http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=5940

Jum'at, 26 September 2008 , 12:34:00


Kasus Lumpuh Layu Kembali Ditemukan


 
: Dua bersaudara yang mengalami lumpuh layu tergeletak tanpa perawatan di 
kediamannya di Parit Pangeran, Gang Melati II Kelurahan Siantan Hulu, Pontianak 
Utara.
Pontianak. Belum hilang cerita penderita gizi buruk, sekarang muncul penyakit 
lumpuh layu (Acute Placid Paralysis). Korbannya, dua orang bersaudara dari 
keluarga miskin, Sadam Husin, 17 dan Dam'in warga Jalan  Pontianak. 

Belum hilang cerita penderita gizi buruk, sekarang muncul penyakit lumpuh layu 
(Acute Placid Paralysis). Korbannya, dua orang bersaudara dari keluarga miskin, 
Sadam Husin, 17 dan Dam'in warga Jalan Parit Pangeran, Gang Melati II RT 2 RW 
10, Kelurahan Siantan Hulu, Pontianak Utara. Penyakit yang diderita keduanya 
tidak menyerang secara bersamaan. Sadam Husin, pemuda yang seharusnya sudah 
tamat SMA ini terserang lumpuh layu sejak usianya 7 tahun. "Pada saat itu saya 
masih berumur 7 tahun persisnya kelas I SD," cerita Sadam ditemui Equator, 
kemarin.
Sementara adiknya Dam'in, dia terserang sejak usianya 4 tahun. Sejak itulah 
hingga sekarang dia hanya bisa terbaring lemas pasrah tanpa bisa berbuat 
apa-apa. 

Keinginan sembuh tidak saja muncul dari wajah Sadam Husin, keinginan itu juga 
timbul dari Dam'in yang juga menginginkan kesembuhan itu segera datang. 
Tak heran jika pada saat berdialog bersama Direktur Yayasan Nanda Dian 
Nusantara (YNDN) Kalbar Devie Tiomana ST keduanya mengutarakan keinginannya 
untuk memiliki kursi roda. "Saya ingin sekali memiliki kursi roda, namun lebih 
menginginkan sembuh," ucap Sadam Husin yang perkataannya tidak begitu jelas. 

Keinginan sembuh dari kedua bersaudara ini sama dengan apa yang diinginkan tiga 
bersaudara yang terserang lumpuh layu di daerah Tanjung Hilir, Pontianak Timur, 
Rusni, Mat Derun dan Jumiati.  "Saya sangat yakin kalau suatu saat kami akan 
sembuh dan berjalan seperti biasa. Dan tidak ada satupun yang tak mungkin jika 
Allah menginginkan," kata Sadam Husin penuh rasa optimis. 
Menanggapi keinginan keduanya Direktur YNDN Kalbar, Devie Tiomana ST dalam 
waktu dekat akan berusaha sekeras mungkun kursi roda yang diinginkan kedua 
penderita lumpuh layu ini. Devie yang juga Ketua Harian Lembaga Perlindungan 
Anak di Kalbar akan terus memperjuangkan apa yang menjadi hak anak. 

"Tidak hanya di bidang hukum di bidang sosial dan kesehatan kami akan 
memperjuangkan nasib mereka. Dan YNDN akan berusaha menjadi penyambung lidah 
masyarakat kepada pemerintah. Selain itu juga kami berupaya untuk mendekatkan 
diri terhadap pelayanan kesehatan bagi anak," jelas Devie. 
Sementara, menurut keterangan bapak kedua korban, Mulayar, penyakit yang 
diderita anaknya tergolong aneh. "Jika ada faktor keturunan kenapa tidak ada 
turunan dari orang tuanya dan kakeknya. Mungkin, memang sudah nasib kami," ujar 
Mulayar. 

Menurutnya, kasus anaknya tersebut merupakan kasus anak beberapa kali di 
kunjungi dari Pemkot dann dari DPRD Kota Pontianak. "Tapi hanya kunjungan, 
hingga sampai saat ini anak yang memerlukan kursi roda belum terpenuhi," 
jelasnya. 
Lebih lanjut ia menceritakan persalinan istrinya yang tergolong normal. "Dia 
lahir normal dan tidak ada kelainan pada saat melahirkan," ujarnya. Untuk 
kesembuhan keduanya, Mulayar sudah berulang kali membawa anaknya ke dokter dan 
ke dukun serta singsang guna kesembuhan kedua anakny

<<img2609200859401.jpg>>

Kirim email ke