http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008102522100114

      Minggu, 26 Oktober 2008
     
     

Orasi Politik: Kemiskinan Produk Sistem yang Keliru 


      BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kemiskinan harus diharamkan di muka bumi 
Indonesia dengan mengubah sistem pembangunan dan pemerintahan. Sebab, 
kemiskinan bukan takdir, melainkan produk dari sistem yang keliru.

      Hal itu dikatakan Presiden Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Ryaas Rasyid 
pada acara pembekalan caleg (calon anggota legislatif) PDK di hadapan 700-an 
kadernya di Pondok Rimbawan, Sabtu (25-10).

      Menurut Ryaas, kesejahteraan rakyat harus menjadi target utama setiap 
pemerintahan. Namun, pemerintah jangan keliru mengimplementasikan tujuan itu. 
"Saya tidak setuju dengan sistem BLT--bantuan langsung tunai--sebab bantuan ini 
akan mengumbar kemiskinan masyarakat. Hal ini akan menguatkan sistem komunisme, 
rakyat sangat tergantung hidupnya terhadap jatah dari pemerintah," kata Ryaas.

      Alangkah baiknya, kata mantan Menteri Negara Otonomi Daerah itu, jika 
sistem dibangun dengan membuka kesempatan kerja dan berusaha ke masyarakat. 
Jangan memberi bantuan yang hanya cukup untuk "makan sehari" karena masih 
banyak program untuk kehidupan masyarakat berkelanjutan. "Makanya PDK memilih 
lambangnya padi dan kapas yang bermakna sandang dan pangan. Bukan, lambang 
binatang atau lainnya," kata dia.

      Suara Terbanyak

      Dalam menghadapi pemilu, Ryaas meyakinkan kadernya bahwa PDK menggunakan 
sistem suara terbanyak untuk menduduki kursi legislatif. Penerapan suara 
terbanyak itu diatur oleh partai melalui aturan khusus. "Undang-undang itu 
mengatur hal umum, jadi lebih kuat aturan khusus," kata Ryaas.

      Untuk itu para caleg harus berusaha keras untuk mendapatkan simpati 
masyarakat agar suara kepadanya lebih besar. Sebab, hasil yang diperoleh caleg 
merupakan dari kegiatan yang dilakukannya, bukan dari uangnya tanpa berbuat apa 
pun. "Bila perlu dibuat gerakan 'jaga malam' dengan mengurangi waktu tidur dan 
dialihkan untuk berkomunikasi dengan masyarakat," kata dia.

      Mengenai target perolehan kursi legislatif pada Pemilu 2009, Ryaas 
berharap PDK mendapat kursi sebanyak-banyaknya. Misalnya, untuk DPR minimal dua 
dari Lampung dan untuk DPRD Provinsi mendapat lima atau enam kursi.

      Dari perolehan ini, PDK akan keluar dari electoral threshold (ET) dan 
selamat untuk mengikuti pemilu berikutnya. "Untuk capres, kami lihat dulu 
perolehan legislatif. Yang terpenting adalah mencukupi electoral threshold, 
kalau tidak partai ini akan saya jadikan LSM--lembaga swadaya 
masyarakat--saja," kata dia. n AAN/R-
     

<<bening.gif>>

Kirim email ke