Mengerikan, oh Tifatul...

Menjadi menteri itu artinya untuk kepentingan seluruh bangsa Indonesia, bukan 
untuk citra PKS belaka.



----------------------------------------------------

Kenapa Tifatul Tunduk MUI?


INILAH.COM, Jakarta - Setara Institute menilai Film 2012 merupakan hasil karya 
seni yang patut dihargai. Karena itu, Setara heran kenapa Menkominfo Tifatul 
Sembiring tunduk dengan MUI.

"Memang belum ada larangan, tapi beberapa aksi unjuk rasa yang meminta 
pemerintah melarang film itu sudah mulai bergulir," ujar Wakil Ketua Setara 
Institute Bonar Tigor Naipospos melaui siaran pers yang diterima INILAH.COM di 
Jakarta, Kamis (19/11).

Bonar Tigor menyesalkan pernyataan Menkominfo Tifatul yang mengatakan akan 
melarang film 2012 jika MUI mengharamkan film itu. "Sangat mengherankan, sebuah 
institusi negara bergantung pada putusan MUI," katanya.

Menurutnya, pemerintah seharusnya bekerja berlandaskan konstitusi, karena 
jaminan kebebasan berekspresi jelas tertuang dalam UUD 1945. Jika pun dalam 
film-film terdapat unsur penghinaan, intoleransi, sebaiknya pihak-pihak yang 
dirugikan dapat mempersoalkan lewat mekanisme hukum.

"Jadi bukan melarang peredarannya," ungkapnya. [mut]

sumber: www.inilah.com

---------------------------------------------------------

Soal Kiamat 2012, Negara Jangan Tunduk Pada MUI

Jakarta - Soal kontroveris film 2012, Menkominfo Tifatul Sembiring dinilai 
terlalu tunduk pada MUI. Setara Institute menyatakan negara inskonstitusional 
bila tunduk pada MUI.

"Paham konstitusionalisme sama sekali tidak membenarkan penyelenggara negara 
tunduk pada institusi manapun kecuali pada konstitusi," ujar Wakil Ketua Setara 
Institute Bonar Tigor Naipospos melaui siaran pers yang diterima INILAH.COM di 
Jakarta, Kamis (19/11).

Untuk kesekian kalinya, sambungnya, negara tunduk pada fatwa-fatwa MUI, sebuah 
organisasi masyarakat swasta yang tidak memiliki mandat mengatur kehidupan 
publik dalam penyelenggaraan negara. Sikap pemerintah yang terus-menerus 
bergantung pada MUI, akan menimbulkan preseden buruk dalam penyelengaraan 
negara.

"Ketertundukan pemerintah pada MUI hanya akan melegitimasi masuknya intervensi 
MUI untuk mengatur otoritas moral publik. Padahal hari-hari ini kita sangat 
mengidamkan sebuah tatanan hukum dalam bernegara berdasarkan rule of law bukan 
rule of people apalagi rule of MUI," imbuhnya. [mut]



Facebook:
Radityo Djadjoeri

Kirim email ke