Ini saya ada ketemu artikel di website.

Bener gak ya ????

-------------------------------------------------------------------------

*"SINAR" BARU NII - NEGARA ISLAM INDONESIA *

*PARTAI KEADILAN SEJAHTERA *

V I S I

VISI UMUM :
"SEBAGAI PARTAI DA'WAH PENEGAK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN DALAM BINGKAI
PERSATUAN UMMAT DAN BANGSA

VISI KHUSUS :
PARTAI BERPENGARUH BAIK SECARA KEKUATAN POLITIK, PARTISIPASI, MAUPUN OPINI
DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA YANG MADANI.

Visi ini akan mengarahkan Partai Keadilan Sejahtera sebagai :
1. Partai da'wah yang memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam proses
pembangunan kembali umat dan bangsa di berbagai bidang.
3. Kekuatan yang mempelopori dan menggalang kerjasama dengan berbagai
kekuatan yang secita-cita dalam menegakkan nilai dan sistem Islam yang
rahmatan lil alamin.
4. Akselerator bagi perwujudan masyarakat madani di Indonesia.

M I S I
1. Menyebarluaskan da'wah Islam dan mencetak kader-kadernya sebagai anashir
taghyir.
2. Mengembangkan institusi-institusi kemasyarakatan yang Islami di berbagai
bidang sebagai markaz taghyir dan pusat solusi.
3. Membangun opini umum yang Islami dan iklim yang mendukung bagi penerapan
ajaran Islam yang solutif dan membawa rahmat.
4. Membangun kesadaran politik masyarakat, melakukan pembelaan, pelayanan
dan pemberdayaan hak-hak kewarganegaraannya.
5. Menegakkan amar ma'ruf nahi munkar terhadap kekuasaan secara konsisten
dan kontinyu dalam bingkai hukum dan etika Islam.
6. Secara aktif melakukan komunikasi, silaturahim, kerjasama dan ishlah
dengan berbagai unsur atau kalangan umat Islam untuk terwujudnya ukhuwah
Islamiyah dan wihdatul-ummah, dan dengan berbagai komponen bangsa lainnya
untuk memperkokoh kebersamaan dalam merealisir agenda reformasi.
7. Ikut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan menolak
kedhaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang tertindas.

KESAMAAN PEMIKIRAN NII DAN PKS

I. Sama-sama memiliki tujuan mendirikan negara Islam di Indonesia. PKS
menggunakan metode yang sama dengan NII dalam rangka mencapai tujuan
tersebut. Metode yang dimaksud yaitu:
1. Berusaha mencapai kekuasaan dengan waktu secepat-cepatnya dengan
menggunakan berbagai macam alasan dan cara untuk memasuki dunia politik
(eksekutif dan legislatif).
2. Menerapkan fa'i / ghanimah yang dianggap HALAL dalam aktivitas politik.
adanya mahar politik, misal. pada pilpres dan pilkadal jakarta. Jadi harta
dari manapun, baik dari koruptor, penjahat, maling, dsb dianggap halal
karena merupakan fa'i. makanya jangan heran timbul anismisme (AM). (pokonya,
"jangan tanya uangnya dari mana"). Contoh; pembangunan gedung DPP dari uang
CT yg merupakan Obligor BLBI bermasalah. fa'i ini juga ada di NII.
3. Sama-sama menyingkirkan orang yg tidak sepaham dengan KETUA. Ini
merupakan cara NII paling busuk. kalau di NII, orang yang tidak sepaham
dengan pemimpin dianggap murtad.
4. Sekarang masih pada periode mekkah, belum periode madinah. jadi belum
wajib menegakkan syariat islam. ini merupakan kesamaan NII dengan PKS.
statement mahfuz sidiq terakhir (Pncasila dan UUD sdh FINAL) jg mendukung
statement ini.
5. PKS pasti tahu bahwa mereka mereka tiap bulannya membayar IWB (infaq
wajib bulanan), IWP (infaq wajib Personal), Zakat Maal, Zakat Profesi, Infaq
Dunia Islam dst. Uang-uang tsb akan mengalir ke DPP (Bendahara). Anda
bayangkan saja, misal ada 200.000 KI di PKS yang masing-masing orang tiap
bulan membayar IWB, IWP, Zakat Profesi, dsb. Rata-rata sebesar 100.000 dan
50% untuk DPP maka akan ada uang sebanyak 10 Milyar tiap bulan untuk DPP.
Katakanlah buat operasional DPP 5 Milyar/bulan. Maka sisa 5 milyar lagi
kemana? intinya metode ini sama dengan yang digunakan NII. Dan yang paling
penting, keuangan DPP tidak transparan dan tidak diaudit. Jadi sangat-sangat
mungkin terjadi korupsi untuk kepentingan pribadi. Bisa beli alphard,
bentley, mercy, bmw, jaguar.
6. Sama-sama menggunakan sistem sel. baik PKS maupun NII menggunakan sistem
sel dalam pengkaderannya. dikenal, dengan halaqoh, usroh, dsb. halaqoh untuk
kader pendukung, dan usar untuk kader inti.
7. Sama-sama menggunakan baiat untuk menjadi kader. Yang mana baiat tersebut
berlaku seumur hidup. PKS meng-qiyas-kan dirinya sebagai jamaatul muslimin
dengan menggunakan baiat. Padahal PKS sebagai jamaatul minal muslimin tidak
berhak melakukan baiat. Baiat hanya dilakukan pada jamaatul muslimin dan
dilakukan kepada Khalifah. Jadi, baiat PKS/IM sama sekali tidak mengikat.
karena tidak ada dasarnya di AL QURAN dan HADITS. Metode baiat juga
digunakan di NII. untuk menjaga anggota-nya agar tidak keluar. Bagi yang
melanggar baiat dianggap telah murtad. Doktrin ini sama baik di PKS maupun
di NII.
8. Sama-sama menekankan basis pengkaderan pada segmen anak muda intelek,
kampus dan sekolah.
9. sama-sama menganggap qiyadah sebagai amirul mukminin.
10. peraturan di PKS:
- Qiyadah Tidak Pernah Salah.
- Jika Qiyadah Salah Lihat No. 1.
sama saja mau di PKS atau di NII. Qiyadah dianggap seperti, Wali, Ulama,
Malaikat dst.
11. Sama-sama otoriter, membangun kultus individu, tidak membangun sistem
yang baik dan sehat.

