Gaby :
Hindarkan penampilan dan kekakuan aturan2 Arab yg mengerikan bagi tourists 
Barat , Jepang dan China. Kalo cuman mau disuguhin manusia berjilbab dan 
berjenggot kenapa kagak pergi ke Timur Tengah, Mesir dan Pakistan saja!

Bening :
Katanya Roh Kudus selalu membimbing Kebenaran. Tetapi yang ditulis Gaby diatas 
jauh dari Kebenaran. Jadi ada dua kemungkinan, Roh Kudus yang membimbing Gaby 
adalah Roh Kudus PALSU, atau Gaby tidak dibimbing oleh Roh Kudus.
 
Kalau kita berbicara KEBENARAN dalam Konteks Pengembangan Pariwisata, maka 
faktor-faktor yang bisa mempengaruhi secara langsung "naik-turunnya" bisnis 
Pariwisata adalah FAKTOR keamanan, baik yang ditimbulkan oleh Manusia, seperti 
Terorisme maupun Kriminalitas, juga Keamanan dari Bencana Alam, seperti Gempa, 
Tsunami, bahwa Bencana penyakit seperti Flu Burung.
 
Sedangkan Kendala utama untuk meningkatkan Bisnis Pariwisata, adalah Kendala 
Infrastruktur, misalnya tidak adanya transportasi Udara Ke seluruh Pelosok 
Sumatra, atau tarnsportasi darat yang terganggu, ini juga menyebabkan 
perkembangan Pariwisata tersendat. Disamping itu minimnya INVESTASI dalam 
bisnis Pariwisata, seperti pengembangan tempat wisata yang jarang diminati 
investor kecuali perhotelan.
 
Masalah lain yang bisa berpengaruh adalah adanya PUNGUTAN LIAR atau PARKIR yang 
mahal disekitar Obyek wisata, hal ini juga perlu diperhatikan, disamping 
kebersihan dan prasarana pendukung seperti TOILET.
 
Masalah-masalah yang saya kemukakan adalah Pemikiran saya, yang masih bisa 
dibuktikan untuk pengembangan Pariwisata. Sampai saat ini belum ada penelitian 
yang menyatakan Turunnya Bisnis Pariwisata yang disebabkan Oleh JILBAB maupun 
JENGGOT.
 
Dari dua tulisan ini antara Gaby dan Bening, pembaca bisa menilai, HATI SIAPA 
YANG BENING dan HATI SIAPA YANG menulis hanya berdasar KEBENCIAN dan bukan 
FAKTA.........
 
Semakin hari akan semakin kelihatan, bahwa PENGIKUT Yesus ternyata tidak di 
bimbing oleh ROH KUDUS  ( ini juga berdasar FAKTA dari bentuk tulisan GABY 
he.....he....)
 
Salam.
 
 
 
 
 


--- On Wed, 9/17/08, gkrantau <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: gkrantau <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Mahasiswa diikut sertakan dlm promosi tourism
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Wednesday, September 17, 2008, 7:15 AM






Suatu idea yg baik. Banyak negara yg tourism-nya maju melibatkan segala lapisan 
masyarakat untuk membuat para tourists senang berkunjung ke negara itu..

Indonesia juga harus menyadari bhw sementara ini yg bisa membuat tourists mau 
datang ke Indonesia ialah 1. Budaya yg unik dan majemuk. 2. Keramah-tamahan 
bangsa Indonesia.

Para pelaku kegiatan tourism dan pemerintah harus menyadari bhw image buruk yg 
akhir2 ini timbul ttg Indonesia sbg negara yg tidak aman, yg tourist asingnya 
sering diperlakukan dg tidak baik (mis. 'sweeping') dan juga instansi2 
pemerintah yg sering keliatan kaku (krn tak mampu berkomunikasi dlm B. Inggris 
dg baik?) dan cenderung mencari keuntungan pribadi dg segala macam alasan.

Seluruh bangsa Indonesia harus menyadari bhw tourism adalah salah satu 
penghasil devisa yg terheibat, asalkan dikelola dg baik dan professional. 
Hindarkan penampilan dan kekakuan aturan2 Arab yg mengerikan bagi tourists 
Barat , Jepang dan China. Kalo cuman mau disuguhin manusia berjilbab dan 
berjenggot kenapa kagak pergi ke Timur Tengah, Mesir dan Pakistan saja!

Gabriela Rantau


Mahasiwa Digaet untuk Tingkatkan Pariwisata 

/

Rabu, 17 September 2008 | 13:07 WIB

JAKARTA, RABU — Dalam rangka pengembangan pariwisata di wilayah Jakarta, 
Indonesia Marketing Association (IMA) dan MarkPlus yang didukung Dinas 
Pariwisata Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Enjoy Jakarta Award 
(EJA)..
EJA adalah suatu program yang akan melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan 
tinggi di Jakarta untuk memberikan masukan positif dan kreatif bagi pariwisata 
Jakarta.
Menurut Chairman dan CEO Markplus Hermawan Kartajaya, dengan adanya EJA secara 
aktif mahasiswa akan dilibatkan dalam bidang pemasaran, khususnya place 
marketing, walaupun sifatnya hanya paper yang didasarkan pada data penelitian. 
"Hasil riset mereka akan sangat membantu Dinas Pariwisata DKI Jakarta dalam 
menerapkan strategi menawarkan wilayah wisata kepada turis asing," ucap 
Hermawan dalam jumpa pers EJA di Jakarta, Rabu (17/9).
Pendaftara EJA dimulai sejak awal September hingga 22 September. Pengumuman 
pemenang akan dilakukan pada 11 Desember 2008. "Sengaja kita buat waktunya 
mepet karena biasanya ide-ide cemerlang akan muncul pada saat dateline," 
lanjutnya.
Pesertanya 3 mahasiwa S-1 didampingi seorang dosen pembimbing, di mana setiap 
universitas atau sekolah tinggi di Jakarta bisa mengirim dua tim sebagai 
perwakilan. Dewan juri antara lain Gubernur DKI Fauzi Bowo, Ketua Umum IMA Y W 
Junardy, serta Hermawan Kartajaya.
C11-08 
Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 
 














      

Kirim email ke