Mayoritas Umat Islam Lebih Bahagia Dinegara Sekuler Bukan Syariah !!
                                
Bisa dibuktikan secara nyata, dalam poll pendapat pemuda/i di Arab
Saudia maupun semua negara2 Islam dan negara2 yang mayoritas Islam
lebih memilih tinggal dinegara sekuler dibandingkan tinggal dinegara
Islam yang bersyariah Islam.

Bedanya bisa dijelaskan secara gamblang, disemua negara sekuler setiap
umat Islam bebas memilih cara beribadahnya, cara menyembah Allahnya,
bahkan bebas memilih keimanan dari berbagai aliran2 Islam yang
diingininya.

Sebaliknya di-negara2 Syariah Islam, umat Islam dipasung hak2nya
dengan memaksakan keimanan Islam yang dianut oleh caliph-nya saja dan
melarang keimanan Islam dari aliran2 diluar yang dianut caliph-nya. 
Umat Islam di-negara2 Islam diancam ketakutan akan dituduh melanggar
Syariah Islam, karena isi Syariah Islam bisa berbeda ditafsirkan oleh
setiap umatnya dan berbeda dari yang ditafsirkan oleh penguasanya. 
Bahkan kadang2 perbedaan2 tafsiran ini disengaja oleh aparatnya agar
bisa memeras menindak si umat untuk tujuan korupsi, pungli, dan
penyalah gunaan jabatan.

Misalnya saja, ada seorang wanita Arab yang miskin sehingga mengenakan
Burqa yang sudah sobek2 di-beberapa tempat sehingga dia ditangkap oleh
polisi Syariahnya karena dituduh tidak menutupi auratnya.  Si wanita
Arab begitu ketakutan karena dia tahu bagaimana nasib seorang wanita
apabila sampai ditahan dan dipenjara oleh penguasa Syariah itu.  Namun
si polisi Syariah dengan wajah ramah menawarkan agar berdamai saja dan
mengancam bahwa penjara Syariah lebih sadist dari neraka, akhirnya si
wanita miskin ini bersedia membayar uang damai dengan memberikan semua
simpanan uangnya dirumah untuk diberikan kepada polisi Syariah yang
ramah ini.

Kejadian diatas adalah hanya satu contoh saja dari kebejadan amoral,
dan biadabnya negara Syariah.

Masih ada ratusan juta kasus yang mirip diatas yang dialami setiap
umat Islam diseluruh negara2 Syariah, antara lain di Aceh baru2 ini
tertangkap polisi Syariah yang melakukan perzinahan, dan korban yang
dijadikan kebuasan nafsunya ini adalah korban yang mulanya dituduh
melanggar Syariah karena salah mengenakan jilbabnya.  Daripada dihukum
cambuk yang biaya rumah sakitnya bisa puluhan juta, akhirnya wanita
yang dituduh melanggar Syariah ini bersedia mengangkang untuk memberi
kesempatan polisi Syariah menikmati dan melepaskan Syahwatnya sebagai
ganti kebebasan dirinya dari hukuman Syariah yang lebih keji.


> Roslan Salleh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sejarah zaman khalafiah....umat Yahudi lebih
> gembira berada di bawah penguasaan Islam,
> dan derita di bawah penguasaan Kristen atau
> Parsi. Malah di Sepanyol, mereka kristen lebih
> gembira berada di bawah penguasaan Islam.
> Sama seperti di Baitulmaqdis.
> 


Darimana anda bisa mengetahui bahwa perasaan orang Yahudi lebih
gembira dibawah pemerintahan Islam ???

Karena kalo kita merujuk kepada kenyataan yang ada, lebih banyak
orang2 Islam yang pindah ke-negara2 yang bukan Islam yang bercampur
dengan banyak orang2 Yahudi.

Sebaliknya, belum pernah ada orang Yahudi yang minta suaka politik ke
negara Islam ataupun mau pindah ke negara Islam.

Bahkan lebih ekstreem lagi, orang2 Palestina yang Islam ber-bondong2
pindah ke Israel sehingga terpaksa pemerintah Israel yang Yahudi ini
mendirikan tembok2 untuk mencegah masuknya semua orang2 Palestina
Islam ini ke Israel untuk tinggal dan bekerja di negara yang
demokratis yang anti-Syariah Islam.

Anda juga seharusnya tahu, ratusan ribu pengungsi Islam dari
Afghanistant yang melarikan diri dari negara Taliban ini menuju
Indonesia untuk membuat surat2 palsu agar bisa masuk ke negara
Australia yang bukan Islam bahkan anti-Syariah Islam.  Padahal
Indonesia itu mayoritasnya muslim dan ada beberapa daerah telah
menegakkan Syariah Islam, tetapi kenapa umat Islam ternyata tidak
bahagia, tidak gembira, bahkan berbohong memalsu surat2 untuk bisa
diterima di Australia ???  Ini kenyataan yang fakta2nya lengkap dan
bisa ditanyakan kepada pihak immigrasi maupun bisa anda ketemu sendiri
orang2 Afghanistant yang tertangkap dan dipenjara dipenjara immigrasi
sambil diperas doku-nya meskipun saudaranya sendiri sesama Islam.

Tulisan, ucapan, dan pendapat anda itu konyol sekali bukan???  bahkan
termasuk berbohong dengan mendakwahkan sesama umat Islam dengan
pendapat yang bertentangan ini, dan fitna yang sebenarnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Kirim email ke