Salam...

Kalau kita perhatikan sekilas tentang apa saja yang dijadikan kaum Mu`tazilah 
sebagai akidah pokoknya, nampaknya tidak ada yang aneh dan istimewa disana, 
bahkan poin nomor satu dan dua disepakati secara umum oleh banyak ulama sebagai 
dasar akidah islam itu sendiri. Tetapi kenapa pemikiran mereka ini bagi 
sebagian tokoh islam lainnya malahan dianggap sebagai sebuah pemikiran yang  
‘berbahaya’ ?
 
Mari kita lihat 5 kaidah pokok yang dijadikan pedoman oleh kaum mutazilah
 
1. Akidah Tauhid
          
Sebelum ke pokok persoalan, kita tidak boleh lupa bahwa yang namanya tauhid itu 
memiliki beberapa jenis dan tingkatan, yaitu  : tauhid zati (keesaan zat), 
tauhid sifati (keesaan sifat), tauhid af`ali (keesaan perbuatan) dan tauhid 
ibadi (keesaan ibadah).
 
Tauhid zati : Artinya adalah bahwa zat Allah adalah satu dan tidak terpisah.. 
Tak ada tandingannya. Semua eksistensi yang lainnya adalah merupakan 
ciptaan-Nya dan eksistensinya jauh dibawah-Nya. Tidak ada satu eksistensipun 
yang pantas untuk diperbandingkan dengan-Nya.
 
Tauhid Sifati :  Artinya adalah bahwa sifat-sifat Allah seperti Maha 
Mengetahui, Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha 
Adil dan seterusnya itu bukanlah merupakan eksistensi-eksistensi yang  terpisah 
dari zat Allah. Sifat-sifat tersebut identik dengan-Nya, dalam pengertian yang 
lain bahwa sifat-sifat Tuhan itu adalah sedemikian rupa sehingga 
sifat-sifat-Nya merupakan realitas zat Allah sendiri, atau dengan kata lain 
bahwa manifestasi Tuhan itu adalah sifat-sifat ini.
 
Tauhid af`ali : Artinya bahwa semua perbuatan-perbuatan (termasuk perbuatan 
mansusia,red) ada karena kehendak Alllah, dan sedikit banyak dikehendaki oleh 
zat suci-Nya.
 
Tauhid ibadi :  Artinya adalah bahwa selain Allah tak ada yang patut untuk 
disembah dan tak ada yang patut untuk diberi dedikasi. Menyembah atau beribadah 
kepada siapa atau kepada apa saja selain kepada Allah adalah syirik , dan orang 
yang melakukan hal seperti itu dianggap telah keluar dari tauhid islam.
 
Kalau kita perhatikan sekilas, dari ke empat jenis tauhid tersebut, tiga yang 
pertama adalah berhubungan dengan Allah sedangkan yang terakhir (tauhid ibadi)  
adalah berhubungan dengan makhluk.
 
Tapi secara prinsip tidaklah demikian adanya,  pernyataan ‘La ilaaha ilallah’ 
adalah sebuah pernyataan yang meliputi semua aspek tauhid, termasuk didalamnya 
adalah aspek tauhid ibadi. 
 
Kemudian, dari keempat tauhid tersebut, tauhid zati dan tauhid ibadi merupakan 
bagian utama dari akidah-akidah utama Islam. Siapapun yang mempersoalkan dan 
menentang kedua tauhid tersebut maka dia dianggap sudah keluar dari area Islam.
 
Sekarang kembali ke Mu`tazilah, bagi Mu`tazilah, yang disebut tauhid itu adalah 
tauhid sifati, bukan tauhid zati dan tauhid ibadi seperti yang sudah disepakati 
kebanyakan orang. Bahkan juga bukan tauhid af`ali sebagaimana tauhid yang 
dipahami oleh kaum asy`ariah.
 
Bersambung ke kaidah ke 2, keadilan Ilahi



Salam,



Iman K.
www.parapemikir.com 
 


      New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

Kirim email ke