(1) Silaturahim Yang Sejati

Lebaran adalah kesempatan untuk bertemu dengan sanak saudara.
Budaya mudik adalah sebagai bentuk silaturahim. Meskipun silaturahim dianjurkan 
setiap saat oleh Islam, namun tampaknya Lebaran adalah momen yang menjadi 
keharusan untuk menyempatkan diri mengunjungi orang tua, kerabat, yang dituakan.

Islam mengajarkan pada umatnya agar menyambung tali persaudaraan (silaturahim).
Tujuannya adalah mewujudkan kesejahteraan dan kedamaian agar saling tolong 
menolong dalam kebajikan.
Firman Allah SWT, " Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali (agama) Allah 
dan 
janganlah bercerai berai........ [QS Aali 'Imraan; 3:103]

Silaturahim memperkokoh ukhuwah -rasa cinta kepada sesama umat Islam.
Rasulullah SAW bersabda :" Sesungguhnya Allah Azza wa jalla di hari kiamat 
nanti 
bertanya: Di manakah orang-orang yang saling mencintai karena Aku? Akan Aku 
naungi 
mereka dengan naungan-Ku, pada hari tiada naungan, kecuali naungan-Ku" ( H.R. 
Muslim).

Namun,
Silaturahim jauh lebih dalam dari sekedar saling kunjung mengunjungi.
Aa Gym menguraikan bahwa silaturahim melibatkan aspek mental dan keluasan hati.
" Kalau kita bersilaturahim kepada orang yang membenci kita atau yang selama 
ini 
menghindari pertemuan dengan kita lalu kita berusaha menemuinya, itulah hakikat 
silaturahim yang sejati".

Contoh silaturahim sejati pernah ditunjukkan oleh pemimpin spiritual 
Mohandas( Mahatma) Gandhi yang memaafkan orang yang berusaha membunuhnya. 
-[lm-25]
[Dari berbagai sumber]
--------------------------------------------
l.meilany
170909/27ramadhan1430h

Kirim email ke