“Mengusahakan atau mendidik anak menjadi baik atau cerdas beriman kiranya lebih sulit daripada mengusahakan atau mendidik anak agar pandai atau cerdas otak”. St.Agustinus kiranya dapat menjadi bukti usaha atau pendidikan untuk menjadikan anak dari ibunya, Monika, di masa kecil atau remaja Agustinus boleh dikatakan sebagai anak atau pemuda yang kurangajar, tak bermoral, dst.. namun berkat atau karena pendampingan atau pendidikan yang baik dari Monika, ibunya, ia bertobat dan kemudian tumbuh berkembang menjadi seorang uskup dan pujangga Gereja, dimana ajaran dan tulisan-tulisannya sangat berguna bagi hidup beriman, khususnya, bagi kita para murid Yesus Kristus. “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya”, demikian sabda Yesus, yang kiranya dapat dikenakan pada pribadi Agustinus maupun ibunya, Monika. Marilah sabda Yesus ini kita renungkan dan hayati dalam hidup kita sehari-hari. Apa yang menjadi tugas pekerjaan atau perutusan kita masing-masing? Jabatan? Kedudukan? Fungsi? Marilah kita kerjakan atau hayati dengan setia, disiplin, jujur, tekun, dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan atau tenaga. Secara khusus saya mengingatkan dan mengajak para orangtua, guru/pendidik, pengelola pendidikan/sekolah, pemimpin atau pejabat tinggi: hendaknya pertama-tama dan terutama diusahakan agar anak-anak/peserta didik, anggota atau rakyat menjadi pribadi-pribadi yang baik, yang berbudi pekerti luhur. Dunia dan bangsa kita membutuhkan orang-orang baik dan berbudi pekerti luhur untuk mempersembahkan diri demi kesejahteraan umum atau bersama., seperti St.Agustinus.
· “Di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus”(1Kor 1:5-7), demikian peringatan atau sapaan Paulus kepada umat di Korintus, kepada kita semua orang beriman. Hidup kita serta segala sesuatu yang menyertai kita atau kita kuasai dan miliki saat ini adalah anugerah atau kasih karunia Tuhan, yang kita terima melalui kebaikan orangtua, sesama dan saudara-saudari kita, maka selayaknya kita senantiasa hidup dan bertindak sebagai ‘saksi-saksi Kristus’, meneladan cara hidup dan cara bertindak Yesus serta menghayati atau melaksanakan sabda-sabdaNya sampai mati, dipanggil Tuhan. Dengan kata lain kita dipanggil untuk hidup dijiwai oleh ‘iman, harapan dan cintakasih’, tiga keutamaan utama yang dapat dibedakan namun tak dapat dipisahkan. Mengakui dan menghayati diri sebagai orang beriman berarti hidup bergairah, dinamis, kreatif dalam saling mengasihi, dan dengan demikian hidup pribadi kita sendiri maupun bersama sungguh menarik, menawan dan memikat bagi siapapun yang melihat atau menyaksikannya. Marilah kita usahakan bersama agar kita semua menjadi ‘kaya dalam segala perkataan dan segala pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus ’, kaya akan keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan yang menyelamatkan dan membahagiakan, bukan hanya kaya akan harta benda, uang, pangkat, kedudukan atau penghargaan ilmiah. ------------------------------------ Ingin bergabung di zamanku? Kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Klik: http://zamanku.blogspot.comYahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/zamanku/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/zamanku/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/