Kenapa Pengebom bulenya banyak wong Malaysia Pada hakekatnya orang2 bule itu kepingin hidup ditempat yang nyaman dan aman, kalo lingkungan tempat tiggalnya dirasa tidak aman penuh ancaman terror tentu wajar mereka akan pindah ketempat yang diketahuinya lebih aman.
Sebenarnya bukan cuma orang2 bule saja, juga muslimin, kalo didholimi ditanah airnya sendiri tentu mereka mengungsi ke negara2 kafirun. Seperti di Indonesia, bukan cuma non-muslim saja yang didholimi, bahkan juga sesama muslim dan bahkan burung gereja sekalipun sekarang sudah tidak ada lagi diudara tanah air kita karena burung2 pun merasakan hawa terror dialam Indonesia yang Islamiah ini. > "tawangalun" <tawanga...@...> wrote: > Baik Dr Azhari, Nurdin Ngetop yang > dicari cari sekarang adalah wong > Malaysia. Kenapa kok harus jauh2 2 > ngebom bule di JKT padahal di Malaysia > juga lebih banyak bule,kan jumlah > turis kita kalah banyak. Kalo bule dibomb di Jakarta, tentu dia larinya ke Malaysia. Sebaliknya kalo bule2 dibomi di Malaysia, bule2nya lari ke Indonesia dan ekonomi Indonesia dong yang lebih maju jadinya. Ini khan cuma masalah logika ekonomi saja. Malaysia lebih pandai berlogika katimbang Indonesia. Ulama2 Indonesia yang dikirim dan diundang ke Malaysia untuk mengajarkan Islam yang baik, Islam yang bekerja sama, Islam yang bisa bertoleransi, dan Islam yang bisa menerima perbedaan. Sebaliknya, ulama Malaysia yang bertandang ke Indonesia justru mengajarkan bagaimana cara2nya membuat bomb, meledakkan bomb, dan memfitnah satu sama lainnya. Jadi enggaklah mengherankan kalo ekonomi Malaysia maju lebih pesat, teknologi berkembang lebih cepat. Rakyat Malaysia dididik untuk merasa malu dengan perbuatan terror, merasa malu adanya Noordin M Top dan Dr. Azhari, tetapi perbuatan terror mereka berdua dari Malaysia ini justru menjadi kebanggaan ulama2 dan umat di Indonesia, kita ingin meneladani kedua orang ini yang mampu melaksanakan sunnah nabi kita. Ny. Muslim binti Muskitawati