Katagori : Untold Story / the X files
<http://swaramuslim.com/weblog.php?id=C0_21_1>
Oleh : Redaksi <http://swaramuslim.net/>  10 Mar 2009 - 2:30 am 
<http://swaramuslim.com/comments.php?id=6197_0_1_0_C>


loose change + fables enemies
  [image] Sebuah artikel yang dimuat di mingguan American Free Press
mengungkap keterlibatan agen intelijen Israel, Mossad dalam peristiwa
serangan 11 September 2001 di AS. Yang mengejutkan, ketelibatan Mossad
dalam serangan Black September itu lewat sepupu salah satu tersangka
pelaku serangan 11 September.

Artikel itu menyebutkan bahwa Ziad al-Jarrah, salah seorang tersangka
pelaku serangan 11 September punya sepupu bernama Ali al-Jarrah yang
sudah lama bekerja sebagai agen Mossad. Fakta ini membuktikan bahwa
Mossad berperang dalam serangan terorisme tersebut. Sebelum mingguan
American Free Press, sejumlah media massa AS sudah banyak yang
mengungkap dugaan keterlibatan Israel dalam serangan teroris 11
September.

Surat kabar New York Times misalnya, sudah menurunkan laporan tentang
Ali al-Jarrah yang berkebangsaan Libanon.

Menurut New York Times, al-Jarrah sudah bekerja sebagai mata-mata Israel
selama lebih dari 20 tahun. Dan al-Jarrah sendiri kabarnya pernah
mengakui bahwa ia pernah melakukan kegiatan mata-mata terhadap
kelompok-kelompok pejuang di Palestina dan kelompok Hizbullah di
Libanon, sejak tahun 1983.


New York Times juga menulis bahwa keluarga al-Jarrah dikenal dengan
keterlibatan mereka dalam aksi-aksi kekerasan. Salah satunya adalah Ziad
al-Jarrah yang oleh AS dituduh sebagai salah satu dari 19 orang yang
membajak pesawat komersial AS dan melakukan serangan 11 September 2001.

Masih menurut New York Times, keterlibatan Israel dalam serangan teroris
tersebut bisa dilacak kembali dari informasi tentang lima orang Israel
yang 'tertangkap basah' menunjukkan kegembirannya dengan
berjingkrak-jingkrak dan saling menepukkan telapak tangan ketika pesawat
dengan nomor penerbangan 11 dan 175 menghujam gedung World Trade Center
di New York. Karena kelakuanya itu, aparat keamanan dikabarkan menangkap
kelima orang Israel tersebut, tapi mereka dibebaskan secara diam-diam
setelah 71 hari di penjara. Kelima orang Israel itu diduga sebagai agen
Mossad.

Sementara itu, mingguan Forward dalam laporannya mengutip pernyataan dua
agen CIA yang mengungkapkan bahwa setidaknya dua orang Israel yang
ditangkap itu kemudian diketahui sebagai tim mata-mata Mossad. "Tidak
ada pertanyaan, tapi perintah untuk menutup penyelidikan atas kasus
mereka datang dari Gedung Putih," kata agen CIA itu pada mingguan
Forward.

Disebutkan pula bahwa setelah ada perintah dari Gedung Putih untuk
menutup kasus tersebut, markas besar CIA langsung membuat keputusan
untuk menutupi kasus ini agar tidak bocor sehingga tidak ada alasan
untuk mengait-kaitkan Israel dalam serangan 11 September yang menelan
korban jiwa sebanyak 2.970 orang.

Dugaan bahwa Mossad terlibat dalam serangan 11 September 2001 di AS juga
pernah dilontarkan oleh mantan perdana menteri Italia, Francesco
Cossiga. Menurutnya, serangan teroris 11 September adalah hasil
konspirasi antara CIA-Mossad.

"Semua agen intelejen di AS dan Eropa ... tahu pasti bahwa serangan
mematikan itu dirancang oleh CIA dan Mossad. Kedua lembaga intelejen itu
juga membentuk opini sedemikian rupa sehingga negara-negara Arab yang
menanggung tuduhan serangan teroris tersebut. CIA dan Mossad ingin
mendorong kekuatan-kekuatan Barat untuk ikut serta dalam perangnya di
Irak dan Afghanistan," kata Cossiga.

Keterlibatan Israel dalam serangan keji itu makin santer setelah muncul
informasi bahwa ketika serangan terjadi, seluruh orang Yahudi yang
bekerja di gedung World Trade Center sudah diberitahu untuk tidak pergi
kerja pada hari itu. Informasi ini diperkuat oleh laporan yang bocor ke
publik, berisi laporan bahwa dua orang pegawai perusahaan
Odigo-perusahaan telekomunikasi milik Israel-menerima sms peringatan
akan adanya serangan beberapa jam sebelum tragedi serangan ke gedung
World Trade Center. Perusahaan Odigo pula yang mengirimkan sms berisi
himbauan agar orang-orang Yahudi tidak usah pergi kerja pada tanggal 11
September 2001dan lebih baik berdiam diri di rumah. Kantor Pusat Odigo
sendiri, terletak hanya dua blok dari gedung World Trade Center.
(ln/prtv/eramuslim)

WATCH 2 GOOD MOVIES ABOUT 911 & FALSE WAR ON TERRORISM

1) LOOSE CHANGE - 2) FABLE MOVIES

Shalom,

Tawangalun.

Kirim email ke