sejak pertama SBY naik juga melakukan hal yang sama government spending membengkak dan tak satupun usahanya mampu mengerakkan roda ekonomi. Jadi jangan terlalu gembira dan jangan terlalu banyak berharap, percayalah pada kekuatan kita sendiri Indonesia harus bangkit dan dimulai dari kita sendiri. Berhentilah ber andai andai ......lihatlah kenyataan...dan impak ekonomi global ini lebih terasa di Indonesia sebagai negara produsen dan di China dan ini membahayakan. CNN, ABC, NBC tdk pernah menampilkan hasil survey 754 rakyat yg mendukung stimulus dibanding dengan 347564 rakyat yang menolak. 81 rakyat memiilih minum beer dengan Sean Hannity dan 19 % memilih minum beer dengan Obama. Mereka tak mampu lagi dan bahkan mengatakan bahwa Obama tak mampu bermain dikancah politik yang terlalau kuta melilitnya. Bangun, buka mata, lari pagi bangkitkanlah bangsamu...berhentilah melihat debu diseberang lautan sementara gajah berdiri didepan mata......berdera boleh sama tinggi tapi kantong beda.....Saat resesi begini rakyat Amerika akan membatasi membeli barang akan tetapi tdk membatasai makan dan minuman dan semua industry ini ada di USA, murah berlimpah dan terbesar didunia. Mereka tak berhenti minum-minum bir dsb semua dari Amerika, kawan...sebaliknya kita di Indonesia akan gantung diri sebab air kali saja sdh kering.... Salam....... HH ----- Original Message ----- From: Taruna Ikrar To: Group Forum Pembaca Kompas ; Group Mediacare Cc: ppiindia internatinal ; Muhammadyah Groups Sent: Thursday, February 19, 2009 10:03 AM Subject: [mediacare] Hillary dan Posisi Tawar Indonesia http://suarapembaca.detik.com/read/2009/02/19/095530/1087202/471/hillary-dan-posisi-tawar-indonesia Kamis, 19/02/2009 09:55 WIB Hillary dan Posisi Tawar Indonesia Taruna Ikrar - suaraPembaca /ist. Jakarta - Melihat potensi Indonesia sebagai negera demokrasi terbesar ketiga di dunia dengan jumlah penduduk 225 juta jiwa dan sebagai negara Muslim terbesar di dunia, demikian pula sumber daya alam yang luar biasa melimpah, menempatkan bangsa ini dalam posisi tawar yang sangat berarti dalam percaturan internasional. Potensi ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan pembangunan dan peningkatan kesejahteran segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengutus Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton untuk mengunjungi Indonesia sebagai bagian dari lawatan ke luar negeri pertamanya karena Obama ingin merangkul dunia Muslim. Sangat logis karena Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia. Hal ini sekaligus menunjukkan kekonsistenan Presiden Barack Obama terhadap janjinya untuk mengusahakan "jalan baru ke depan" dengan "dunia Muslim berdasarkan kepentingan bersama dan saling menghormati" (Pidato Pelantikan 20 Januari 2009). Berdasarkan kenyataan di atas diperlukan persepsi jelas dan sekaligus tindakan nyata dalam memposisikan diri sebagai bangsa yang besar dan berdaulat untuk menerima tantangan dan sekaligus mengambil manfaat dari kunjungan tersebut. Amerika Serikat sendiri menghadapi sejumlah tantangan dan persoalan. Baik dari dalam negeri sebagai dampak krisis keaungan global berupa "pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK)" maupun dari dunia luar termasuk dari dunia Muslim. Khususnya dari wilayah Palestina hingga Iran, Irak, Afganistan, dan Pakistan. Presiden Obama menyetel nada baru dan menjanjikan keseimbangan baru dalam penggunaan diplomatik, militer, dan bentuk kekuasaan lainnya. Perubahan strategi diplomatik AS tersebut tentunya sebagai cara untuk menyelesaiakan masalah dalam negeri Amerika. Salah satu strategi yang diambil oleh pemerintah Obama adalah meningkatkan daya beli masyarakat AS dengan paket stimulus ekonomi yang telah mendapat persetujuan senat sebesar 780 miliar dollar AS. Stimulus ini akan dijalankan dengan strategi pemotongan pajak dan pemberian subsidi terhadap industri-indutri strategis dalam meningkatkan produksinya sehingga akan membantu membuka lapangan kerja baru. Dengan demikian jutaan penduduk AS yang telah di-PHK akan kembali mendapatkan pekerjaannya. Dalam konteks global tidak ada satu negara pun di dunia yang dapat berdiri sendiri sehingga terjadi persaingan produksi dan perebutan pasar untuk memasarkan produk industrinya. Sebagaimana kita ketahui bahwa Amerika, Eropa, dan Jepang merupakan negara-negara yang menggantungkan indutri strategisnya terhadap otomotif, manufaktur, alat-alat berat, persenjataan, indutri komputer, dan kemampuan profesional. Sedangkan Negara-negara Asia, Afrika, Timur Tengah menggantungkan produksi dalam negerinya pada agriculture, furnish, tekstil, dan lain-lain. Jadi dengan melihat produksi utama maka sangat logis bagi AS untuk melirik ke Afrika dan Timur Tengah, Asia, termasuk Indonesia tentunya, sebagai pasar yang menggiurkan untuk produk-produk utamanya. Karena dengan terbukanya pasar berarti akan memberikan keuntungan yang besar terhadap perkembangan dan kemajuan industri yang secara otomatis akan meningkatkan eksport dan pemasukan dalam negeri AS. Sementara pasar di daratan Eropa, AS, Jepang, dan China sudah overload dikarenakan negara-negara tersebut sebagai negara-negara produsen otomotif, komputer, dan manufacture pula. Bahkan, akhirnya akan terjadi kompetisi dengan AS. Jadi dengan demikian perubahan kebijakan luar negeri Amerika tidak semata-mata karena pergantian kepemimpinan dalam hal ini Presiden Obama, demikian pula bukan karena motif agama, melainkan karena kebutuhan pasar dan kepentingan dalam negeri AS. Namun, apa pun kondisinya kebijakan luar negeri AS ini perlu direspon oleh Pemerntah Indonesia sebagai suatu peluang untuk memajukan Bangsa Indonesia setara dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Taruna Ikrar University of California Med Surge II, Room 364, Irvine, 92697, CA, USA ------------------------------------------------------------------------------ Get your new Email address! Grab the Email name you've always wanted before someone else does!