Muslim yang bersikap baik kepada Kristen maka ia akan dianggap Kafir

Sumber : 
http://www.islam-qa.com/special/index.php?ref=6688&ln=ind&subsite=154Orang yang 
Tidak Meyakini Kekafiran Orang-orang Yahudi dan Nashrani Serta Kaum Kafir 
Lainnya Maka Ia Juga Kafir 
Soal :
Apa benar, kalau seorang muslim tidak yakin bahwa orang kafir itu kafir, maka 
ia sendiri juga menjadi kafir? Meskipun ia shalat dan beriman kepada Al-Qur'an 
dan Sunnah? Kalau jawabannya memang benar, lalu apa dalilnya? Apakah mungkin 
bagi seseorang untuk mempercayai bahwa Yahudi dan Nashrani itu adalah 
orang-orang beriman dan akan masuk Surga setelah jelas hakikat kebenaran itu 
baginya, kemudian ia masih dikatakan sebagai muslim?

Jawab :
1. Al-Hamdulillah. Memang benar, orang yang tidak yakin akan kekafiran orang 
yang kafir terhadap agama Allah, tidak mempercayai berita dari Allah tentang 
kekafiran mereka, tidak meyakini bahwa agama Islam itu telah menghapus seluruh 
ajaran agama sebelumnya, bahwa setiap orang harus mengikuti ajaran agama Islam 
ini apapun agamanya sebelum itu, maka ia telah kafir. Allah berfirman: 
 
"Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah 
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang 
yang rugi." (QS.Ali Imraan : 85)
Allah berfirman:
"Katakanlah:"Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu 
semua.." (QS. Al-A'raaf : 158)
2. Al-Qadhi Iyyadh menyatakan: "Oleh sebab itu, kita memvonis kafir setiap 
orang yang menganut agama selain dari agama islam, atau tidak menyikap agama 
mereka, atau ragu-ragu, atau membenarkan jalan hidup mereka, meskipun ia 
menampakkan keislamannya atau meyakini kebenaran Islam, dan meyakini kebatilan 
selain agama Islam. Ia tetap kafir, bila ia menampakkan juga yang berkebalikan 
dari keyakinan itu." Asy-Syifa Bit Ta'rifi Huquqil Mushthafa (II : 1071)
3. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -Rahimahullah-menegaskan: "Ketahuilah bahwa 
di antara pembatal-pembatal keislaman yang terbesar ada sepuluh:
Yang pertama: Syirik kepada Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. 
 
