Orang Yahudi Itulah Pribumi Aseli Palestina !!!
                                          
Quran bukan catatan sejarah, semua negara2 didunia tetap berdiri diatas sejarah 
yang benar bukan berdiri diatas keimanan agama apapun juga.  Oleh karena itu 
sebaiknya ulama2 Islam di Indonesia lebih melihat kepada realitas bukan kepada 
mimpi keimanan agama Islam yang sama sekali tidak benar dan tidak akan pernah 
bisa menjadi landasan pertimbangan dalam dukungan politik apapun juga.


> Jusfiq Hadjar <utusan.allah@> wrote:
> Negara Israael itu didirikan tanpa
> persetujuan  orang Palestina yang
> terpaksa meninggalkan rumah dan
> kampung halaman mereka.
>

Pengetahuan anda itulah yang enggak benar dan harus diralat.  Israel berdiri 
atas dasar referencum dibawah pengawasan UN sama seperti berdirinya Timor Leste 
yang lepas dari penjajahan Indonesia.

Orang Palestina itu adalah orang Yahudi bukan orang Arab karena orang Arab 
asalnya dari Arab bukan dari tanah Palestina.

Anda enggak bisa membedakan orang Arab Palestina dengan orang Palestina.

Kata "Palestina" berasal dari nama dewa-dewi "Filistine" atau "Falestine", oleh 
karena itu dulu penduduk yang menyembah berhala patung2 dewa-dewi Filistine 
disebut sebagai orang Palestine dan mereka yang menyembah dewa Yahweh disebut 
sebagai Orang Jews.

Demikianlah orang Yahudi dan Palestine itu sama orangnya yang beda cuma 
kepercayaannya.  Sama sekali bertolak belakang dengan orang Arab Palestina 
karena orang2 Arab Palestina ini adalah pendatang2 dari Arab yang beragama 
Islam yang dulu menghancurkan patung dewa-dewi Filistine milik bangsa Palestine.

Sekali lagi, dunia mendukung Israel karena mereka adalah penduduk pribuminya.  
Arab Palestina bukan orang Palestina karena mereka pendatang sama seperti orang 
Cina Indonesia.

Itulah sebabnya, sampai kiamat sekalipun semua negara2 maju akan tetap 
mendukung Israel katimbang perampok2 Arab Palestina yang 95% berasal dari 
Mesir, mereka tidak punya kampung halaman di Israel dan mereka bukan diusir 
melainkan mereka menolak dan keluar dari Israel untuk gerilya.  Jumlah mereka 
cuma kurang dari 2000 orang, barulah setelah membuat pasukan di Syria, Libanon 
dan Yordania, maka jumlah mereka bertambah karena adanya pendatang2 dari luar 
yang sama sekali bukan dari tanah Israel.

Percuma anda ngotot memutar balik kenyataan karena tidak mungkin bisa berhasil.

Ny. Muslim binti Muskitawati.











Kirim email ke