Mengintip Gila Belanja Orang Kaya Indonesia
Nurul Hidayati - detikNews



Jakarta - Gila belanja orang kaya Indonesia selama ini hanya diobrolkan di 
kalangan terbatas. Yang bukan komunitas sosialita, hanya bisa mendengar dari 
sas-sus.

Namun untunglah ada Amelia Masriari. Ikon shopaholic Indonesia ini mengabadikan 
kegilaan belanja orang kaya Indonesia di bukunya yang masuk deretan "buku 
laris" di toko buku terkemuka: Miss Jinjing.

Dalam bukunya, lulusan S2 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini menuturkan 
kegilaan belanja orang kaya Indonesia. Dia mengutip Survey Singapore Tourism 
Board yang menunjukkan bahwa pengunjung Singapore Great Sale terbesar adalah 
orang Indonesia. 

"Makanya tidak usah heran kalau iklan Uniquely Singapore nyaris setiap hari 
muncul setengah halaman koran nasional," tulis perempuan yang berprofesi 
sebagai personal private buyer ini.

Lalu mengapa orang Indonesia doyan belanja ke Singapura? Jawabnya, bukan karena 
harga murah atau lebih beragam, namun karena lebih bebas. Dandan seadanya oke 
saja, tanpa harus dilirik dengan pandangan sinis oleh orang lain dan sales 
attendant butik.

"Coba kalau di Indonesia, berpenampilan seadanya pasti malah dipandang sebelah 
mata, melecehkan. Pokoknya harus rapi, wangi dan niat dandan," tulis ibu 3 anak 
ini.

Belanja di Singapura juga bebas pelukan atau cipokan di pinggir jalan. Coba di 
Indonesia!

Hong Kong Tourism Board, Malaysian Tourism Board dan Thailand Tourism Board, 
juga sangat menyadari bahwa rakyat Indonesia pangsa potensial. Karena itulah 
mereka rajin pasang iklannya. Hasilnya jelas.

 

"Orang Indonesia di Cina terkenal sangat heboh jika melihat barang bagus. 
Apalagi mereka tidak terlalu sering menawar harga. Jelas aja ini bikin para 
penjual senang melihat tampang Indonesia lewat di depan tokonya. Malah sering 
dipanggil, Miss...miss Indonesia, let's have a look..." cerita pengasuh blog 
belanja-sampai-mati.blogspot.com ini.

Penggila belanja Indonesia juga eksis di Eropa. Suatu ketika Amelia ke gerai 
Chanel di Saks Fifth Avenue, New York. Begitu melangkahkan kaki masuk, si 
Beauty Assistant yang tahu Amelia orang Indonesia langsung bilang begini,"Mrs 
XXX baru aja tadi dari sini."

Bahkan, sales assistant Chanel di BGM bisa menyebutkan dengan sangat fasih nama 
keluarga pejabat yang nyonya besarnya (TS) seminggu lalu habis beli tas di 
butik tersebut. Pelanggan lainnya ada nyonya TAB dan DP.

Amelia juga menceritakan, butik Etienne Aigner di Muenchen pernah mengalami 
kehebohan gara-gara seorang ibu pejabat Indonesia setingkat menteri -- plus 
rombongan, datang memborong. Sebanyak 80 tas dibeli oleh si Nyonya dan 
rombongannya pasti ikut beli, entah berapa.

"Sampe-sampe tuh butik Aigner kehabisan barang dan minta diambil dari gudang 
lagi," tulis Amelia.

Ketika iseng ditanya oleh seorang penjaga butik tentang keperluan tas tersebut, 
dengan entengnya si ibu itu menjawab, "Untuk oleh-oleh keluarga di kampung."

Jelas oleh-oleh yang supermahal! Sebab jika tas Aigner satu bijinya paling 
murah Rp 8 juta, berarti 80 tas itu sejumlah Rp 640 juta. Hanya untuk oleh-oleh?

"Ditambah lagi nih, denger-denger sebelum tiba di Muenchen, mereka terlebih 
dulu ke Paris. Mereka juga melahap butik Hermes, memborong setidaknya 40 tas - 
birkin, garden tote bag, lindy bag, kelly bag dan lain-lain," tulis Amelia yang 
jadi ngiler.

Info Amelia yang satu ini tak boleh dilewatkan: dari

 sales assistant di Hermes, salah satu kolektor tas Hermes terlengkap di dunia 
adalah seorang ibu mantan pejabat setingkat menteri asal Indonesia. Konon, 
beliau ini mempunyai koleksi tas Hermes yang tergolong sangat lengkap dari segi 
model dan warna. Sedikitnya dia punya 30 pieces!

"Coba bayangkan jika harga Hermes rata-rata 50 juta/pcs, artinya nilai 
koleksinya minimal 1,5 miliar!" tulis Amelia. Uhuk, uhuk, bikin keselek! 
(nrl/iy)
 
http://www.detiknews.com/read/2009/02/25/103222/1090170/10/mengintip-gila-belanja-orang-kaya-indonesia

 
http://media-klaten.blogspot.com/
 
 
 
salam
Abdul Rohim


      

Kirim email ke