Re: [zamanku] Kabar Langit untuk Calon Presiden

2009-03-25 Terurut Topik Sunny
Kalau sudah ada  kabar langit berarti  komunikasi atas-bawah atau bawah-atas 
berjalan  lurus jadi nanti  banyak berkatnya.

  - Original Message - 
  From: Abdul Rohim 
  To: pkb-gus...@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 23, 2009 8:37 PM
  Subject: [zamanku] Kabar Langit untuk Calon Presiden


GERINDRA DAN PARTAI KEBANGKITAN BANGSA-GUS DUR
Kabar Langit untuk Calon Presiden
Gus Dur meminta pendukungnya memilih Partai Gerindra dalam pemilu 
kelak. Betulkah bekas Ketua Nahdlatul Ulama itu dimanfaatkan?
WANGSIT itu datang dari langit. Bentuknya sepasang bintang mengapit 
bulan. Nuril Arifin, 50 tahun, pengasuh Pesantren Sokotunggal, Sendangguwo, 
Semarang, yang tengah wiridan di tepi pantai, menganggap pemandangan itu tak 
biasa. ”Ini kejadian langka,” katanya. Ia lalu bertakwil. Katanya, peristiwa 
itu mengisyaratkan Presiden Indonesia mendatang harus seorang baby-face. ”Di 
antara calon presiden yang wajahnya seperti bayi, ya, Pak Prabowo.” Yang ia 
maksud adalah Prabowo Subianto, calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia 
Raya. 
Maka di Pesantren Sokotunggal, Ahad pekan lalu, diumumkanlah dukungan 
kepada bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu. Hari itu, pesantren 
yang dipimpin Nuril tersebut disesaki sekitar 1.000 orang. ”Prabowo harus jadi 
presiden,” kata Nuril. 
Dalam pertemuan itu hadir sejumlah sesepuh Nahdlatul Ulama. Di 
antaranya KH Riban (Rengasdengklok), KH Ali Maksum (Sidoarjo), KH Sangaji 
(Banten), KH Muhammad Suharto (Lampung), KH Rozim Abdul Majid (Pangkah, 
Gresik), dan KH Zaenal Mahmud (Jombang). Juga massa dari Gerakan Kebangkitan 
Rakyat (Gatara) DKI Jakarta dan Jawa Tengah serta Garuda Melayang Jawa Tengah. 
Yang terakhir adalah wadah pendukung Prabowo yang berasal dari kelompok lintas 
agama. Tak ketinggalan hadir: Prabowo Subianto dan bekas Ketua Umum Pengurus 
Besar Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid. 
Menurut Nuril, sudah banyak calon presiden yang datang menemui Gus Dur, 
tapi pilihan Abdurrahman jatuh pada Prabowo. ”Dia orangnya santun: datang 
sebagai junior yang membutuhkan senior. Bukan sebagai tokoh yang banyak 
pendukung.” 
Prabowo bungah. Dalam sambutannya, ia berseru, ”Jika dua kekuatan besar 
bertemu, perbaikan bangsa bisa dipercepat.” Di pengujung seremoni, Prabowo 
menghampiri Abdurrahman Wahid, lalu sungkem. Adapun Gus Dur berpidato pendek: 
”Pilihlah Gerindra karena Partai Kebangkitan Bangsa dicuri Muhaimin.” Yang 
dimaksud Gus Dur adalah Muhaimin Iskandar yang kini memimpin Partai Kebangkitan 
Bangsa. Konflik internal partai itu menyingkirkan kubu Gus Dur. Pemerintah kini 
hanya mengizinkan PKB Muhaimin yang ikut pemilihan umum. 
Putri Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh, meminta massa Partai Kebangkitan 
Bangsa memberikan suara ke Gerindra. ”Gerindra kendaraan baru warga PKB setelah 
partai kita dicuri,” kata Yenny, panggilan akrab Zannuba, di hadapan massa. Dia 
terang-terangan mengajak pendukungnya menggembosi partai Muhaimin Iskandar. 
”Siapkah Anda menggembosi PKB Muhaimin dan beralih ke Gerindra?” tanya Yenny. 
l l l
KEBERSAMAAN Abdurrahman dan Prabowo dilakukan sejak pagi. Pukul tujuh, 
beberapa jam sebelum deklarasi mendukung Prabowo itu dipekikkan, kedua tokoh 
keluar dari sebuah jet pribadi di Bandar Udara Achmad Yani, Semarang. 
Gus Dur bersama istrinya, Sinta Nuriyah, dan Yenny lalu bergegas ke 
Rembang, Jawa Tengah. Di sana mereka menghadiri pernikahan putri KH Mustofa 
Bisri, pemimpin Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin. 
Adapun Prabowo, ditemani politikus Partai Persatuan Pembangunan, Habil 
Marati, naik helikopter menuju kediaman pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, 
Rembang, KH Maemun Zubair. Prabowo kembali bertemu dengan Gus Dur di hajatan 
Mustofa Bisri untuk kemudian bergegas ke kediaman Nuril Arifin di Semarang. Di 
sana Prabowo meresmikan rumah bersalin dan stasiun radio Sokotungal FM milik 
Nuril. Belakangan Abdurrahman menyusul. 
Sebelumnya, November 2008, Gus Dur dan Prabowo pernah pula bertemu di 
pesantren Nuril. Pada bulan yang sama, Prabowo menemui Gus Dur di kantor 
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, dan menengok bekas presiden itu cuci 
darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. 
Rabu pekan lalu, keduanya kembali bertemu di Gedung Olahraga Kertajaya, 
Surabaya. Bangunan berkapasitas 5.000 orang itu disesaki pendukung Gus Dur. 
Bendera Partai Kebangkitan Bangsa dan Gerindra berkibar. Spanduk bertulisan 
”Jawa Timur Berdzikir” tampak di mana-mana. Hadir juga Sinta Nuriyah dan Yenny. 
Nuril memang memainkan peran penting dalam mempertemukan kedua tokoh. 
Dengan keduanya, Nuril memang sudah akrab. Ketika Gus Dur dulu jatuh dari kursi 
presiden, Nuril membentuk pasukan berani mati. Dengan Prabowo, Nuril juga 
dekat. ”Sejumlah kawan Prabowo nyantri di pesantren saya,” katanya. 
Tahun lalu, Nuril pernah meminta Prabowo menemui Abdurrahman. Kepada 
Prabowo, ia berpesan tidak

