http://www.waspada.co.id/citizen-journalism/kuwait-deportasi-700-perawat-indonesia.html


      Kuwait deportasi 700 perawat Indonesia      
      Tuesday, 02 December 2008 12:02 WIB  
      Dwi Susilo
      [EMAIL PROTECTED] Alamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus 
memampukan JavaScript untuk melihatnya 

      Staff Ministry of Health Kuwait ( MOH ) bagian formalitas dokumentasi 
penerimaan karyawan baru untuk para imigran, menyatakan segera mendeportasi 
seluruh perawat asal Indonesia.

      Mereka berencana mendeportasi seluruh perawat Indonesia, yang bekerja di 
Kuwait sehubungan tidak ada tanggapan yang serius dari pemerintahan Indonesia 
berkaitan dengan masalah verifikasi ijazah perawat Indonesia di Kuwait.

      Seperti diketahui jumlah perawat Indonesia yang bekerja di Kuwait sampai 
saat ini kurang lebih sekitar 700 orang, mereka mulai berdatangan ke Kuwait 
sejak perang teluk tahun 1991, kemudian disusul pada tahun 2000, 2001 dan 
terakhir tahun 2004.

      Bekerja di bawah departemen kesehatan Kuwait memang menyenangkan Dengan 
gaji berkisar antara Rp15 ? Rp 18 juta setiap bulannya (kurs rupiah 12 ribu), 
disertai berbagai fasilitas lainya antara lain free apartment, free 
transportation, free food bagi perempuan, annual leave setiap satu tahun 
sekali, singkatnya dengan posisi sebagai perawat dan fasilitas serta gaji yang 
sangat besar sangat susah untuk didapatkan di negara sendiri, kira- kira 
menjadi pegawai negeri di negara orang jauh lebih sejahtera daripada menjadi 
pegawai di negeri sendiri.

      Ada beberapa ketentuan yang di berlakukan oleh departmen kesehatan Kuwait 
terhadap semua pekerja imigran yang datang, antara lain adalah verifikasi semua 
keahlian yang diaplikasikan dengan verifikasi ijazah dari semua imigran.

      Dalam hal ini Ministry of Health Kuwait ( MOH ) bekerjasama dengan 
Department Higher Education untuk melakukan verifikasi ijazah ini bagi semua 
imigran yang datang dari semua negara bukan hanya dari Indonesia.

      Untuk Indonesia, mereka akan mengirimkan surat ke pemerintahan Indonesia 
dalam hal ini Departemen Kesehatan dan lembaga terkait yang mengeluarkan ijazah 
akademi keperawatan/sarjana keperawatan, untuk mengisi form tersebut dan 
memberikan pernyataan, bahwa ijazahnya benar-benar asli dan benar dikeluarkan 
oleh institusi Depkes tersebut.

      Coba bayangkan pengiriman surat ini dari Departemen Kesehatan Kuwait 
disampaikan tahun 2000, tapi sampai sekarang belum ada balasan, kemudian tahun 
2004 terkirim lagi tapi belum ada balasan juga. Makanya mereka sangat emosi dan 
menilai tidak ada respek sama sekali dari pemerintahan Indonesia, sepertinya 
aneh dan mustahil tapi itulah adanya dan memang benar-benar seperti itu.

      Apa masalahnya jika surat verifikasi ijazah tidak ada balasan dari 
pemerintahan Indonesia, ini secara kasarnya mereka menganggap semua ijazah yang 
dimiliki oleh teman-teman perawat disini tidak bisa di pertanggung jawabkan 
alias palsu, sehingga mereka MOH (ministry of Health ) menganggap semua perawat 
Indonesia disini bekerja secara ilegal, tidak berdasarkan skill dan tidak punya 
keahlian karena ijazahnya tidak mampu untuk di verified.

      Makanya atas dasar hal tersebut terlontar pernyataan bahwasanya mereka 
tidak akan segan-segan untuk mendeportasi seluruh perawat Indonesia yang 
bekerja disini. Memang sangat ironis disaat pemerintah tidak bisa menyediakan 
lapangan kerja bagi rakyatnya, bagi teman-teman yang sudah nyaman bekerja di 
sinipun terusik dengan ancaman deportasi karena kelalaian pemerintah merespon 
negara konsumen yang notabene Negara Kuwait sebagai pemakai tenaga kerja 
Indonesia.

      Ternyata, bukan itu saja implikasinya, bagi teman-teman yang berkeinginan 
memutus kontrak hubungan kerja dengan MOH, mereka tidak mengizinkan sebelum 
masalah verifikasi ini benar-benar selesai. Sehingga banyak teman- teman 
perawat di sini yang mau pulang ke Indonesia, tidak bisa keluar dari Negara 
Kuwait.

      Sungguh kasihan teman saya, sudah berbulan-bulan menunggu masalah 
verifikasi ini selesai tapi sampai saat ini belum ada kejelasannya, padahal dia 
berencana pulang sejak empat bulan yang lalu, keluarga dan suaminya sudah 
menunggu di rumah, kenapa anaknya sampai sekarang belum pulang-pulang.
     

<<printButton.png>>

<<emailButton.png>>

Kirim email ke