Islam - Dari Arab abad 7 sampai Indonesia abad 21

Semua agama pernah mengalami "konflik internal", demikian pula dengan
Islam. Salah satu idealisme dari usaha penggalian Pancasila dari bawah
tanah kearifan lokal masyarakat Indonesia adalah untuk mencegah
terulangnya kembali "konflik internal" tersebut."Konflik dalam sejarah
Kristen, yg tentu sudah banyak diketahui, antara lain:
1. Revolusi Perancis,
2. Reformasi Gereja (konflik antara Kristen Katolik dan Kristen
Protestan,
3. Semboyan 3G (Gold, Glory and Gospel) yg mempengaruhi imperialisme
oleh Eropa,
4. Perlakuan terhadap Galileo dan atau ilmuwan lain.


Di bawah ini adalah "konflik internal" Islam, atau lebih tepatnya adalah
konflik orang Arab yang  mengatasnamakan Islam.  Demi kemudahan
penyampaian, urutan kekhalifahan ditulis berdasar tradisi Islam Suni:

Nabi Muhammad wafat tahun 632M, jabatan sebagai pemimpin pemerintahan
kemudian diganti:

Khalifah 1: Sayiddina Abu Bakar as Shadiq.
Menjadi Khalifah selama 2 tahun. Setelah meninggal tahun 634 jabatannya
diganti oleh

Khalifah 2: Sayiddina Umar bin Khattab.
Menjadi Khalifah selama 10 tahun. Setelah meninggal tahun 644 jabatannya
diganti oleh

Khalifah 3: Sayiddina Utsman bin Affan.
Tidak lebih dari 25 tahun setelah Nabi wafat, terjadilah "konflik
internal" pertama di tahun 656, yaitu Siege of Utsman.

Sayiddina Utsman bin Affan dikepung di rumahnya selama sekian hari tanpa
suplai makanan dan minuman, lantas akhirnya diserbu. Setelah
meninggalpun, jasad beliau sempat dilarang dimakamkan. Hal ini
berlangsung berhari-hari hingga akhirnya dimakamkan juga setelah
keluarga mendesak agar diijinkan.

Sedikit tentang Sayiddina Utsman bin Affan: Islam Ibadi berpandangan
bahwa Utsman bin Affan telah melakukan bid'ah, yaitu penambahan/perubaha
n pada ajaran Islam. Sekarang Islam Sunni maupun Islam Syiah memandang
bahwa Ibadi termasuk Kawarij. Sedikit tentang Ibadi; Kaum Ibadi sekarang
terbatas keberadaannya di Wilayah Timur Afrika (khususnya Zanzibar),
Libya (daerah Jabal Nafusa), sedikit Algeria dan Djerba Island, Tunisia.
Raja-raja awal Dinasti Rustamid yg berkuasa di abad pertengahan juga
penganut Ibadi.

Khalifah 4: Sayiddina Ali bin Abi Thalib.
Sayiddina Ali adalah sepupu Nabi Muhammad dari garis ayah, dgn kakek yg
sama, yaitu Abd-al-Muttalib. Sayiddina Ali juga suami Fatimah,
satu-satunya putri Nabi Muhammad. Itu berarti Sayiddina Ali juga adalah
satu-satunya menantu Nabi.

Dlm masa kekhalifahan beliau, tahun 656 M terjadi "konflik internal"
kedua,  yaitu Perang Onta antara beliau melawan Aisyah, nama lain perang
ini adalah Battle of Jamal atau Battle of Bassorah. Aisyah merupakan
puteri dari Sayiddina Abu Bakar as Shadiq (Khalifah 1). Aisyah juga
merupakan isteri Nabi Muhammad selama hidup. Versi pendukung Aisyah
menyatakan bahwa Perang Onta terjadi dgn sebab utama adalah komplain
Aisyiah atas ketidakberesan penyelesaian kasus pembXXXhan Utsman bin
Affan. Versi penentang Aisyah menyanggah alasan ini mengingat Aisyah
mengetahui adanya pengepungan terhadap Sayiddina Utsman bin Affan tetapi
justru pergi ke luar kota (Mekah). Perang ini cukup signifikan bagi Suni
dan Syiah, krn dgn perang ini maka semua Hadist Nabi yg diriwayatkan
lewat Aisyah tidak diakui oleh Syiah.

Tahun 657 M terjadi "konflik internal" ketiga, yaitu Perang Siffin
antara Sayiddina Ali melawan Muawiyah yg saat itu merupakan Gubernur
Syria. Setelah sekian puluh ribu orang meningal, akhirnya perang ini
berakhir dgn proses negosiasi. Apa hasil negosiasinya sampai sekarang
masih merupakan kontroversi, khususnya antara Sunni dan Syiah. Di
kemudian hari, Muawiyah dikenal sebagai raja pertama Kekhalifahan
Muawiyah.

