Refleksi: Bagaimana bisa terburuk? Bukankah kali ini ada menteri agama dan juga 
anggota-anggota DPR untuk memantau kelancaran penyelangaraan Haji. Apakah  
pemantauan itu sekadar kedok bagi hasil penipuan terhadap jemah haji?  Apakah 
pernah terjadi  urusan jemah haji NKRI beres seperti turis kafir kelas wahid? 
Tentu saja tidak pernah! Karena urusan haji berada dalam gengaman sarang 
penyamun Departemen agama [Depag]. 

Untuk supaya para penyamun Depag tidak lagi beroperasi terus menerus dari tahun 
ke tahun, dari dekade ke dekade, dan juga dilanda  krisis keuangan [ekonomi] 
sekarang ini,  maka  sudah sepatutnya Departemen Agama  dilenyapkan dari muka 
bumi untuk selama-lamanya! Pasti Allah akan bertepuk tangan bersukaria dan  
para malakekatNya  berdansa-dansi gembir ria, karena  parasit jahat berselaput 
agama dimusnahkan!

http://www.tempointeraktif.com/hg/wartahaji_berita_mutakhir/2008/12/16/brk,20081216-151252,id.html


Penyelenggaraan Haji Tahun Ini Dinilai Terburuk
Selasa, 16 Desember 2008 | 13:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengusul hak angket penyelenggaran haji Abdullah 
Azwar Anas mengatakan jumlah anggota pengusung hak angket yang semula berjumlah 
24 orang telah menjadi 32 orang. Pengusung hak angket menilai penyelenggaraan 
haji tahun ini terburuk. "Pengusungnya bertambah lagi," katanya di Gedung DPR, 
Selasa (16/12).

Usulan hak angket penyelenggaraan haji, kata Azwar Anas, akan disampaikan 
kepada Pimpinan Dewan Agung Laksono siang ini. Penandatangan hak angket 
diusulkan anggota dewan dari Fraksi PDI-Perjuangan, Fraksi Partai Kebangkitan 
Bangsa, Fraksi Golkar, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, dan Fraksi Partai 
Keadilan Sejahtera. "Semula Fraksi Demokrat mengusulkan tapi mengundurkan 
diri," kata Azwar Anas. 

Hak angket penyelenggaraan haji, Azwar Anas melanjutkan, perlu diajukan karena 
pemerintah tak becus mengelola penyelenggaraan haji. Ia mencontohan, pelayanan 
pemondokkan dan transportasi untuk jamaah haji yang difasilitasi pemerintah tak 
berjalan baik. Banyak jamaah haji yang terlantar dan tak dapat pemondokkan. 
"Tahun ini penyelenggaraan haji terburuk," kata Azwar Anas.

Selain itu, Anas melanjutkan, hak angket perlu digelar agar pemerintah belajar 
dari kesalahan. Selama ini, kata Azwar, pemerintah tak pernah belajar dari 
kesalahan penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya. "Kasus jamaah haji yang 
kelaparan di Mina tak dijadikan pengalaman," kata Azwar Anas.

DWI RIYANTO AGUSTIAR

++++
http://www.tempointeraktif.com/hg/wartahaji_berita_mutakhir/2008/12/16/brk,20081216-151337,id.html


168 Jemaah Haji Khusus Belum Dapat Tiket Pulang 

Selasa, 16 Desember 2008 | 18:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebanyak 168 jemaah haji khusus yang diberangkatkan 
oleh PT Amalia Nur Karoma belum mendapatkan kepastian pulang ke tanah air. 
Sebelumnya mereka dijanjikan pulang dalam dua gelombang pada 11 dan 15 
Desember, tetapi hingga kini belum mendapatkan tiket.

"Masih dicarikan tiket oleh penyelanggaranya," kata Ketua Daerah Kerja Mekkah 
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Zainal Supi saat dihubungi, Selasa (16/12) . 
Hingga kini para jemaah masih menunggu kepastian tiket di Alhambra, Mekkah. 

Sebanyak 164 jemaah sempat dijanjikan pulang pada 11 Desember menggunakan 
maskapai Malaysia Airlines dan Emirat Airlines dan sisanya akan dijadwalkan 
pulang pada tanggal 15 Desember. Tetapi, pada 11 Desember hanya 46 jemaah yang 
berhasil dipulangkan. 

Menurut Zainal, rencananya sebanyak 126 jemaah kembali dijadwalkan pulang besok 
dengan menggunakan maskapai penerbangan Singapura dan Malaysia. Seratus dua 
puluh enam jemaah ini sudah dipastikan mendapatkan tiket, sedangkan sisanya 
belum mendapat kepastian.

++++


Jemaah Haji Asal Bandung dan Solo Juga Protes Air
Selasa, 16 Desember 2008 | 18:54 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta: Unjuk rasa jemaah haji yang menuntut pasokan air di 
pemondokan tak cuma digelar jemaah asal Sumenep, Madura. Demo serupa juga 
dilakukan jemaah embarkasi Solo dan Bandung, Jawa Barat. Sekitar seribu jemaah 
yang menghuni maktab 343 Sektor II Mekah, unjuk rasa ke pemilik maktab.

Media Center Haji Departemen Agama  melaporkan kekurangan air berlangsung sejak 
jemaah di Mina, setelah ibadah wukuf di Arafah. Memurut Ketua Daerah Kerja 
Mekah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji, Zainal Supi, jemaah yang kesulitan air 
memang resah. Tapi, kekurangan itu bisa diatasi. "Kalau lebih dari dua hari 
sudah bisa ditangani," katanya, Selasa (16/12). Laporan kekurangan air setiap 
hari, kata dia,  selalu muncul setidaknya dari dua hingga tiga rumah dari 613 
rumah yang disewa untuk pemondokan. 

Zainal mengatakan, stok air memang tidak selalu berlimpah di Arab Saudi. 
Panitia harus membeli air dari mobil tangki yang antreannya bisa berjam-jam. 
Jarak sumber air  jauh dari pemondokan, dan akses menuju maktab terhalang 
kemacetan lalu lintas.  

Penyebab kekurangan air,  menurut Zainal, akibat ulah pemilik pemondokan yang 
tidak bertanggung jawab. 
Pemilik pemondokan lalai mengecek suplai air atau sengaja tidak menggubris 
keluahan jemaah. Jika kasus air tak segera diatasi, panitia akan menunut 
kompensasi kepada pemilik maktab. "Panitia masih menahan 30 persen uang 
pembayaran pemondokan."

AQIDA SWAMURTI 

Kirim email ke