--- In [EMAIL PROTECTED], "setyawan_abe"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

<http://arraisy.multiply.com/journal/item/2/Gerakan_Pay_It_Forward>
Gerakan "Pay It Forward"
Oleh: Jamil Azzaini

Pay It Forward adalah sebuah film drama Hollywood yang diproduksi pada
tahun 2000. Film yang disutradarai oleh Mimi Leder itu mengisahkan
tentang sebuah ide sederhana dari seorang anak kecil berusia 11 tahun,
Trevor. Bocah kecil ini hidup bersama ibunya, Arlene, seorang pemabuk
dan single parent.

Kisah film tersebut berawal pada saat seorang guru ilmu sosial di
sekolah Trevor memberikan sebuah tugas. Sang guru, Mr. Simonet, meminta
para murid memikirkan sebuah ide yang dapat mengubah dunia. Para murid
juga diminta untuk mewujudkan idenya ke dalam tindakan nyata.

Pada saat itulah Trevor mencetuskan ide Pay It Forward atau bayar
dimuka. Inti dari ide Trevor adalah ia hanya perlu menolong tiga orang.
Pertolongan itu harus dalam bentuk yang nyata dan tidak bisa dilakukan
oleh orang yang akan ditolong itu. Setiap orang yang telah ditolong
harus menolong tiga orang lain, begitu seterusnya.

Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen
adalah seorang pemuda gembel pecandu narkoba bernama Jerry, Mr. Simonet
yang masih hidup membujang, dan seorang teman sekelas yang selalu
diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal bernama Adam

Trevor melihat bahwa Ibunya sangat kesepian, tidak punya teman untuk
berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha
menghentikan kecanduan ibunya dengan cara rajin mengosongkan isi botol
minuman keras yang ada dirumah mereka, Trevor juga mengatur rencana
supaya ibunya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor, Mr Simonet yang
memberinya tugas itu.

Ide Trevor mulai berjalan. Jerry dibantu oleh Trevor dengan cara
membelikan baju, sepatu dan perlengkapan lain untuk modal bekerja serta
meyadarkannya agar tidak terlibat narkoba. Uang itu diambil dari
tabungan Trevor. Ketika Jerry berucap tarima casi kepada Trevor, maka
Treveor hanya menjawab `Pay It Forward".

Jerry kemudian membantu memperbaiki mobil Ibunya Trevor yang rusak tanpa
diminta. Sang ibu melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi
terharu, saat sang Ibu mengucapkan terima kasih, Trevor menjawab
"Pay It Forward"

Ibu Trevor yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk
meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah
ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama
bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang
putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka
membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan
terima kasih, dan dibalas dengan ucapan: "Pay It Forward

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan
menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong
seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar polisi untuk
bersembunyi di mobil si nenek, ketika pemuda itu sudah aman, si pemuda
mengucapkan terima kasih, si nenek menjawab dengan kata-kata : "Pay
It Forward".

Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan
kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit
kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan
perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda
ini, dan dijawab oleh pemuda itu dengan ucapan : "Pay It
Forward"

Ayah si gadis kecil yang ternyata konglomerat terkesan dengan kebaikan
si pemuda. Orang kaya itupun terdorong meneruskan kebaikan tersebut
dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya
mogok pada saat sedang meliput suatu acara. Saat si wartawan berterima
kasih karena mendapat rezeki nomplok berupa mobil Jaguar, ayah si gadis
menjawab: "Pay It Forward"

Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis
bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah "Pay It
Forward" tersebut. Naluri Jurnalistiknya mendorong dia menelusuri
mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang
memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan melindungi
pemuda, Ibunya Trevor yang memaafkan nenek Trevor, sampai kepada si
Trevor yang mempunyai ide tersebut. Dengan bantuan sang wartawan,
Trevorpun muncul di televisi.

Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong
teman sekolahnya, Adam, yang selalu diganggu oleh para berandalan.
Selesai pemakaman Trevor, betapa terkejutnya sang ibu melihat ribuan
orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya
sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita
terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak
pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan
melakukan kebaikan kepada orang lain.

Menurut saya, walau Trevor meninggal dalam usia yang sangat muda. Itu
jauh lebih baik dibandingkan dengan orang tua yang meninggal namun tidak
meninggalkan inspirasi apa-apa. Trevor memang pergi terlalu cepat namun
ia telah mampu menginspirasi banyak orang dan mampu membuat perubahan
yang berarti.

Dengan kondisi Indonesia yang sedang carut marut, angka kemiskinan yang
meningkat, pengangguran yang tak pernah berkurang, orang-orang yang
bingung memasukan anaknya untuk sekolah karena biaya yang melangit
bahkan di beberapa daerah ada yang terkena busung lapar, Gerakan Pay It
Forward menurut saya salah saru alternatif yang bisa ditawarkan.

Lakukan gerakan "Pay It Forward" dimulai dari Anda sekarang
juga. Hasilnya? Biarkan puluhan ribu orang, karangan bunga, dan generasi
berikutnya mengenang Anda ketika nanti saatnya tiba. Dan yang paling
penting, Tuhan-pun bangga dengan Anda.

(diambil dari www.jamil.niriah.com)


[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---

Kirim email ke