http://salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=3&id=24&item_id=735

Sebuah pertujukan dari Grup Teater Terbaik Indonesia tahun 2008 versi majalah 
Tempo.

Teater Satu Lampung mempersembahkan "Aruk Gugat".



Catatan Proses Kreatif "Aruk Gugat"

Lakon “Aruk Gugat” adalah sebuah eksperimen panjang yang telah dimulai
Teater Satu Lampung sejak tahun 1998. Bermula dari sebuah diskusi kecil
yang menggagas tentang hubungan teater (pertunjukan) dengan penonton.
Lalu berkembanglah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Mungkinkah
membuat sebuah karya pertunjukan yang bisa diterima dan dinikmati oleh
semua lapisan dan kelas sosial masyarakat? Apakah mungkin dicapai suatu
bentuk artistik dan estetik pertunjukan yang bisa diterima dan
dimengerti secara umum?  Apakah esensi  dari sifat-sifat universalitas
di dalam karya seni (pertunjukan) itu?  Mungkinkah membuat sebuah
pertunjukan yang tidak terlalu sukar dilakukan namun memiliki kualitas
artistik dan estetik yang bisa diterima dan dinikmati oleh semua
penonton?



Pertanyaan itu berlanjut pada upaya memeriksa kembali seluruh
pertunjukan yang pernah dipentaskan Teater Satu dan bagaimana reaksi
penonton terhadapnya. Dari studi kecil-kecilan itu, diperoleh data
bahwa sebuah repertoar kecil Teater Satu yang bertajuk “Warahan Aruk
Gugat” yang pernah dimainkan pada tahun 1996, adalah salah satu
pertunjukan yang paling mungkin bisa meladeni—bukan
menjawab—pertanyaan-pertanyaan di atas. 



Penciptaan repertoar “Warahan  Aruk Gugat” ini bersumber dari sastra
lisan Lampung yang disebut “Warahan”, yakni salah satu bentuk sastra
tutur yang berfungsi sama seperti dongeng. Warahan inilah yang oleh
sebagian besar pelaku seni dan peneliti di Lampung disebut sebagai
bentuk teater rakyat Lampung. Namun, di dalamnya belum ada kelengkapan
unsur-unsur pertunjukan seperti halnya yang terdapat di dalam Ludruk,
Ketoprak, Mahyong, Mamanda, dan lain-lain. Warahan masih terbatas pada 
ada seorang pencerita dan ada cerita yang disampaikan yang biasanya
berisi nasihat, sindiran, pesan. Dalam menyampaikan ceritanya, Pewarah
atau Pencerita menembangkan seluruh cerita dengan iringan musik gambus.
Seorang Pewarah biasanya mampu menghafal 20 sampai 100 bait cerita.



Dari sumber-sumber penciptaan seperti itulah, “Warahan  Aruk Gugat”
dikembangkan—bukan diposisikan dalam bentuknya sebagai
dongeng—melainkan kemungkinan-kemungkinannya dikembangkan sebagai
pertunjukan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Dalam proses
eksplorasi oleh Tim Artistik Teater Satu, bentuk Warahan  ini
dipertemukan dengan bentuk-bentuk pertunjukan teater modern yang telah
berkembang dan dikenal oleh Teater Satu sebelumnya. Maka, dilakukanlah
upaya-upaya identifikasi peran/tokoh,  karakterisasi, artistik,
aktualitas cerita, untuk memperkaya bentuk pertunjukan Warahan yang
telah pernah ada sebelumnya.



Hingga saat ini, setelah lebih dari 10 tahun Teater Satu berupaya terus
menerus memeriksa dan mengembangkan bentuk pertunjukan Warahan, telah
dilakukan lebih dari 70 kali pertunjukan dengan cerita dan bentuk
pertunjukan yang berbeda-beda. Namun, sampai saat ini,  unsur-unsur
artistik pertunjukan yang tetap dipertahankan adalah; kesederhanaan
bentuk, plot, dan karakterisasi tokoh utama yakni Aruk, yang tetap
setia pada ekspresinya sebgai “SANDIWARA KAMPUNG”. 



Kami menamakannya Sandiwara Kampung karena repertoar “Warahan  Aruk
Gugat” memang diniatkan menjadi pertunjukan yang bisa meladeni segala
bentuk ruang dan bisa dimainkan di mana saja dan kapan saja; khususnya
di Indonesia. Di mana hal-hal yang naif, kampungan, dan segala kategori
yang selama ini dianggap sebagai “sisi gelap” dalam perkembangan
“ke-ber-adaban” masyarakat  (setidaknya dalam persepsi kita yang biasa
hidup di wilayah perkotaan)   justru dihidangkan.  Samasekali bukan
untuk meraih semacam simpati atau pemakluman, melainkan untuk diperiksa
kembali. Dan pertunjukan di Komunitas Salihara ini adalah bentuk
garapan terbaru dari semua pertunjukan yang sudah dipentaskan
sebelumnya. 



Aruk Gugat adalah upaya Teater Satu untuk memeriksa kembali
“ke-kampungan”,  yang ada dalam lingkungan sosial kami, sistem politik,
budaya, dan terutama dalam diri kami sendiri, sambil terus
mengupayakannya menjadi pertunjukan yang—bila mungkin—bisa dinikmati
oleh semua lapisan masyarakat dengan berbagai latar belakang budaya. 



