Kenapa Belum Pernah Ada Mata2 Arab Tertangkap Di Israel ???
                                                           
Dunia perang dan dunia mata2 adalah satu paket seperti taik dan kentut.  Kedua 
kegiatan itu merupakan kegiatan yang saling menopang satu dan lainnya.  Jadi 
dizaman sekarang tidak akan pernah bisa menang perang tanpa memenangkan 
penyusupan mata2 kepihak musuh.

Sudah biasa berita2 besar disemua surat kabar negara2 Syariah berisi tentang 
tertangkapnya mata2 Israel yang tanpa diadili lagi langsung dipenggal atau 
digantung dimuka umum.  Kita tidak tahu apakah mereka yang digantung atau 
dipenggal itu benar2 mata2 Israel atau bukan karena si tertuduh tidak pernah 
diberi kesempatan membela dirinya.  Bahkan dalam banyak kasus, Israel sendiri 
menyangkal mereka yang ditangkap dan dibunuh itu adalah mata2 mereka.

Anehnya, kalo mata2 Israel banyak sekali diberitakan tertangkap diseluruh 
negara2 Timur Tengah, sebaliknya, belum pernah ada berita tentang tertangkapnya 
mata2 Arab di Israel ataupun dimanapun juga di-negara2 yang pro-Israel.  Apakah 
negara2 Arab yang memusuhi Israel dan memerangi Israel selama ini tidak pernah 
mengirimkan atau melatih mata2nya untuk disusupkan kepihak Israel ataupun 
ke-negara2 yang pro-Israel????  Tentu jawabnya tidak mungkin, karena dimanapun 
negara yang memiliki tentara, memiliki polisi, pasti juga memiliki intel, 
memiliki spion atau memiliki mata2nya.

Tetapi yang jadi masalah disini kenapa kita tak pernah mendengar ada berita 
tertangkapnya mata2 Arab oleh Israel ????

Saya yakin, banyak diantara para pembaca tahu jawabnya tapi sukar 
menjelaskannya dengan kata2.  Namun disini saya ingin memberi jawabannya dengan 
kata2 yang se-baik2nya, yang mungkin bisa ditambahkan oleh para pembaca dan 
juga bebas dibantah oleh para pembaca.  Yang penting melalui tulisan ini kita 
diskusikan alasan2 yang rasional, alasan2 yang logis untuk memahami 
"kenapa"-nya.

Landasan utamanya adalah Idiologi, atau Kepercayaan, atau keimanan.  Islam 
mengajarkan kepada umatnya untuk tidak boleh mempercayai orang kafir, orang 
murtad dan orang Yahudi.  Inilah yang menjadi batu sandung bagi Islam dan 
orang2 Arab sehingga tak mungkin bisa menang perang karena kalo mengirimkan 
mata2 pasti harus beragama Islam dan harus orang Arab.

Sebaliknya, berbeda dengan Israel, mata2 yang mereka latih dan mereka kirim 
justru orang2 Arab yang beragama Islam dengan kepercayaan penuh maupun dengan 
gaji dan jaminan benar2 penuh, dan lebih daripada itu, si mata2 ini tidak 
pernah diminta untuk meninggalkan agamanya untuk masuk agama Yahudi.

Biar bagaimanapun sebenarnya banyak orang2 Arab dan Islam yang tertangkap di 
Israel karena kegiatan mata2 untuk pihak Arab ini, namun tidak pernah mereka 
itu dipenjarakan, diadili, atau dihukum, melainkan mereka diminta pilih, mau 
mati dibunuh atau bekerja jadi mata2 Israel, sedangkan tugasnya sebagai mata2 
Arab tidak perlu dilepaskan tetap disandangnya hanya bekerja rangkap untuk 
Mossad.  Demikianlah hampir semua mata2 Arab yang tertangkap akhirnya digaji 
Mossad meskipun resminya bekerja juga sebagai mata2 Arab Islam.  Mereka setelah 
tertangkap bertugas sebagai double agent.