II. Selain, keterkaitan sejarah, tokoh-tokoh NII dulu malah jadi qiyadah di
PKS. Dulu, Jamaah ikhwan didirikan oleh 4 orang: Hilmi Aminuddin(ketua),
Salim segaf, Ust. Baharmus, Ust. Syakur (alm.). Sebelum dibaiat menjadi
anggota IM, mereka terlebih dulu dibaiat menjadi anggota NII oleh HA. Jadi
HA menciptakan IM ala Indonesia, bukan yg sesuai dengan IM Mesir.

III. HA. pernah dipenjara zaman soeharto karena terlibat gerakan NII. dan
peristiwa Tanjung Priok. tapi kemudian dibebaskan.

IV. Dulu ketika, jamaah masih awal-awal berdiri tahun 1980-an, HA sudah
bangun rumah mewah tingkat tiga di kali malang, jakarta. yang kemudian
menjadi bahan pembicaraan ikhwah-ikhwah yang tinggal di sekitarnya. Mobilnya
pun pada waktu itu tahun 1980-an sudah berjejer.. jadi ini bukan merupakan
suatu hal yang baru. Ini sudah menjadi watak dan karakter HA. qiyadah macam
apa itu? Hasan Al Banna ketika ditanya mengapa naik kereta kelas ekonomi?
dia menjawab karena tidak ada kelas yang lebih rendah dari ekonomi. Hasan Al
Banna pun syahid kemudian. kenapa nilai2 IM bisa berbeda 180 derajat dengan
PKS? karena PKS (HA) lebih condong pemikirannya ke NII dibanding IM.
penyakit lama kumat lagi.


*

-------------------------------------------------------------------------
Sekilas ttg NII :*

CARA MENDIRIKAN NEGARA ISLAM DI ZAMAN MUHAMMAD SAW

Keberhasilan Rasulullah SAW mendirikan Madinah Al Munawarah dilukiskan oleh
Allah SWT dalam Al Qur'an :
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwa mereka (mereka mendapatkan) derajat yang paling mulia di sisi
Allah dan menrekalah orang-orang yang berbahagia.Allah meberi kabar gembira
bahwa mereka mendapat rahmat dari pada Nya, mendapat keridhoan dan syurga
yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan yang kekal abadi, sesungguhnya
Allah memiliki pahaal yang besar (QS 9:20-22).
Dan orang-orang yang beriman serta berhijrah dan berjihad di jalan Allah,
juga orang-orang yang memeberi perlindungan dan bantuannya, mereka itu
adalah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka mapunan dan rizki
yang mulia (QS 8:74).

Dari ayat-ayat tersebut dia atas jelaslah bahwa dengan Iman, hijrah dan
jihad mereka mendapat kemenangan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di
akhirat.

