Refleksi: mau aman atau mau di korupsi.. mau punya mobil ya beli sendiri dong...jangan pakai uang rakyat
Pejabat Ramai-ramai Ganti Pelat Kendaraan Anggota Dewan minta para pejabat bisa membedakan kepentingan dinas dari kepentingan pribadi. SURABAYA--Para pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur ramai-ramai mengganti pelat kendaraan dinas mereka dengan pelat hitam. Dari pantauan Tempo di area parkir pemerintah provinsi, puluhan mobil berbagai merek yang dibeli dengan uang pajak rakyat yang seharusnya menggunakan pelat merah diganti menjadi berpelat hitam. "Kalau untuk kenyamanan dan keselamatan dalam menjalankan tugas dinas, mengganti pelat saya kira tidak masalah," kata pelaksana tugas Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Chusnul Arifien Damuri, kemarin. Apalagi, kata Chusnul, saat ini musim pemilu sehingga para pejabat juga memerlukan keamanan dalam menjalankan tugasnya. Terlebih jika tugas tersebut dilakukan pada malam hari. Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jawa Timur Untung Basuki membenarkan bahwa proses penggantian pelat kendaraan dinas tersebut bisa dilakukan dengan alasan keamanan dan kenyamanan. "Yang keluarkan pelat juga polisi, jadi pergantian ini resmi dan ada syaratnya," kata Untung. Syarat yang harus dipenuhi, kata Untung, adalah mobil tersebut merupakan jatah kepala biro, kepala badan, kepala dinas, para asisten, sekretaris daerah, gubernur, serta wakil gubernur. Pelat hitam yang ada di kendaraan dinas ini juga memiliki ciri khas, yaitu huruf belakangnya "BS" atau singkatan dari birokrat sipil. STNK yang dikeluarkan untuk kendaraan tersebut juga tidak atas nama pribadi sang pejabat, melainkan khusus atas nama jabatannya. Misalnya kendaraan milik kepala dinas, maka di STNK tertera mobil kepala dinas tanpa menyebut nama pejabat tersebut. Meski berpelat hitam, mobil tersebut tetap dilarang digunakan untuk keperluan pribadi. "Dalam waktu dekat, kami mungkin melakukan razia. Beberapa laporan memang menyebut beberapa mobil digunakan di luar keperluan dinas," tutur Untung. Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Hukum dan Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur Sabron Djamil Pasaribu meminta para pejabat bisa membedakan kepentingan dinas dari kepentingan pribadi. "Wong (mobil) pelat merah saja banyak dijumpai parkir di mal, apalagi kalau pelat hitam," kata politikus dari Partai Golkar ini. Sabron mendesak pemerintah provinsi menertibkan perubahan pelat ini. Jika memang untuk alasan keamanan dan kenyamanan, para pejabat tersebut diminta tidak mengubah pelat kendaraan melainkan cukup meminta bantuan keamanan atau pengawalan polisi ketika menjalankan tugas. ROHMAN TAUFIQ http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/04/15/Berita_Utama_-_Jatim/krn.20090415.162448.id.html -- ********************************** Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist dari sumber terpercaya http://reportermilist.multiply.com/ ************************************