Dunia mata2 memang kejam, negara manapun yang memiliki spionase tetap hidup 
dalam curiga dan mencurigai.  Namun boleh dikatakan, semua double agent yang 
orang2 Arab Islam ini bekerja sangatlah loyal kepada Israel katimbang kepada 
Arab Islam ini, hal ini bukan karena mereka memiliki jiwa khianat, melainkan 
mereka merasakan bahwa jaminan dari Israel memang betul2 tulus tidak main 
curiga2an.  Sebaliknya, meskipun para spion Arab Islam ini sama2 orang Arab, 
tetapi mereka selalu dicurigai, sering di interrogasi, sehingga jiwa dan 
kehidupan keluarganya tidak pernah tenang.

Ada kalanya, spion2 Arab yang beriman Islam sangat tinggi merasa berdosa, ada 
perasaan bersalah karena menerima gaji dari Mossad, dan menukar informasi 
dengan Mossad untuk diberikan kepada Arab agar tidak dicurigai, agar tetap 
bekerja sebagai double agent.  Perasaan berdosa yang ber-tumpuk2 pada waktunya 
juga bisa pecah, dia kembali ke Arab, bertahajut, dan berbagai cara dia 
berusaha menghapuskan dosa2nya, dia menyatakan keluar dari Mossad, dan akhirnya 
dia mengaku kepada imam dimesjid tentang semua perbuatannya dan penyesalannya, 
dan akhirnya dia ditangkap, semua pengakuan dan keterangannya tidak satupun 
yang dipercaya.  Dia ditangkap, disiksa untuk mengaku hal2 yang malah belum 
pernah dilakukannya.  Mereka ada yang mati disiksa, ada yang langsung 
dipancung, tetapi juga ada yang dilepas kemudian terjadi perampokan dirumahnya 
dan seluruh keluarganya mati dibunuh perampoknya yang tidak pernah tertangkap.

Mengakui dirinya sudah pernah bekerja untuk Israel, dianggap murtad, cuma mati 
untuk penebusnya, dan mati bukan sendirian tapi sekeluarga dieksekusi tanpa 
diadili dan tapi mati se-olah2 kecelakaan, se-olah2 sakit dirumah sakit dll.

Bagi Israel sendiri tidak sukar menangkap mata2 Arab, karena semua mata2 Arab 
pasti orang Arab dan beragama Islam, sebaliknya, tidak ada mata2 Israel yang 
beragama Yahudi, sebagian besar atau 99% mata2 Israel adalah orang2 Arab hampir 
tidak ada orang Yahudi, kalopun ada orang Yahudinya, pasti fasih berbahasa Arab 
dan fasih menunaikan kewajiban2 agama Islam meskipun tidak percaya Islam dan 
tidak beriman Islam.  Sebaliknya, semua mata2 Arab yang beragama Islam ini 
dikirim oleh negara2 Arab ke Israel tak satupun mampu melakukan kegiatan agama 
Yahudi dan memang percuma mengerti ataupun pura2 beragama Yahudi karena untuk 
bisa menyusup masuk ke pemerintah atau ke militer Israel dilakukan test2 
kecerdasan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan agama Yahudi, sehingga 
sedalam apapun keimanannya terhadap agama yahudi, kalo goblok tak lulus test 
tak bakalan bisa masuk ke pemerintahan apalagi ke militer Israel.

Di Israel banyak sekali orang2 Arab beragama Islam, mereka bukan sedikit yang 
juga cerdas, dan mereka juga ikut test2 masuk ke pemerintahan maupun militer 
Israel, dan bahkan banyak dari mereka yang diterima dengan pangkat yang lumayan 
tingginya dengan jaminan hari tua yang pasti.  Diantara mereka ini banyak yang 
dibujuk, disogok, dan dijanjikan macam2 oleh pihak intellejens Arab untuk 
bekerja double, tapi biasanya ditolak karena mereka lebih percaya kepada 
pemerintah Israel daripada negara2 Islam Arab ini yang main bunuh sekali curiga 
meskipun tanpa bukti2.  Memang dalam dunia spionase ini sekali kecurigaan sudah 
jatuh tak perlu bukti, tapi langsung mati.