Demikian juga dalam perjuangan Rasulullah dan ummatnya, keberhasilan
berMadinah itu ternyata melalui tiga fase :
1. Pembinaan keimanan
Selama Rasulullah berada di Mekah, beliau menempa keimanan para sahabat dan
ummatnya sehingga benar-benar membaja. Sejak menerima wahyu beliau tidak
henti-hentinya membina orang-orang yang telah menerima cahaya Islam mulai
secara rahasia di Daarul Arqom bin Arqon sampai kepada terang-terangan yang
cukup menimbuilkan reaksi kepada pemboikotan.
Dengan bimbingan wahyu yang terus mengalir dan ditempa pula oleh situasi
lawan yang cukup garang ternyata keimanan mereka benar-benar teguh dan
tangguh laksana batu karang di tengah samudra.

2.Hijrah
Sikap hijrah telah mulai dikenalkan dengan adanya perintah : Dan
perbuatan-perbuatan dosa itu hendaklah tinggalkan Dengan bekal iman mereka
dengan mudah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak pantar
dimiliki seorang Mukmin. Sampai adanya ayat: "Dan sabarlah atas apa yang
mereka (kafis Quraisyi) katakan. Dan tinggalkanlah mereka dengan cara hijrah
yang baik (QS 73:10)
Rasulullah menjelaskan: "Orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkaan
apa yang dilarang Allah."

Segala bentuk kebatilan mereka tinggalkan, mereka pindah menuju kepada
kehidupan yang haq. Mereka pertahankan yang haq, mereka siap berjuang
membela haq dengan harta dan jiwa mereka.Mereka sudah tidak mengakui lagi
pemerintahan Mekkah yang batil. Tetapi dengan pimpinan Muhammad SAW mereka
bangun Madinah Al Munawarah do kota Yastrib. Kesanalah mereka berhijrah,
sebab Madinah adalah tempat yang haq dengan pemerintahan yang haq dan
rakyatnya yang sudah siap, bulat, membaja mempertahankan ajarqan yang haq
dan mengembangkannya ke seantero dunia.

3. Jihad fi sabilillah
Dengan dasar Iman dan Hijrah di Madinah mereka membentuk barisan jihad fi
sabilillah. Harta dan jiwa mereka dihimpun menjadi kekuatan dahsyat yang
menggentarkan musuh-musuh Islam. Perjuangan fisik dan non fisik digelar
dengan penataan yang rapih. Satu demi satu ajaran Islam dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Mereka tunduk, rukun, khusyu menata kehidupan dengan
satu-satunya aturan hidup yang diciptakan oleh Yang Maha Pencipta. Tidak ada
aturan lain yang mampu menandinginya. Disela-sela kehidupan yang aman,
tertib dan makmur, jika terompet jihad dikumandangkan, mereka siap
meninggalkan kehidupan menuju medan laga, mengadu otot menyambung nyawa,
dengan semboyan hidup mulia atau mati syahid. Dengan izin Allah akhirnya
penghalang-penghalang da'wah berguguran. Sampai akhirnya Mekkah, sebagai
tanah kelahiran Rasul, sebagai pusat ibadah ummat, dapat ditaklukan dengan
gemilang.
Berhala Lata, Uza dan Manat sebagai lambang kebesaran pemerintahan Mekkah
dihancurluluhkan, sehingga tidak ada lagi yang mengabdikan dirinya kepada
lambang peraturan hidup yang mereka ciptakan sendiri itu.
Melihat kenyataan seperti itu, penduduk Mekkah tidak bisa berkutik, terpaksa
atau sadar akhirnya mereka menerima Islam dan bersatulah Mekkah dan Madinah
menjadi Negara Islam yang besar dan berwibawa sehingga diakui dan disegani.
Da'wah semakin mantap, akhlaq mereka semakin mulia, negara menjadi subur
makmur loh jinawi dengan penuh ampunan Ilahi.
Sempurnalah perjuangan Rasul dan sampailah satnya beliau undur diri, kembali
kepangkuan Ilahi Rabbi.
Demikianlah Iman yang benar menimbulkan Hijrah dan hijrah yang benar pasti
mudah melaksanakan jihad fisabilillah. Sebaliknya bicara jihad tanpa Hijrah
merupakan akrobat yang berbahaya apalagi tanpa dasar Iman, adalah
fatamorgana semata.


TENTANG NII [NEGARA ISLAM INDONESIA]

Negara Islam Indonesia telah diproklamirkan oleh As-Syahid Sekarmadji
Maridjan Kartosoewirjo pada tanggal 7 Agustus 1949. Dimana bunyi proklamasi
Negara Islam Indonesia adalah sebagai berikut :

PROKLAMASI BERDIRINYA NEGARA ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih
Ashhadu alla ilaha illallah, wa ashhadu anna Muhammadarrasulullah

Kami, Ummat Islam Bangsa Indonesia
MENYATAKAN : BERDIRINYA NEGARA ISLAM INDONESIA

Maka Hukum yang berlaku atas Negara Islam Indonesia itu, ialah : HUKUM
ISLAM.

Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Allahu Akbar !
Atas nama Ummat Islam Bangsa Indonesia
IMAM NEGARA ISLAM INDONESIA

ttd

S.M. KARTOSOEWIRJO

Madinah - Indonesia,
12 Syawal 1368 / 7 Agustus 1949.

Tanggal 7 agustus 1949 adalah bertepatan dengan Bung Hatta pergi ke Belanda
untuk mengadakan perundingan Meja Bundar, yang berakhir dengan kekecewaan.
Dimana hasil perundingan tersebut adalah Irian Barat tidak dimasukkan
kedalam penyerahan kedaulatan Indonesia, lapangan ekonomi masih dipegang
oleh kapitalis barat.

Negara Islam Indonesia diproklamirkan di daerah yang dikuasai oleh Tentara
Belanda, yaitu daerah Jawa Barat yang ditinggalkan oleh TNI (Tentara
Nasional Indonesia) ke Jogya. Sebab daerah de-facto R.I. pada saat itu hanya
terdiri dari Yogyakarta dan kurang lebih 7 Kabupaten saja ( menurut
fakta-fakta perundingan/kompromis dengan Kerajaan Belanda; perjanjian
Linggarjati tahun 1947 hasilnya de-facto R.I. tinggal pulau Jawa dan Madura,
sedang perjanjian Renville pada tahun 1948, de-facto R.I. adalah hanya
terdiri dari Yogyakarta). Seluruh kepulauan Indonesia termasuk Jawa Barat
kesemuanya masih dikuasai oleh Kerajaan Belanda. Jadi tidaklah benar kalau
ada yang mengatakan bahwa Negara Islam Indonesia didirikan dan
diproklamirkan didalam negara Republik Indonesia. Negara Islam Indonesia
didirikan di daerah yang masih dikuasai oleh Kerajaan Belanda.

Negara Islam Indonesia dengan organisasinya Darul Islam dan tentaranya yang
dikenal dengan nama Tentara Islam Indonesia dihantam habis-habisan oleh
Regim Soekarno yang didukung oleh partai komunis Indonesia(PKI). Sedangkan
Masyumi (Majelis syura muslimin Indonesia) tidak ikut menghantam, hanya
tidak mendukung, walaupun organisasi Darul Islam yang pada mulanya bernama
Majelis Islam adalah organisasi dibawah Masyumi yang kemudian memisahkan
diri. Seorang tokoh besar dari Masyumi almarhum M Isa Anshary pada tahun
1951 menyatakan bahwa "Tidak ada seorang muslimpun, bangsa apa dan dimana
juga dia berada yang tidak bercita-cita Darul Islam. Hanya orang yang sudah
bejad moral, iman dan Islam-nya, yang tidak menyetujui berdirinya Negara
Islam Indonesia. Hanya jalan dan cara memperjuangkan idiologi itu terdapat
persimpangan dan perbedaan. Jalan bersimpang jauh. Yang satu berjuang dalam
batas-batas hukum, secara legal dan parlementer, itulah Masyumi. Yang lain
berjuang dengan alat senjata, mendirikan negara dalam negara, itulah Darul
Islam"

Ketika Masyumi memegang pemerintahan, M Natsir mengirimkan surat kepada SM
Kartosoewirjo untuk mengajak beliau dan kawan-kawan yang ada di gunung untuk
kembali berjuang dalam batas-batas hukum negara yang ada. Namun M Natsir
mendapat jawaban dari SM Kartosoewirjo "Barangkali saudara belum menerima
proklamasi kami"

Setelah Imam Negara Islam Indonesia S.M. Kartosoewirjo tertangkap dan
dijatuhi hukuman mati pada tahun 1962 regim Soekarno dengan dibantu oleh PKI
yang diteruskan oleh regim Soeharto dengan ABRI-nya telah membungkam Negara
Islam Indonesia sampai sekarang dengan pola yang sama. Pola tersebut adalah
dengan cara menugaskan bawahannya untuk melakukan pengrusakan, setelah
melakukan pengrusakkan bawahan tersebut "bernyanyi" bahwa dia adalah anggota
kelompok Islam tertentu. Atau melakukan pengrusakan dengan menggunakan
atribut Islam.

Menurut salah seorang kapten yang kini masih hidup, dan mungkin saksi hidup
yang lainnya pun masih banyak, bahwa ada perbedaan antara DI pengrusak dan
DI Kartosuwiryo yakni attribut yang dipergunakan oleh DI pengrusak (buatan
Sukarno) berwarna merah sedangkan DI Kartosuwiryo adalah hijau.

Sebenarnya Negara Islam Indonesia masih ada dan tetap ada, walaupun sebagian
anggota-anggota Darul Islam sudah pada meninggal, namun ide Negara Islam
Indonesia masih tetap bersinar di muka bumi Indonesia.

Kirim email ke