[zamanku] Kabar Langit untuk Calon Presiden

2009-03-24 Terurut Topik Abdul Rohim
GERINDRA DAN PARTAI KEBANGKITAN BANGSA-GUS DUR
Kabar Langit untuk Calon Presiden
Gus Dur meminta pendukungnya memilih Partai Gerindra dalam pemilu kelak. 
Betulkah bekas Ketua Nahdlatul Ulama itu dimanfaatkan?

WANGSIT itu datang dari langit. Bentuknya sepasang bintang mengapit bulan. 
Nuril Arifin, 50 tahun, pengasuh Pesantren Sokotunggal, Sendangguwo, Semarang, 
yang tengah wiridan di tepi pantai, menganggap pemandangan itu tak biasa. ”Ini 
kejadian langka,” katanya. Ia lalu bertakwil. Katanya, peristiwa itu 
mengisyaratkan Presiden Indonesia mendatang harus seorang baby-face. ”Di antara 
calon presiden yang wajahnya seperti bayi, ya, Pak Prabowo.” Yang ia maksud 
adalah Prabowo Subianto, calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya. 
Maka di Pesantren Sokotunggal, Ahad pekan lalu, diumumkanlah dukungan kepada 
bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu. Hari itu, pesantren yang 
dipimpin Nuril tersebut disesaki sekitar 1.000 orang. ”Prabowo harus jadi 
presiden,” kata Nuril. 
Dalam pertemuan itu hadir sejumlah sesepuh Nahdlatul Ulama. Di antaranya KH 
Riban (Rengasdengklok), KH Ali Maksum (Sidoarjo), KH Sangaji (Banten), KH 
Muhammad Suharto (Lampung), KH Rozim Abdul Majid (Pangkah, Gresik), dan KH 
Zaenal Mahmud (Jombang). Juga massa dari Gerakan Kebangkitan Rakyat (Gatara) 
DKI Jakarta dan Jawa Tengah serta Garuda Melayang Jawa Tengah. Yang terakhir 
adalah wadah pendukung Prabowo yang berasal dari kelompok lintas agama. Tak 
ketinggalan hadir: Prabowo Subianto dan bekas Ketua Umum Pengurus Besar 
Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid. 
Menurut Nuril, sudah banyak calon presiden yang datang menemui Gus Dur, tapi 
pilihan Abdurrahman jatuh pada Prabowo. ”Dia orangnya santun: datang sebagai 
junior yang membutuhkan senior. Bukan sebagai tokoh yang banyak pendukung.” 
Prabowo bungah. Dalam sambutannya, ia berseru, ”Jika dua kekuatan besar 
bertemu, perbaikan bangsa bisa dipercepat.” Di pengujung seremoni, Prabowo 
menghampiri Abdurrahman Wahid, lalu sungkem. Adapun Gus Dur berpidato pendek: 
”Pilihlah Gerindra karena Partai Kebangkitan Bangsa dicuri Muhaimin.” Yang 
dimaksud Gus Dur adalah Muhaimin Iskandar yang kini memimpin Partai Kebangkitan 
Bangsa. Konflik internal partai itu menyingkirkan kubu Gus Dur. Pemerintah kini 
hanya mengizinkan PKB Muhaimin yang ikut pemilihan umum.

