http://www.sinarharapan.co.id/berita/0902/07/sh03.html
Hamas Dituduh Mencuri PBB Tangguhkan Bantuan ke Gaza Yerusalem - Badan PBB untuk pengungsi Palestina menangguhkan bantuan ke Jalur Gaza, Jumat (6/2). Mereka menuduh penguasa Hamas mencuri pengiriman pasokan kemanusiaan untuk kedua kalinya dalam pekan ini. Pengumuman oleh United Nation Relief and Works Agency (UNRWA) memperdalam ketegangan antara badan internasional yang membantu sebagian besar dari 1,4 juta penduduk Gaza dan kelompok Islam yang menguasai jalur pantai. Krisis ini muncul pada saat yang sensitif. Pejabat PBB mengatakan, kebutuhan Gaza sangat mendesak untuk bangkit setelah serangan militer Israel kepada Hamas, yang membunuh hampir 1.300 orang, menelantarkan ribuan orang, dan menyebabkan kerusakan yang luas. Dalam sebuah pernyataan, UNRWA mengatakan, mereka menangguhkan pengiriman bantuan ke Gaza setelah Kementerian Masalah-masalah Sosial Hamas mencuri muatan 10 truk yang berisi tepung dan beras yang dikirim ke Gaza, Kamis. Awal pekan ini, polisi Hamas mengambil ribuan selimut dan bingkisan makanan yang ditujukan bagi warga yang membutuhkan. "Hamas harus mengembalikan semua bantuan yang mereka ambil dan mereka harus memberi jaminan bahwa ini tidak akan terjadi lagi. Hingga semua terjadi, kiriman kami ke Gaza akan dihentikan," kata jurubicara UNRWA Chris Gunness. Ajukan Protes Ia mengatakan badan yang mempertahankan "kontak tingkat kerja" dengan Hamas itu telah mengajukan protes kepada pemerintah. Gunness mengatakan, UNRWA akan terus mendistribusikan bantuan dari pasokan yang telah ada di Gaza, tapi stok sudah mulai menipis. "Ini hanya cukup untuk beberapa hari, bukan beberapa minggu," katanya. Sekitar 80 persen dari 1,4 penduduk Gaza bergantung pada badan PBB tersebut untuk makanan dan sokongan lain. Di Gaza, Menteri Masalah Sosial Hamas Ahmed al-Kurd menyebut insiden Kamis sebagai sebuah "kesalahpahaman" dan menyatakan harapan pertengkaran ini segera diselesaikan. "Kami menyambut semua bantuan, apakah itu dari UNRWA atau organisasi lain," katanya. "Setiap organisasi internasional yang ingin membantu atau membangun Gaza datanglah ke Gaza, dan kami akan memberikan pengamanan, keamanan, dan ketenangan," katanya. Pertengkaran dengan Hamas memunculkan tantangan bagi UNRWA yang telah menekan Israel untuk membuka blokadenya di perbatasan Gaza untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke kawasan itu. Kebanyakan muatan masuk ke Gaza melalui perbatasan yang dikontrol Israel. Israel menutup sebagian besar perbatasan sejak Hamas menguasai Gaza, Juni 2007. Israel khawatir pasokan itu akan mencapai Hamas yang dianggap sebagai kelompok teroris. Pemilu Israel Israel secara sepihak menghentikan operasi Gaza, yang dimaksudkan untuk menghentikan serangan-serangan roket Hamas, pada 18 Januari dan Hamas mengikutinya dengan pengumuman terpisah bahwa mereka juga akan melakukan gencatan senjata. Mesir berusaha menjadi perantara gencatan senjata jangka panjang. Hamas menuntut Israel membuka perbatasan sebagai bagian dari kesepakatan apa pun. Sebagai gantinya, Israel meminta penghentian penyelundupan senjata ke Gaza, dan berusaha membebaskan seorang tentara yang ditangkap Hamas selama lebih dari dua tahun. Upaya-upaya untuk menegosiasikan gencatan senjata terus dilakukan dalam bayang-bayang pemilihan umum Israel dan calon-calonnya bersaing tentang siapa yang bisa mengambil tindakan lebih tegas terhadap Hamas. Jajak pendapat opini terakhir sebelum pemilu memprediksikan persaingan yang ketat, tapi menunjukkan bahwa pemilih lebih menyukai partai-partai bergaris keras. Dalam sebuah wawancara TV, Jumat malam, pemimpin Likud Benjamin Netanyahu mengatakan, ia akan mencari koalisi yang luas jika menang, tapi akan kembali ke "kamp nasionalis"--sebuah acuan untuk partai-partai yang lebih keras--dalam membangun pemerintah. "Kita butuh cara yang berbeda," katanya kepada TV Israel. Netanyahu mengatakan tidak ada kesepakatan damai dengan pesaing Hamas, kepemimpinan Palestina yang lebih moderat di Tepi Barat memungkinkan di masa mendatang. Alih-alih, ia akan berusaha mendorong ekonomi Tepi Barat sambil me-neruskan pendudukan militer Israel secara tak terbatas. Ia juga menganjurkan sikap keras terhadap pemerintah Hamas di Gaza. (ap/i