Iswadi Pratama

Sutradara 



Sinopsis

Aruk adalah seorang anak yatim yang jujur, namun malas dan bodoh. Aruk 
diharapkan mampu mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga yang telah 
hancur sejak kematian sang ayah. Maka, Emak pun menitipkan Aruk di rumah 
pamannya, Sirajudin bergelar Pangeran Si Angan-Angan yang kelak akan mendidik 
Aruk dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan sebagai bekal hidup.

Aruk mengawali kariernya di bidang militer. Namun ia dikeluarkan, karena 
menolak mengikuti ujian menembak. Alasan Aruk: jika ia pandai menembak maka 
nanti akan menembak siapa saja. Gagal jadi prajurit, Aruk berkerja sebagai 
nelayan. Kali ini ia gagal lagi karena tak pandai menangkap ikan; setiap ia 
melihat laut, Aruk berhayal menjadi kapten kapal perang. Kemudian Aruk mencoba 
menjadi pengarang. Namun hanya beberapa kali karyanya dimuat di surat kabar 
lokal, setelah itu tak satu pun karyanya dimuat karena semua ceritanya tentang 
ikan. Gagal sebagai pengarang, Aruk mencalonkan diri sebagai pamong. Berbekal 
pengaruh pamannya di masyarakat, Aruk berhasil mendapatkan kedudukan itu.  
Namun, sejak itu juga tak satu pun warganya yang mau menghadiri rapat desa. 
Aruk frustrasi dan memanggil seluruh warga untuk menyaksikan pengunduran 
dirinya. Semua kegagalan itu meledakkan amarah Aruk. Ia pun menggugat segala 
sesuatu yang dianggapnya makin brengsek dan tak
 memberi kesempatan sedikit pun untuk kejujuran dan kepolosan. Ia menggugat 
karena sistem sosial, politik, kebudayaan, ekonomi, hanya memberi tempat yang 
layak bagi para penipu.

Teater Satu

Teater Satu didirikan pada 18 Oktober 1996. Sebagian besar anggota berasal dari 
pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, dan para pekerja seni yang berusia antara 
16-50 tahun. Sejak berdiri hingga saat ini telah mementaskan lebih dari 50 
pertunjukan lakon yang ditulis oleh pengarang Indonesia maupun luar negeri 
seperti Lysistrata karya Aristophanes, Umang-Umang, Kapai-Kapai, Prita Isteri 
Kita, Kisah Cinta dan Lain-lain, Pada Suatu Hari, karya Almarhum Arifin C. 
Noor, Waiting for Godot karya Samuel Beckett, Antigone karya Jean Anouilh, 
Perempuan di Titik Nol, karya Nawal El Saadawi (Adaptasi Sitok Srengenge), Bumi 
Manusia Novel karya Pramoedya Ananta Toer (Adaptasi Faiza Marzoeki). Tiga kali 
mendapat  program Hibah Seni Yayasan Kelola (tahun 2002, 2004, dan 2009). 
Meraih GKJ Award tahun 2003 dalam ajang Festival Teater Alternatif Indonesia 
untuk kategori Naskah Terbaik I, Sutradara Terbaik III, Grup Terbaik III, dan 
Aktris Terbaik ke-II melalui lakon
 Nostalgia Sebuah Kota karya/sutradara Iswadi Pratama.  Prestasi terakhir: 
dinobatkan sebagai Grup Teater Terbaik Indonesia tahun 2008 versi majalah Tempo 
melalui pertunjukan Perempuan di Titik Nol dalam Festival Salihara 2008.

Tim Produksi Aruk Gugat:
 
Pemain: Sugianto, Hendri Batin, Romly, Ruth Marini, Hamidah, Deri Efwanto, Imas 
Sobariah, Rarai Masae, Budi Laksana, Ibnu A. Murad, Nersalya Renata, Yansen, 
Rendi M.C, Baysa Deni, Desi, Laras, Vita, Penata Artistik: Ahmad Jusmar, Penata 
Musik: Budi Laksana, Penata Kostum dan Make-Up: Ibnu A Murad, Set dan Properti: 
Deri Efwanto, Asep Budiman, Manajer: Imas Sobariah, Sutradara/Penulis: Iswadi 
Pratama.

Pementasan teater Aruk Gugat ini akan diselenggarakan di Teater Salihara pada 
hari Jumat-Sabtu, 19-20 Juni 2009 pukul 20:00 WIB. Tiket seharga Rp 50.000,- 
(dan Rp 25.000,- khusus untuk Pelajar/Mahasiswa) dapat diperoleh langsung di 
Komunitas Salihara, atau reservasi melalui Natalie 0817-077-1913, Tiko 
021-9619-2632, atau secara online melalui www.salihara.org.

Sampai bertemu di Komunitas Salihara!

Komunitas Salihara; Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520. 
Telepon: 021-789-1202. (Tempat parkir terbatas.)



      Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa 
mendapatkan semuanya. http://id.mail.yahoo.com

Kirim email ke