Kenapa Negara2 Islam Arab ini tak punya spion2 yang keturunan Yahudi dan 
beragama Yahudi ????  Jawabnya sederhana, karena negara Syariah Islam dilarang 
ada rakyatnya beragama Yahudi sehingga gimana bisa mendidik orang Yahudi untuk 
jadi spion ???  Andaikatapun ada Spion Yahudi, pasti 100% akan mengkhianati 
negaranya yang Arab Islam ini karena dia merasa di diskiriminasi dinegaranya 
sendiri, lebih baik pura2 nurut jadi spion sewaktu dikirim ke Israel--lari saja 
jangan balik lagi.

Di Israel sendiri, banyak orang2 Arab yang beragama Islam, dan oleh dinas 
rahasia Mossad sering mereka dihimpun untuk melakukan demo2 anti-Israel, 
mengkritik pemerintahan Israel dan mendukung perjuangan Arab2 Palestina dan 
Arab2 lainnya termasuk juga mendukung semua gerakan2 Islam sedunia.  Memang 
demo2 ini hanyalah permainan sandiwara dari dinas intellejens Israel yang 
bertujuan mencari mata2 musuh yang sebenarnya yang masuk ke Israel.  Dari demo2 
seperti inilah, banyak penyusup2 dan terroris2 Arab Islam ini terjebak dan 
tertangkap karena mengira mereka yang berdemo ini adalah orang yang sepaham 
dengan dirinya.

Sebaliknya, tidak mungkin pernah ada demo2 pro Israel di negara2 Islam Arab, 
karena jangankan demo untuk pro Israel, baru memuji orang Yahudi saja kepalanya 
dijamin sudah pisah dari badannya.  Itulah sebabnya, mata2 Israel disusupkan 
oleh Mossad masuk ke Arab Islam ini justru bukanlah orang Yahudi tetapi orang2 
Arab itu sendiri.

Naaah....  beberapa tokoh sukses yang dicurigai anggauta Mossad adalah Presiden 
Yasser Arafat, Presiden Abbas, dan pemimpin2 Hamas.

Ada kalanya, Mossad sudah ingin menyingkirkan beberapa anggautanya yang bekerja 
tidak effisien, sangat boros, data yang dikirimkan tidak memadai dengan tugas 
yang harusnya dicapai; terhadap anggautanya yang seperti ini, oleh Mossad tidak 
dibunuh mati, tetapi cukup dibocorkan kepihak musuh bahwa dia itu adalah 
anggauta Mossad sehingga ditangkap oleh negara2 Arab ditempatnya bertugas dan 
dieksekusi oleh lawannya itu tanpa si anggauta ini mengerti kenapa dia bisa 
tertangkap padahal begitu sangat rahasianya, dan kenapa bisa bukti2nya itu bisa 
didaparkan pemerintah Arab Islam yang bodoh goblok ini.  Semua tanda tanya ini 
cuma dipikirnya sebelum mati dan tak pernah bisa diungkapkan keluar dari 
mulutnya.

Demikianlah, ini adalah analisis logis dari perbandingan bagaimana pertahanan 
masing2 negara Yahudi vs Arab Islam, tentunya dalam memprediksikan kemungkinan2 
masa depannya.  Mungkin ada para pembaca yang ingin menambahkan, atau 
mengkritik, namun isi analisis ini semuanya berdasarkan kenyataan bukan 
berdasarkan keimanan, apalagi berdasarkan keberpihakan kepada satu pihak saja.  
Tidak ada niat untuk menyudutkan siapapun dengan analisis ini, cuma hati nurani 
kita mendapatkan kesempatan untuk menguak kebenaran yang lebih detail dari 
kenyataan2 disini.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





Kirim email ke