Jonggy Putera Batak menjadi Tentara Amerika 

Selama ini diketahui baru etnis China (Tionghoa), Jepang, Arab 
termasuk Yahudi tentunya, menjadi GI. Nah, mungkin yang tidak banyak 
diketahui, ada GI yang orang Batak, Batak tulen, dengan marga 
Simandjuntak. Wow !

Amerika memang negara terbuka. Siapa saja bisa jadi orang Amerika. 
Tidak melihat warna kulit, asal usul dan agama. Menjadi "siapa" saja 
bisa, bahkan sebagai presiden dan tentara. Tentara Amerika Serikat 
bisa berasal dari etnis apa saja, sepanjang sudah menjadi warga 
negara AS. Begitulah AS, negara yang penuh kontroversi dan percaya 
diri ini. Baiknya banyak, jeleknya juga banyak. Kawannya banyak dan 
musuhnya juga tidak sedikit. Yang jelas, tidak sedikit pula yang 
ingin hidup di sana dan mencari kehidupan. Tak terkecuali bagi 
Jonggy Manguhum Simandjuntak, pemuda kelahiran Kaiser Permanente 
Oakland, California pada 20 April 1988, berorangtuakan Warga Negara 
Indonesia yang bekerja di Konsulat Jenderal RI di San Francisco.

Jonggy menjadi warga negara AS, antara lain karena memang lahir di 
sana. Kemudian memilih militer sebagai jalur profesinya. Jonggy 
masuk U.S. Army dengan masa kontrak selama 4 tahun. Selesai kontrak, 
kapan saja bisa di panggil untuk serve. Di U.S. Army, dia bekerja 
sebagai legal assistant untuk satu pengacara.

Di sela kesibukannya sebagai GI yang bertugas di Korea. Jonggy 
bersedia menjawab pertanyan John Oei dari Kabari melalui email dan 
wawancara langsung. Berikut petikannya : Kabari : Apakah Anda bisa 
berbahasa Indonesia ? Jonggy : Tidak. Saya tidak bisa berbahasa 
Indonesia. Tetapi, apabila seseorang sering mencoba mengajak 
berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia, saya bisa mengerti 
dan mengikutinya. Kabari : Sejak kapan Anda bergabung di militer ? 
Jonggy : Saya lupa tepatnya kapan, tapi saya memulai basic training 
pada 1 Agustus 2006. Kabari : Mengapa Anda bersedia bergabung di 
militer ? Jonggy : Ketika di SMA, saya berencana untuk bergabung ke 
ROTC (Reserve Offi cer Training Corps), semacam pelatihan di kampus 
dan menjadi polisi, tetapi teman saya mulai membicarakan bergabung 
di militer AS dan saya kemudian mengikutinya. Mengikuti training 
selama 6 bulan sebelum dikirim ke Korea, bertugas selama 14 bulan. 
Kabari : Apa yang Anda sukai dari militer ? Jonggy : Yang saya suka 
dari militer adalah kenyataan dimana saya bekerja untuk organisasi 
yang hebat di dunia. Tidak ada orang yang tidak mengetahui tentang 
militer AS dan saya bangga menjadi salah satu bagian dari mereka. 
Namun, yang tidak saya sukai adalah saya mempunyai pekerjaan dan 
tidak bisa bermain games sepanjang hari, hahaha. Kabari : Orangtua 
Anda adalah orang Indonesia. Apakah Anda lebih merasa menjadi orang 
Indonesia atau orang Amerika ? Apa yang mereka katakan ketika Anda 
memutuskan untuk bergabung dengan militer ? Jonggy : Saya merasa 
lebih orang (warga negara) Amerika dan saya sangat berjiwa 
patriotik. Saya bangga menjadi orang Amerika dan saya siap membela 
Amerika kapan pun negara membutuhkan saya. Kabari : Apakah ada 
diskriminasi di U.S. Army ? Jonggy : Tidak merasa diskiriminasi sama 
sekali. Kabari : Apa untungnya untuk bergabung dengan U.S. Army 
Jonggy : Gajinya $ 1900 per bulan waktu active duty. Tapi tidak 
perlu bayar sewa rumah atau makanan. Biaya untuk masuk universitas 
sebanyak $ 36,000. Kabari : Apa pangkat Anda sekarang ? Apa Anda 
memilih militer sebagai karir ? Jonggy : Saat ini saya sebagai 
Private First Class dan saya tidak yakin militer sebagai karir saya 
untuk ke depannya. Tapi, kita tak akan tahu apa yang akan terjadi 
tiga tahun mendatang. Kabari : Apa yang Anda lakukan sedang tidak 
bertugas ? Jonggy : Biasanya saya menjelajahi Korea. Kita mempunyai 
hubungan yang kuat dengan orang Korea di sini dan saya mempunyai 
banyak teman Korea yang baik hati. Mereka memperlihatkan ke saya dan 
tentara Amerika lainnya mengenai kebudayaan dan negeri mereka. 
Kabari : Apa yang Anda pelajari di militer ini ? Jonggy : Saya 
mempelajari, bahwa kerjasama tim adalah yang terpenting. Tidak hanya 
di militer, tetapi juga di kehidupan sehari-hari. Sekumpulan orang 
bekerja bersama dalam waktu yang sama dan tahu pekerjaan masing-
masing. Bahkan anggota terkecil pun dihitung karena tanpa usaha 
mereka bagaimana kita bisa meraih seratus persen ? Kabari : Apakah 
ada sekolah akademi militer yang ditawarkan kepada Anda ? Jonggy : 
Selama di AIT (Advance Individual Training), militer AS mengajarkan 
saya keterampilan hukum untuk pekerjaan saya sebagai paralegal. Saya 
diajarkan oleh senior paralegal dan pengacara mengenai luar dalamnya 
Uniform Code of Military Justice. Militer AS rencananya juga akan 
membayar uang kuliah pendidikan militer saya. Saya berencana untuk 
meningkatkan teknik paralegal saya. Jadi, semoga suatu saat saya 
bisa bekerja di biro hukum ketika kembali ke Amerika. Kabari : 
Bagaimana perasaanmu sebagai anggota dari militer US ? Jonggy : 
Sekali lagi, saya bangga !

Jonggy akan kerja di Fort Stewart , George, dan ada kemungkinan bisa 
dikirim ke Iraq.

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews. com

NB: Dari milis seberang ....









Kirim email ke