Jika mengacu pada Kitab al-Asnam karya Hisyam ibn al-Kalbi, Ka'bah sebagai
salah satu kuil Hindu cukup kuat.
Menurut kitab tersebut dalam Ka'bah dipuja 2 buah batu yang dinamakan Isaf dan
Ni'ilah, yang merupakan sepasang kekasih yang dikutuk menjadi batu karena
berbuat mesum di dalam ruangan Ka'bah.
Kedua batu tersebut diduga merupakan Lingga dan Yoni Dewa Siwa. Seperti juga
banyak masyarakat tradisionil memuja Lingga dan Yoni Siwa sebagai bagian dari
pemujaan terhadap ritus kesuburan.
Kemana batu-batu itu ketika proses islamisasi di Arab tak jelas keberadaannya,
tapi cukup kuat dugaan bahwa bagian-bagian batu tersebut menjelma menjadi
al-Hajar-ul-Aswad, mengingat bahwa kedua dewa tersebut dipuja oleh suku
Quraysh. Hal yang lebih menguatkan lagi adalah dari bentuk rangka batu
penyimpan batu tersebut, serta masih merupakan impian utama bagi banyak kaum
muslimin untuk bisa melangsungkan pernikahan dihadapan Ka'bah.
--- On Tue, 7/1/08, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Kabah Itu Berasal dari Hindu, Kemudian Direnovasi Arsitek
Spanyol !!!
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 1, 2008, 9:22 PM
Kabah Itu Berasal dari Hindu, Kemudian Direnovasi Arsitek Spanyol !!!
Sebagai umat Islam kita tak perlu bohong, dan juga tidak perlu
membohongi umat sendiri terutama mengenai Kaabah. Disatu pihak umat
Islam mengatakan bahwa yang disembah itu Allah bukan Kabah, namun
disaat yang sama mereka mensucikan Kabah sama seperti mensucikan
Allahnya sehingga menyamakan kabah dan Allahnya itu sendiri. Bahkan
kabah itu diyakininya sebagai rumah Allah.
Padahal kalo kita membaca sejarah yang sebenarnya, lokasi Kabaah ini
dulunya adalah sebuah tempat pemujaan dewa2 dimana berbagai sajen
diletakkan disana sehingga bentuknya memang sejak semula merupakan
batu datar atau ALTAR, yaitu altar pemujaan dewa-dewi agama Hindu
maupun agama2 lainnya yang banyak di jazirah Arab waktu itu.
Muhammad sendiri tidak pernah menyembah ke Kabah, bahkan melarang
umatnya waktu itu untuk berkunjung kesana. Kewajiban untuk naik haji
ke Kabah sudah ada sejak masa sebelum nabi Muhammad dilahirkan dan
kemudian dilarang dizaman hidupnya nabi Muhammad, barulah setelah nabi
Muhammad wafat, maka kebiasaan ini dihidupkan kembali oleh para caliph
yang kemudian dicatatkan kedalam AlQuran oleh para pendeta Vatican.
Barulah pada abad ke 10, penguasa kota Mekah mengundang arsitek bangsa
Spanyol Alfonso Patruzo untuk membuat bangunan Kabah yang hampir mirip
dengan yang ada sekarang ini namun jauh lebih kecil. Kalo pada
mulanya dizaman Muhammad batu Kabah itu hanya setinggi bahu orang
biasa yang kira2 tingginya sekitar 1.50 meter, maka pada abad ke 10
batu Kabah itu ditinggikan sehingga setinggi orang biasa yaitu kira2
1.70 meter dengan permukaan yang diperluas untuk memberi kesempatan
para pengunjung meletakan sedekah atau sumbangannya diatas batu Kabah tsb.
Berubahnya batu kabah menjadi seperti sekarang ini sebenarnya
dilakukan oleh penguasa Mekah dengan bantuan para ahli2 dari Inggris.
Dizaman modern sekarang ini, memang berulang kali terjadi kerusakan
parah yang fatal pada Kaabah akibat dilanda banjir. Batu2 dan semen
buatan Inggris dizaman dulu tidak tahan terhadap bakteri2, jamur2,
maupun hawa panas yang menyebabkan mudahnya hancur batu2an tsb. Oleh
karena itulah, Raja Arab Saudia membuat kontrak maintenance untuk
merawat keawetan bangunan Kaabah ini dengan sebuah perusahaan
kontraktor bangunan termahal di Los Angeles.
Jadi banyak yang tidak tahu bahwa Kabaah itu sebetulnya dirawat dan
dibuat bukan oleh orang2 Arab, bukan oleh umat Islam, melainkan oleh
orang2 kafir.
Banyak sekali Hadist yang menceritakan sewaktu sang caliph ingin
merobah Kabah dengan menghancurkan yang lama dan membangunnya yang
baru, maka tidak ada satupun orang2 Arab yang mau bekerja jadi
kuli2nya, sehingga sang arsitek dari Spanyol terpaksa membawa kuli2nya
dari eropah dan dari Afrika. Sudah mendarah daging bagi penduduk
Mekah dari zaman dulu bahwa bangunan Kabah itu sangat keramat sehingga
siapapun yang berani meng-utak utiknya akan mati dalam waktu satu minggu.
Kepercayaan keramatnya bangunan kabaah ini masih banyak menghinggapi
umat Islam Arab disekitar Mekah sehingga untuk me maintenance
sekarangpun masih juga dibutuhkan kuli2 dari luar kota Mekah.
Ny. Muslim binti Muskitawati.