Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? Kalo anda ingin membangun sekolah Ilmu Matematika, maka modalnya cuma papan tulis dan kapur, dan urusan uang bangku cukup setiap murid disuruh bawa bangku sendiri2 atau anda kenakan biaya bangku yang paling murah dengan harga bangku yang paling mahal.
Tetapi untuk dosen-nya kalo anda sendiri ahli matematika maka tak perlu menggaji dosen lagi, cukup anda mengajarnya sendiri dan uang kuliahnya bisa berapapun anda kenakan kepada murid2 yang kesemuanya sudah merupakan keuntungan karena tidak ada modal apapun yang keluar karena harga papan tulis dan kapurnya cukup dibeli sekali bisa untuk 2 tahun. Tetapi ada lagi sekolah yang lebih murah dan untungnya lebih besar lagi, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam. Modal yang dikeluarkan justru lebih murah lagi, tidak perlu papan tulis, tidak perlu kapur, cukup sajadah saja yang diwajibkan murid2nya membawanya sendiri. Meskipun tidak perlu bangku, tetapi setiap murid wajib membayar uang bangku karena bangku disini mempunyai arti yang lebih luas. Dan jangan lupa, selain uang bangku juga uang kuliahnya yang meskipun tanpa modal tetap butuh AlQuran yang bisa dipaksa agar murid2 membelinya dari toko buku disekolah yang tentunya harganya dilipat sampai lima kali. Kuliah agama Islam juga tidak susah, cukup murid2 disuruh bergantian membaca Quran dan kemudian dirujuk ke Hadisnya untuk dibaca oleh murid lainnya, kemudian setiap murid dilakukan tanya jawab, satu murid disuruh bertanya dan lainnya dipaksa menjawab, demikianlah seterusnya sang pengajar boleh ngelamun saja dan digaji setiap bulan oleh murid2nya yang tetap tolol dan dungu karena tidak akan pernah bisa dipekerjakan dipabrik dengan pengetahuan AlQuran maupun Hadist-nya. Setelah 3-5 tahun meng-ulang2 Quran dan Hadist yang sama, akhirnya dibuatkan pesta untuk menganugerahkan gelar kesarjanaan, bisa gelarnya S1, S2, ataupun S3 yang kesemuanya biarpun sama biayanya tetapi bisa dihargakan lebih tinggi untuk tingkat kesarjanaan yang lebih tinggi. Setelah para es2 ini lulus, kerjaannya sama yaitu bangun lagi sekolah ilmu agama Islam lainnya untuk menipu calon2 lainnya, dan begitulah seterusnya dan akhirnya negara ambruk dan kolaps karena semuanya pandai mengaji, pandai baca Quran, namun tak satupun yang pandai mengatur negara ataupun pandai membuka lapangan kerja bagi para pengangguran. Lapangan kerja yang tersedia hanyalah membuka lagi sekolah ilmu agama Islam lainnya. Ny. Muslim binti Muskitawati.