Poligami & Mengukur Keadilan Berpolitik Adalah Sutrisno seorang bupati Kediri, Jawa Timur yang sebentar lagi akan menyelesaikan dua periode masa jabatannya. Selasa pagi, Sutrisno mendampingi istrinya mendaftar ke KPU Kediri. Ia secara resmi menyatakan dukungan kepada isterinya Hj. Haryanti yang akan maju sebagai calon bupati Kediri 2010 -2015. Sore harinya Hj. Nurlaila juga mendaftarkan diri untuk menjadi calon bupati, tetapi ia tampak sendiri. Suaminya yang tak lain adalah Sutrisno tidak tampak batang hidungnya.
Persaingan untuk menjadi bupati yang di lakukan oleh para istri Sutrisno tak pelak membuat pilkada Kediri Mei mendatang akan menjadi hangat, demikian ujar Agus Edi Winarno Ketua KPU Kediri. Sutrisno benar-benar diuji bagaimana ia mempraktekkan kehidupan poligaminya. Berlaku adil. Persaingan ini tak pelak pula menjadi buah bibir masyarakat Kediri. Apalagi baliho, poster sudah terpasang saling berdampingan. Namun Sutrisno secara jelas lebih mendukung isteri pertamanya yang juga seorang dokter. Foto, baliho Haryanti selalu dipasang bersama Sutrisno. Tagline kampanye yang berbunyi 'Teruskan' bisa ditafsirkan bahwa Haryanti akan meneruskan program program sang suami. Sutrisno juga sering mengajak Haryanti keliling menemui warga. Bahkan sejak awal Sutrisno juga mengaku menyiapkan isteri pertamanya sebagai penggantinya. "Saya mendukung pencalonan bu dokter," katanya dengan tegas. Berbeda dengan Nurlaila; foto, balihonya dipasang tanpa 'sang arjuna'. Status isteri muda sang bupati tak banyak menolongnya. Nurlaila dengan modal sebagai kepala desa Wates, Kediri; praktis maju sendiri tanpa dukungan suami. Baik dukungan finansial dan yang lainnya. Bahkan ia tetap mencantumkan status janda pada KTP nya. Rupanya Nurlaila menikah secara siri dengan Pak Bupati. Meski tak mempermasalahkan dukungan suami pada isteri tua; Nurlaila mengeluhkan adanya diskriminasi untuk mengurus izin acara sosialisasi dan kampanye. Jika dua isteri bupati ini terus saling bersaing, saling jegal dalam perebutan kursi bupati, bisa jadi pemenangnya adalah pasangan SuSu ( Sunardi dan Sulaiman Lubis) yang diusung oleh Partai Demokrat, PKB dan PKS. Alih alih mau melanggengkan jabatan bupati, mungkin bisa sirna mimpi Sutrisno untuk kembali dipanggil 'Bapak Bupati'. [Sebagian besar sumber dari Sunarwoto, REPUBLIKA, Jum'at 12 Maret 2010] ----------------------------------------------------------------------------------- l.meilany 120310