Refleksi: Seperti orang yang baru saja keluar dari lubang gua yang dihuni 
berpuluhan tahun  dan oleh karena itu tidak tahu apa yang dilakukan terhadap 
para  koruptor di Tiongkok,  apabila terbukti bersalah.  

Kibulan mempelajari sistem pemberatasan korupsi adalah tidak lain dari kampanye 
untuk menemampangkan diri sebagai manusia suci bebas noda untuk pemilihan yang 
akan datang, jadi bermakna akal Abunawas seperti dalam  cerita dongengan untuk 
anak-anak kecil.  Mempelajari sistem pemberantasan korupsi di Tiongkok adalah 
tidak lain dari apa yang biasa dikenal dengan  istilah "studi banding" alias 
piknik penguasa ke luar negeri.  

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0810/15/sh07.html

Indonesia Pelajari Sistem Pemberantasan Korupsi di China



Beijing-Indonesia perlu mempelajari sistem pemberantasan korupsi yang selama 
ini dilakukan China mengingat negara itu mengalami kemajuan pesat dalam 
menciptakan pemerintahan bersih. "Saya lihat keadaan di China tahun-tahun 
sebelumnya jauh lebih buruk dari Indonesia soal korupsi. Tetapi dengan tekad 
yang kuat mereka bisa menjalankan," kata Menpan Taufiq Effendi, di Beijing, 
Rabu (15/10).


Hal tersebut dikemukakan Menpan sebelum meninggalkan Beijing menuju Jakarta 
setelah tiga hari berada di Beijing untuk melakukan kunjungan kerja. Sebelum ke 
Beijing, Menpan dan rombongan yang terdiri atas sejumlah utusan dari Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK), Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi (KORMONEV) 
Pelaksanaan Inpres No.5/2004 serta penasehat dari Bappenas melakukan kunjungan 
ke Korsel.


Menpan mengatakan, dari kunjungannya bertemu dengan Kementrian Supervisi dan 
para pejabat terkait lainnya didapat informasi bahwa pemerintah China sangat 
serius dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi, sehingga upaya menciptakan 
pemerintahan bersih mampu tercapai. Satu hal yang mendapat perhatian dari 
Menpan adalah China memiliki setidaknya 5.000 tempat pengaduan masyarakat, 
suatu tempat masyarakat dapat melaporkan segala bentuk tindak korupsi dan 
penyelewengan.
"Jumlah itu belum termasuk yang ada di setiap kementrian dan dijawab dengan 
sangat terbuka dan transparan. Satu hal yang sangat menarik bagi saya untuk 
bisa dilakukan di Indonesia," kata Menpan.


Dalam pertemuan dengan Menteri Supervisi (MOS) China Ma Wen, dirinya mendapat 
pernyataan bahwa pemerintah China bersedia melakukan kerja sama pemberantasan 
korupsi dan terbuka menerima delegasi Indonesia untuk berkunjung kembali.(ant

Kirim email ke