 
Putri Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh, meminta massa Partai Kebangkitan Bangsa 
memberikan suara ke Gerindra. ”Gerindra kendaraan baru warga PKB setelah partai 
kita dicuri,” kata Yenny, panggilan akrab Zannuba, di hadapan massa. Dia 
terang-terangan mengajak pendukungnya menggembosi partai Muhaimin Iskandar. 
”Siapkah Anda menggembosi PKB Muhaimin dan beralih ke Gerindra?” tanya Yenny. 

l l l
KEBERSAMAAN Abdurrahman dan Prabowo dilakukan sejak pagi. Pukul tujuh, beberapa 
jam sebelum deklarasi mendukung Prabowo itu dipekikkan, kedua tokoh keluar dari 
sebuah jet pribadi di Bandar Udara Achmad Yani, Semarang. 
Gus Dur bersama istrinya, Sinta Nuriyah, dan Yenny lalu bergegas ke Rembang, 
Jawa Tengah. Di sana mereka menghadiri pernikahan putri KH Mustofa Bisri, 
pemimpin Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin. 
Adapun Prabowo, ditemani politikus Partai Persatuan Pembangunan, Habil Marati, 
naik helikopter menuju kediaman pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, KH 
Maemun Zubair. Prabowo kembali bertemu dengan Gus Dur di hajatan Mustofa Bisri 
untuk kemudian bergegas ke kediaman Nuril Arifin di Semarang. Di sana Prabowo 
meresmikan rumah bersalin dan stasiun radio Sokotungal FM milik Nuril. 
Belakangan Abdurrahman menyusul. 
Sebelumnya, November 2008, Gus Dur dan Prabowo pernah pula bertemu di pesantren 
Nuril. Pada bulan yang sama, Prabowo menemui Gus Dur di kantor Pengurus Besar 
Nahdlatul Ulama, Jakarta, dan menengok bekas presiden itu cuci darah di Rumah 
Sakit Cipto Mangunkusumo. 
Rabu pekan lalu, keduanya kembali bertemu di Gedung Olahraga Kertajaya, 
Surabaya. Bangunan berkapasitas 5.000 orang itu disesaki pendukung Gus Dur. 
Bendera Partai Kebangkitan Bangsa dan Gerindra berkibar. Spanduk bertulisan 
”Jawa Timur Berdzikir” tampak di mana-mana. Hadir juga Sinta Nuriyah dan Yenny. 
Nuril memang memainkan peran penting dalam mempertemukan kedua tokoh. Dengan 
keduanya, Nuril memang sudah akrab. Ketika Gus Dur dulu jatuh dari kursi 
presiden, Nuril membentuk pasukan berani mati. Dengan Prabowo, Nuril juga 
dekat. ”Sejumlah kawan Prabowo nyantri di pesantren saya,” katanya.

 
Tahun lalu, Nuril pernah meminta Prabowo menemui Abdurrahman. Kepada Prabowo, 
ia berpesan tidak berbicara politik kecuali Gus Dur yang memulai. ”Dalam urusan 
politik, Gus Dur tidak bisa disetir,” katanya. 
Soal kedekatan Gus Dur dan Prabowo, Nuril menjelaskan, ”Ketika ayah Prabowo, 
Sumitro Djojohadikusumo, wafat, Gus Dur yang membantu kepulangan Prabowo dari 
Yordania.” Setelah tak lagi menjadi tentara, Prabowo memang merintis karier 
sebagai pengusaha dan pernah bermukim di Yordania. 
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad