Mengenal Asal Usul Genderuwo
May 19, 2010 ยท Leave a Comment
Genderuwo adalah salah satu mahluk halus yang cukup terkenal dan hanya ada di 
Indonesia khususnya di pulau Jawa. Hingga saat ini belum ada negara lain yang 
mengklaim genderuwo adalah khazanah kepunyaan negara selain Indonesia.


Genderuwo adalah sejenis bangsa jin atau makhluk halus yang berwujud manusia 
mirip kera yang bertubuh besar dan kekar dengan warna kulit hitam kemerahan, 
tubuhnya ditutupi rambut lebat yang tumbuh di sekujur tubuh. Genderuwo terutama 
dikenal dalam masyarakat di Pulau Jawa (orang Sunda menyebutnya "gandaruwo" dan 
orang Jawa menyebutnya "gendruwo").

Habitat hunian kegemarannya adalah batu berair, bangunan tua, pohon besar yang 
teduh atau sudut-sudut yang lembab sepi dan gelap. Pusat domisili makhluk ini 
dipercaya berada di Hutan Jati Donoloyo, kecamatan Sloghimo, sekitar 60 km di 
sebelah timur Wonogiri, dan di wilayah Lemah Putih, Purwosari, Girimulyo, Kulon 
Progo sekitar 60 km ke barat Yogyakarta. Legenda Genderuwo Makhluk halus ini 
dipercaya dapat berkomunikasi dan melakukan kontak langsung dengan manusia.

Berbagai legenda menyebutkan kalau genderuwo dapat mengubah penampakan dirinya 
mengikuti wujud fisik seseorang untuk menggoda manusia. Genderuwo dipercaya 
sebagai sosok makhluk yang iseng dan cabul, karena kegemarannya menggoda 
manusia terutama kaum perempuan dan anak-anak. Genderuwo kadang senang menepuk 
pantat perempuan, mengelus tubuh perempuan ketika sedang tidur, bahkan sampai 
memindahkan pakaian dalam perempuan ke orang lain. Kadang genderuwo muncul 
dalam wujud makhluk kecil berbulu yang bisa tumbuh membesar dalam sekejap, 
genderuwo juga gemar melempari rumah orang dengan batu kelikir di malam hari.

Salah satu kegemaran genderuwo yang paling utama adalah menggoda istri-istri 
kesepian yang ditinggal suami atau para janda, bahkan kadang genderuwo bisa 
sampai melakukan hubungan seksual dengan mereka. Dipercaya bahwa benih daripada 
genderuwo dapat menyebabkan seorang wanita menjadi hamil dan memiliki keturunan 
dari genderuwo.

Menurut legenda, genderuwo memiliki kemampuan gendam untuk menarik wanita agar 
mau bersetubuh dengannya. Permainan seks genderuwo juga diyakini amat luar 
biasa, sehingga wanita-wanita korban pencabulannya seringkali merasakan puas 
dan nikmat yang luar biasa apabila berhubungan badan dengan genderuwo. Namun 
biasanya wanita korban yang disetubuhi oleh genderuwo tidak akan sadar sedang 
bersetubuh dengan genderuwo karena genderuwo akan menyamar sebagai suami atau 
kekasih korban dalam melakukan pencabulannya. Disebutkan pula kalau genderuwo 
memiliki libido dan gairah seksual yang besar dan jauh di atas manusia, 
sehingga ia amat mudah terangsang melihat kemolekan perempuan dan membuatnya 
menjadi makhluk yang senang menggoda perempuan.

Ada legenda menyatakan genderuwo kadang senang bersemayam di dalam rahim 
perempuan. Perempuan yang rahimnya disemayami oleh genderuwo akan memiliki 
gairah seks yang tinggi dan tak mampu menahan gairahnya. Si perempuan akan 
senang melakukan hubungan intim. Apabila pasangan si perempuan tak mampu 
mengimbangi gairahnya, maka si perempuan takkan segan mencari pasangan lain. 
Hal ini terjadi karena gairah si wanita dikendalikan oleh genderuwo, apabila si 
wanita melakukan hubungan intim, maka si genderuwo yang bersemayam di rahimnya 
juga akan merasakan nikmat dari hubungan intim yang dilakukan wanita tersebut. 
Tidak semua genderuwo bersifat jahat, ada pula genderuwo yang bersifat baik. 
Genderuwo yang bersifat baik ini dipercaya biasanya menampakkan wujudnya 
sebagai seorang kakek tua berjubah putih yang kelihatan amat berwibawa.

Genderuwo yang baik tidak bersifat cabul seperti saudara sebangsanya yang 
bersifat jahat, genderuwo yang baik seringkali membantu manusia seperti menjaga 
tempt gaib atau rumah dari tangan jahil atau perampok. Pernah juga terdengar 
bahwa genderuwo yang bersifat baik terkadang membantu menyunat anak-anak dari 
keluarga tidak mampu yang sholeh beribadah.

Asal-Usul Gendruwo
Asal-usul genderuwo dikatakan berasal dari arwah orang yang meninggal secara 
tidak sempurna, bisa akibat bunuh diri, penguburannya tidak sempurna ataupun 
kecelakaan. Sehingga ia merasa penasaran dan belum mau naik ke akhirat. 
Genderuwo tidak dapat dilihat oleh orang biasa tapi pada saat tertentu dia 
dapat menampakkan dirinya bila merasa terganggu. Pada dasarnya tidak semua 
genderuwo jahat, ada genderuwo yang jahat ada pula yang baik. Semuanya 
tergantung bagaimana kita bersikap, mau berteman atau bermusuhan padanya. 
Banyak kalangan mempercayai salah satu cara memanggil genderuwo adalah dengan 
membakar sate gagak. Diyakini, burung gagak adalah makanan kesukaan sekaligus 
binatang peliharaan genderuwo. Seperti halnya bangsa manusia yang memelihara 
ayam. Untuk melakukan ritual ini, subyek yang ingin bertemu dengan makhluk gaib 
ini tidak boleh asal atau sembarangan ketika mulai membakar sate burung gagak.

Ada cara khusus untuk membuatnya. Caranya adalah sebagai berikut: setelah 
berhasil menangkap burung gagak, sembelihlah gagak tersebut dengan pisau yang 
sangat tajam. Alasannya, ketajaman mata pisau akan mempengaruhi lancar tidaknya 
darah yang mengalir keluar dari bekas luka yang ditimbulkan. Berikutnya adalah 
mencabuti bulu-bulu hitam yang kasar itu hingga benar-benar bersih. 
Selanjutnya, daging yang sudah bersih itu ditelikung seperti halnya kalau 
membuat ingkung ayam. Baru kemudian, bisa dibakar di atas perapian. Hal 
terpenting dari ritual itu adalah mengucapkan rapalan mantra khusus agar si 
makhluk gaib itu mendengar selain mencium bau makanannya. Mantra pemanggil 
genderuwo hanya dimiliki segelintir orang saja dan tidak sembarang 
diberitahukan. Tempat yang dianggap paling tepat untuk melakukan ritual ini 
adalah tempat yang terbuka. agar bau burung gagak yang dibakar bisa menyebar ke 
mana-mana dibawa oleh angin. Sehingga semerbak daging terbakar api itu bisa 
mengundang genderuwo mendatangi tempat tersebut.

Belakangan, ritual mengundang genderuwo lengkap dengan segala sejajinya makin 
banyak dilakukan orang. Hal ini berkaitan erat dengan maraknya perjudian togel 
yang dulu amat dikenal dengan nomor buntut. Mereka meyakini, dengan mengundang 
genderuwo, keinginan untuk mendapat nomor jitu bisa terpenuhi. Dengan berbekal 
sedikit keberanian, keuntungan besar bakal gampang diperoleh. Ada yang unik 
dari proses mendatangkan genderuwo hingga permintaan untuk menyebutkan nomor 
jitu yang bakal keluar. Yaitu dilakukan tawar menawar seperti layaknya jual 
beli pedagang di pasar. Setelah genderuwo keluar dari sarang mendengar rapalan 
mantra berikut bau daging gosong gagak terpanggang, secepat kilat harus segera 
meminta apa yang kita inginkan. Jangan sampai ia mencuri atau memakan umpan 
sate burung gagak sebelum mengucapkan permintaan. Sebab, jika ia sudah 
kekenyangan ia akan segera melenggang pergi tanpa mau menjawab yang diingini si 
pemanggilnya.

Sumber: 
http://www.kaskus.us/showthread.php?s=079e3734b898fe9632646d51be1faf2e&t=4039359

Categories: Asal Usul Nama 

http://rhutami.wordpress.com/2010/05/19/mengenal-asal-usul-genderuwo/





Facebook: Radityo Djadjoeri
YM: radityo_dj
Twitter: @mediacare

Kirim email ke