Arab pra Islam adalah arab jahiliyah, yang dipenuhi dengan tradisi-tradisi
kebodohan dan kebiadaban. Kalaupun menurut anda idhul adha yang sekarang
dipraktekkan oleh umat islam adalah warisan dari tradisi arab pra-islam, bisa
anda bayangkan, bagaimana islam berusaha merubah kebiasaan yang biadab dan
tidak manusiawi itu menjadi sebuah gerakan yang mulia. Mengganti korban yang
tadinya manusia menjadi binatang yang kemudian dagingnya bisa dibagi-bagikan ke
para fakir miskin.
Seperti juga memukul istri yang membangkang sebagai pengganti menjual,
memperbudah atau membunuh istri yang dilakukan oleh orang-orang arab sebelum
islam.
Bisa juga anda bayangkan bagaimana tugas Islam menjadi sedemikian beratnya,
menakhlukkan bangsa yang penuh dengan kebiadaban dan kebodohan. Menurut saya,
cara pendekatan yang dilakukan islam untuk merubah masyarakat jahiliyah
menjadi masyarakat yang lebih baik sangatlah terpuji. Tidaklah mudah merubah
itu semua jika tidak dipimpin oleh seorang Muhammad yang berakhlak terpuji,
dapat dipercaya dan memiliki hati yang lembah lembut.
salam
mp
--- On Tue, 8/12/08, Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
Subject: [zamanku] IdulQurban Sudah Sejak Pra-Islam, Bukan Ajaran Muhammad
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 12, 2008, 5:15 PM
IdulQurban Sudah Sejak Pra-Islam, Bukan Ajaran Muhammad
Idul Qurban merupakan ceremoni berhala dalam mempersembahkan sajen
berupa korban2 manusia kepada dewa-dewi dizaman purbakala.
Jihad adalah merupakan prosedur mendapatkan pahala melalui persembahan
sajen yang berupa korban manusia baik itu musuh yang dijadikan korban
pembunuhan, ataupun sesama Islam yang dinyatakan murtad lebih dulu
agar sajen ini dinyatakan halal sebagai Qurban.
Oleh karena itu, dalam Islam sudah menjadi tradisi wajib dimana Idul
Qurban itu merupakan penyembahan sajen wajib yang bilamana tidak ada
manusia yang bisa dibunuh untuk dijadikan korban, maka kambing, sapi,
domba, kerbau, bahkan kuda dan unta sekalipun halal untuk menjadi
penggantinya. Itulah sebabnya, study Islam yang mendalam di Amerika
maupun di Israel berhasil melumpuhkan semua gerakan2 jihad terror ini
dengan mengobservasi secara periodik kegiatan Idul Qurban ini yang
biasa disebutnya sebagai Idul Adha dimana pada menjelang idul qurban
ini gerakan2 terror selalu meningkat paling tinggi frequensinya
sepanjang tahun.
Korban persembahan pemotongan kepala manusia pada saat idul Qurban
tentu pahalanya lebih tinggi dibandingkan pemotongan kepala kambing.
Demikianlah, secara ilmiah bisa diobservasi bagaimana bangsa Arab 100
tahun pra-Islam sudah merayakan maupun melaksanakan acara idul qurban
ini. Artinya, Idul Qurban ini lanjutan tradisi Arab bukan ajaran
Muhammad.
Hajar Pamundi [EMAIL PROTECTED] . wrote:
Mohon dicermati lagi bahwa dengan agama itu kita
bisa mengenal dan menyembah Tuhan *secara benar.
*Jadi samasekali tidak benar bahwa kalau tidak atau
belum mengenal agama itu tidak mengakui adanya Tuhan.
Untuk menyembah Tuhan tak perlu ada cara2 karena Tuhan sendiri tidak
berujud sedangkan urusan prosedur cara2 hanyalah mengatur manusia yang
karena ujudnya membutuhkan aturan agar bisa teratur.
Jadi tidak pernah ada cara yang benar dalam menyembah Tuhan, karena
ujud Tuhan sekalipun tidak ada yang mampu menggambarkannya dengan
benar. Bagaimana mungkin bisa menggambarkan gambaran tanpa ujud untuk
bisa diatur dengan cara2???
Jihad terror yang menyebarkan bomb2 maut membunuhi semua manusia
itupun merupakan cara2 menyembah Allah dalam merebut pahala besar
kesorga. Itulah sebabnya Jihad terror ini bisa dipastikan sebagai
perbuatan yang salah karena tidak mungkin untuk menyembah Allah harus
diatur caranya dengan Membantai Sesamanya.
Jihad terror ini bisa disamakan dengan persembahan sajen dalam
penyembahan berhala. Sajen itu sendiri bisa berupa Musuh2 yang
tertangkap dan dikorbankan dialtar penyembahan dewa2 mereka seperti
yang dilakukan bangs Indian di Amerika dizaman dulu. Sistim
persembahan sajen ini juga berlangsung di Arab, Cina, Indonesia,
Africa, dll.
Dalam Islam, jihad terror ini merupakan kewajiban mempersembahkan
sajen seorang umat dalam menyembah Allahnya dengan jalan membunuhi
mereka yang dianggap sebagai musuh. Tetapi, tidak semua umat Islam
yang beruntung mendapat kesempatan untuk melakukan jihad terror, dan
juga tidak setiap umat Islam yang punya keberanian untuk melakukan
jihad terror. Dan untuk mereka yang tidak mampu atau tidak berani
melakukan jihad terror inilah diberi kesempatan untuk juga mendapatkan
pahala dengan mempersembahkan Qurban yang bukan berupa manusia
melainkan merupakan kambing, domba, sapi, kerbau dlsb yang acara
persembahannya diselenggarakan pada waktu tertentu yang disebutnya
sebagai Idul Qurban yang dijadikan sebagai hari besar, hari suci,
dan tahun