Dalilnya adalah firman Allah:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni 
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.. 
(QS. An-Nisaa' : 48)
Di antara bentuk syirik adalah menyembelih untuk selain Allah, seperti untuk 
jin dan kuburan.
Yang kedua: Mengambil perantara antara dirinya dengan Allah untuk berdoa dan 
meminta syafa'at. Hukumnya adalah kafir berdasarkan ijma' kaum muslimin.
Yang ketiga: Orang yang tidak menggap kafir kaum musyrikin atau ragu terhadap 
kekufuran mereka, atau membenarkan madzhab mereka. Orang ini juga kafir 
berdasarkan ijma'."
Setelah menyebutkan satu persatu sepuluh pembatal keislaman itu, beliau 
-Rahimahullah-- menegaskan: "Tidak ada bedanya dalam semua pembatal keislaman 
itu antara orang yang bercanda atau orang yang takut, kecuali orang yang 
dipaksa. Kesemuanya adalah perbuatan yang paling berbahaya namun juga paling 
banyak terjadi. Maka selayaknya setiap muslim mewaspadainya dan mengkhawatirkan 
hal itu terjadi pada dirinya. Kita memohon perlindungan kepada Allah dari 
hal-hal yang menimbulkan kemurkaan dan siksa-Nya yang pedih. Shalawat dan salam 
semoga terlimpahkan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
(Dari tulisan-tulisan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -Rahimahullah-- 
4. Syirik dan kekufuran dalam hukum sama saja. Ibnu Hazm -Rahimahullah-- 
menyatakan: "Kekufuran dan kemusyrikan sama saja. setiap kafir itu musyrik dan 
setiap musyrik itu kafir. Itulah pendapat Imam Syafi'ie dan yang lainnya." 
(Al-Fishal III : 124)
5. Kaum Yahudi dan Nashrani adalah orang-orang kafir dan musyrik. Allah 
berfirman:
"Orang-orang Yahudi berkata:"Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani 
berkata:"Al-Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut 
mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dila'nati 
Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling.. Mereka menjadikan 
orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah, dan 
(juga mereka menjadikan Rabb ) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya 
disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) 
selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. At-Taubah 
: 30-31)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi 
wa sallam bersabda:
"Demi Dzat yang Muhammad berada di tangan-Nya; setiap umat ini baik dari 
kalangan Yahudi maupun Nashrani yang mendengar ajakanku lalu mati dan belum 
beriman kepada ajaran yang diwahyukan kepadaku, pasti ia termasuk penghuni 
Neraka." HR. Muslim (153).
Orang yang mengatakan bahwa Yahudi itu tidak kafir, berarti ia telah 
mendustakan firman Allah terhadap Yahudi: 
"Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi 
karena kekafirannya.." (QS. Al-Baqarah : 93)
Demikian juga terhadap firman Allah:
"Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merobah perkataan dari tempat-tempatnya. 
Mereka berkata:"Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya". Dan (mereka 
mengatakan pula):"Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. 
Dan (mereka mengatakan):"Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela 
agama. Sekiranya mereka mengatakan:"Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, 
dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, 
akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka." (QS. An-Nisaa' : 
46)
Juga firman Allah:
"Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka 
melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap 
keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang 
benar dan mengatakan:"Hati kami tertutup". Bahkan, sebenarnya Allah telah 
mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman 
kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), 
dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena 
ucapan mereka:"Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, 
Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, 
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. 
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, 
benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak 
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
 mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka 
bunuh itu adalah Isa." (QS.An-Nisaa' : 155-157) 
Demikian juga terhadap firman-Nya:
"Sesungguhnya orang-orang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud 
memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan 
mengatakan:"Kami beriman kepada yang sebahagian dan kafir terhadap sebahagian 
(yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) 
di antara yang demikian (iman atau kafir), (merekalah orang-orang yang kafir 
sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu 
siksaan yang menghinakan." (QS. An-Nisaa' : 150-151)
Orang yang tidak menganggap kafir orang-orang Nashrani, berarti it tidak 
berikan kepada firman Allah:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata :"Sesungguhnya Allah itu 
adalah Al-Masih putera Maryam". (QS.Al-Maa-idah : 17)
Demikian juga dengan firman-Nya:
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:"Bahwanya Allah salah satu 
dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Ilah (yang kelak berhak 
disembah) selain Ilah Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka 
katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan 
yang pedih." (QS.Al-Maa-idah : 73)
Demikian juga berarti orang tersebut telah mendustakan firman Allah tentang 
orang-orang Yahudi dan Nashrani sekaligus, tidak beriman kepada Nabi kita dan 
tidak mengikuti jalannya. Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud 
memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan 
mengatakan:"Kami beriman kepada yang sebahagian dan kafir terhadap sebahagian 
(yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) 
di antara yang demikian (iman atau kafir), (merekalah orang-orang yang kafir 
sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu 
siksaan yang menghinakan." (QS.An-Nisaa' : 150-151)
Setelah penjelasan yang sedemikian rupa dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, apa 
lagi yang perlu dijelaskan? Kita memohon hidayah kepada Allah, dan semoga 
shalawat terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
 
Islam Tanya & Jawab 
Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid
 



Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror 
pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah kebenaran yang 
ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung serta kejahatan 
pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan maka saat itu juga ambang 
kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti 
terwujud. 
Feifei_fairy
 


      Yahoo! Toolbar is now powered with Search Assist.Download it now!
http://sg.toolbar.yahoo.com/

Kirim email ke