untuk bacaan- dalam politik ada pepatah : tak ada lawan dan kawan yang abadi dari lawan bisa jadi kawan trus jadi lawan lagi, tergantung dari arah mana angin berhembus wallahualam :-)
l.meilany ----- Original Message ----- From: rahadianhr999 http://www.sinarharapan.co.id/berita/0811/22/pol02.html Hidayat Nurwahid Sayangkan Iklan PKS Jakarta - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid menyayangkan iklan PKS yang menempatkan mantan Pre-siden Soeharto sebagai guru bangsa sejajar dengan M. Natsir, Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, Bung Tomo, dan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Iklan tersebut tidak dibahas dalam majelis syuro dan partai. Dengan demikian, iklan itu bukan hasil keputusan partai. Hal tersebut ditegaskan Hidayat Nurwahid di Jakarta, Jumat (21/11) siang. Ia menyatakan, dirinya tidak ada kaitannya dengan iklan yang ditayang di stasiun televisi swasta pada 9-11 November 2008. "Saya tidak ada hubungannya dengan iklan itu. Saya juga menyayangkan iklan itu," katanya. Ketua Badan Humas DPP PKS Ahmad Mabruri mengatakan, perencanaan iklan tersebut memang hanya dibahas dalam Tim Pemenangan Pemilu Nasional (TPPN) DPP PKS yang dipimpin Mahfud Shiddiq, tidak melibatkan majelis syuro "Seperti ditegaskan Pak Tifatul Sembiring (Presiden PKS-red) bahwa iklan itu untuk menghilangkan dendam sejarah. Iklan itu bukan untuk mencari dana dari keluarga Cendana," katanya. Penasihat Badan Humas PKS Suryama M. Sastra mengaku, memang ada kesenjangan antara gagasan umum melakukan rekonsiliasi dengan semua pihak dengan terjemahan di lapangan dalam bentuk iklan. "Ada yang tidak digarap dengan matang. Akibatnya, ada salah persepsi di masyarakat. Tetapi, maksud iklan itu kan rekonsiliasi dalam rangka hari pahlawan," katanya. Baik Hidayat Nurwahid dan Ahmad Mabruri membantah adanya aliran dana dari keluarga Cendana ke PKS dalam rangka penayangan iklan tersebut. "Itu tidak ada. Itu fitnah. Saya sendiri tidak menerima Rp 1 uang dari cendana. Saya tidak ada kaitannya dengan iklan itu," tegas Hidayat. Ahmad Mabruri mengatakan kalau informasi aliran dana dari keluarga Cendana ke PKS hanya berdasarkan informasi dari short message service (SMS) tentu perlu penelusuran sumber yang lebih jelas. "Kita iklan bukan untuk cari duit. Lagi pula iklan selama tiga hari itu untuk memperingati hari pahlawan," katanya. .