Refelksi: Lagi sibuk  fatwa  boikot  Starburk untuk kepentingan Palestina, jadi 
banyak orang Indonesia berhenti minum kopi. Nanti kalau orang sudah lupa fatwa 
dan kangen  kopi,  pasti harganya menjulang ke langit.  Jadi sabarlah. 
Isnyallah  fatwa dilupakan. dan segera damai.

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009011600040864

      Jum'at, 16 Januari 2009 
     

     
     
     
     

PERKEBUNAN: Petani Kopi Tunggu Harga Stabil 


      BANDAR LAMPUNG (Ant): Sejumlah petani di sentra-sentra kopi Lampung 
seperti di Kabupaten Lampung Barat, Way Kanan, Lampung Utara, dan Tanggamus, 
serta Pesawaran masih menyimpan hasil panen biji kopi sambil menunggu harga 
stabil.

      "Anjloknya harga kopi membuat petani menyimpan sebagian hasil panen 
mereka, menunggu harga kembali stabil," kata salah seorang petani kopi di 
Tanjungraja, Kabupaten Lampung Utara, Sutikno, Kamis (15-1).

      Sejumlah petani di sentra-sentra kopi Lampung itu lebih memilih tidak 
menjual seluruh hasil panennya dan masih menyisakan sekitar 20 persen dari 
hasil panennya, menyusul menurunnya harga kopi di pasaran lokal.

      Ia mengatakan rata-rata produksi kopi petani di Lampung Utara mencapai 
1,5 ton per hektare. "Harga kopi sekarang di tingkat pengumpul Rp13 ribu--Rp14 
ribu per kg atau turun dibandingkan beberapa bulan lalu," jelas Sutikno.

      Harga kopi di Lampung Utara dan beberapa daerah lainnya dalam beberapa 
bulan terakhir turun tajam. Harga kopi sebelum krisis global mencapai di atas 
Rp17 ribu per kg, tetapi kini hanya Rp13 ribu--Rp14 ribu per kg.

      Selain harga yang rendah, sejumlah eksportir kopi tidak berani membeli 
kopi dalam jumlah yang banyak khawatir harga akan terus bergerak turun.

      Sementara itu, petani kopi asal Kabupaten Way Kanan, Basrin, mengatakan 
harga kopi hingga sekarang masih belum stabil, meskipun dalam beberapa hari 
terakhir harga kopi mulai merangkak naik dari Rp13 ribu menjadi Rp14 ribu per 
kg.

      Asosiasi Eksportir Kopi Lampung (AEKI) Lampung mengatakan anjloknya harga 
kopi itu akibat harga di pasar dunia juga turun. Berdasarkan data AEKI Lampung, 
harga kopi di Bursa London dalam beberapa hari terakhir 1.600 dolar AS per ton. 
Harga kopi jenis robusta itu sebelum krisis global sempat menembusi 2.200 dolar 
AS per ton.

      AEKI Lampung juga menyebutkan harga kopi robusta di tingkat basis antara 
Rp15 ribu--Rp16 ribu/kg. "Dengan turunnya harga kopi, petani kopi di Lampung 
Barat pada umumnya tidak terlalu prihatin karena mereka juga memiliki kebun 
sayur, sedangkan di Lampung Utara dan Way Kanan petani memiliki perkebunan 
lada," kata Basrin.
     

<<bening.gif>>

Kirim email ke