Tahun 657 M, terjadi "konflik internal" keempat, yaitu Perang Nahrawan
antara Sayiddina Ali dan mereka yg menolak dihentikannya Perang Siffin.

Sayiddina Ali bin Abi Thalib meninggal tahun 661 M karena pembXXXhan
(assasination), Ini adalah "konflik internal" kelima.

Perang Karbala di tahun 680 menjadi "konflik internal" keenam. Perang
ini kemudian menjadi garis penegas perpisahan antara (yg sekarang
disebut sbg) Syiah dan Sunni. Perang yg dikenal sebagai perang untuk
mendirikan Kekhalifahan Muawiyah ini berakhir dgn dibXXXhnya Hussein
cucu Nabi dengan sadis oleh pasukan pendukung Kekhalifahan Muawiyah, dan
kemudian jenasahnya diperlakukan tidak dengan hormat. Setiap tahun, di
tanggal 10 Muharram, umat Islam Syiah memperingati Perang ini sebagai
Hari Asyura.

Tahun 740, terjadi Pemberontakan Zayd bin Ali kepada Kekhalifahan
Muawiyah.
Zayd bin Ali adalah putera dari Imam ke 4 Islam Syiah, yaitu Ali bin
Hussein. Berarti Zayd bin Ali adalah cucu dari cucu Nabi (Hussein bin
Ali bin Abi Thalib). Berarti Zayd bin Ali adalah keturunan 4 tingkat
Nabi Muhammad. Ini adalah "konflik internal" keenam.

Tahun 750, pasukan Kekhalifahan Muawiyah (KM) kalah dalam Perang Zab
melawan pendukung berdirinya Kekhalifahan Abbasiyah (KA). Ini adalah
"konflik internal" ketujuh. Raja terakhir KM, yaitu Marwan II lantas
melarikan diri ke Afrika dan dapat bersembunyi selama beberapa bulan
hingga akhirnya diketemukan dan dibXXXh. PembXXXhan Marwan II menandai
runtuh totalnya KM dan berdirinya KA. Peristiwa ini adalah Ini adalah
"konflik internal" kedelapan.

Adanya beberapa konflik baik berdarah maupun konflik politik di atas
adalah tidak dapat dipungkiri mengingat kebenarannya. Bahkan sampai
sekarangpun, Aisyah, istri Nabi semasa hidup, tidak dipandang dengan
hormat oleh umat Islam Syiah, tetapi sebaliknya dipandang sangat hormat
oleh Islam Sunni.

Sebelas abad setelah jaman awal Islam, terjadilah Perang Dunia I, dimana
Kekhalifahan Ottoman Turki berpihak pada Jerman. Tahun 1915, terjadilah
Armenian Genocide yg dilakukan pasukan Kekhalifahan Ottoman Turki. Tahun
1916 terjadilah Perang Mekah yang dipimpin salah seorang keturunan Nabi
Muhammad, yaitu Grand Sharif of Mecca, Hussein bin Ali. Revolusi Arab
ini kemudian meluas keluar dari Mekah, merembet ke hampir seluruh Timur
Tengah, menjadi Revolusi Arab. Revolusi Arab yg berakhir 1918 menjadi
sebab utama runtuhnya Kekhalifahan Ottoman Turki pada 1922.

Latar belakang konflik di Arab atas nama Islam itulah yang muncul dalam
wawasan seorang Sukarno. Bung  Karno adalah seorang Islam yang tidak
ingin di Indonesia terjadi konflik atas nama agama, baik internal
Kristen, internal Budha, maupun internal Hindu, apalagi internal Islam
(sebagai umat mayoritas), dan juga antar agama. Ketidakinginan itu
adalah salah satu hal yg memberi kekuatan kepada Bung Karno untuk
menggali kearifan lokal masyarakat Indonesia. Dan kemudian, ditemukanlah
Pancasila.

Sejarah telah membuktikan bahwa tidak lama setelah Nabi Muhammad wafat,
para pengikutnya di Arab sudah saling serang. Berkaitan dengan itu,
entah Pancasila berasal dari wahyu Tuhan ataupun tidak, salah satu
idealisme Pancasila adalah untuk meredam konflik agama, baik internal
agama Islam maupun internal agama apapun, juga konflik antar agama.




[Bagi yang tidak yakin dgn sejarah di atas, dan menganggap penulis hanya
sekedar mengarang cerita, lantas menginginkan kebenaran sejarah,
silahkan membaca sendiri di perpustakaan setiap pesantren dan atau
Universitas Islam Negeri dan atau searching internet. Tetapi bagi para
ahli sejarah, catatan sejarah di atas adalah sangat diyakini
kebenarannya. Yang diragukan adalah justru pendapat tak beralasan yg
mengatakan bahwa sekian banyak konflik di atas adalah akibat hasutan
umat agama lain.]

Kirim email ke