Penyalah Gunaan Pornografi Bukanlah Pornografi !!!
                                                      
Ulama2 Islam menyalah gunakan arti HAM dan Demokrasi untuk
melanggarnya dengan sengaja dengan memaksakan agama Islam diajarkan
disemua sekolah di Indonesia.

Padahal Demokrasi sama sekali bukan berarti suara terbanyak harus
dimenangkan.  Melainkan artinya justru suara terbanyak harus
melindungi hak setiap individu.

Bagaimana mungkin kalo di Amerika yang mayoritas Kristen bisa diberi
kesempatan menggunakan suara terbanyak untuk melarang masuknya umat
Islam ke Amerikan ????

Suara terbanyak hanya digunakan untuk melindungi, bukan untuk menindas
apalagi memusnahkan nilai2 yang dianut individu yang minoritas.

Suara terbanyak tidak bisa digunakan untuk menetapkan UU satu agama
menjadi UU negara dimana rakyatnya menganut pluralitas agama.

Demikianlah, adalah menyesatkan sama sekali sewaktu DPR mengesahkan UU
Pornografi yang memaksakan tegaknya nilai2 Islam dan melarang nilai2
yang bukan Islam yang dianggapnya sebagai pornografi.

Pornografi itu sendiri tidak bisa didefinisikan hanya berdasarkan
nilai2 satu agama saja apalagi Islam adalah ajaran yang memaksakan
nilai2nya sendiri dan mengharamkan nilai2 agama lain diluarnya.

Jadi, karena pornografi tidak bisa didefinisikan atau definisinya
tidak bisa diterima oleh semua nilai2, maka tidaklah seharusnya
disyahkan UU pornografi yang tidak jelas definisinya ini, yang bisa
dilakukan hanyalah penyalah gunaan pornografi bukan pelarangan pornografi.


> Gabriella Rantau <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> BANYAK UMAT Islam yg berfikir salah bhw
> krn mereka mayoritas maka kehendak mereka
> hrs dituruti. Ini kedunguan yg luar biasa!
> Mnrt dalih ini maka NKRI ini harus dipimpin
> oleh para pemulung dan rakyat miskin yg
> tidak terpelajar dan tidak berpengetahuan
> apa2  krn mereka merupakan mayoritas penduduk
> Indonesia.         Gabriela Rantau
> 
> 


Itulah sebabnya, saya berulangkali mengusulkan pelarangan pelajaran
agama Islam disemua sekolah dan digantikan dengan pelajaran HAM dan
Demokrasi.

Bahkan KomNas HAM di Indonesia sekalipun tidak paham artinya HAM dan
Demokasi, organisasi ini hanya dibentuk pemerintah untuk menipu dunia
internasional yang berulangkali memberi sanksi2 berat atas berbagai
pelanggaran2 HAM yang terjadi.  Institusi ini didirikan untuk
membohongi dunia agar se-olah2 di Indonesia tidak ada lagi pelanggaran
HAM dan Demokrasi.

Suara terbanyak dilaksanakan dalam melindungi kepentingan orang banyak
bukan berarti menindas kepentingan minoritas yang jumlahnya tidak banyak.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





Kirim email ke