Kisah Puasanya Ikan Salem Merah
Dikutip Dari Tulisan -Dwitra Silvana Zaky untuk WM

(lm:Ikan salem hidup di laut Atlantik Utara - Kanada, tetapi kembali ke 
sungai-sungai
di Eropa dan Amerika Utara menjelang bertelur )
----------------
Puasanya ikan salem merah adalah puasa alami, yang menggambarkan 
tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan sebagai contoh keunikan ragam
kehidupan hayati yang ada di alam sekitar kita.

Pada masa awal hidupnya ikan salem merah hidup di air tawar.
Lalu setelah dewasa, mereka bermigrasi ke lautan luas.
Ikan salem merah menghabiskan sebagian hidupnya di laut, sekitar 4- 7
tahun. Ketika ikan salem merah cukup dewasa untuk berpijah mereka 
akan berkumpul bersama di suatu tempat di lautan.
Setelah berkumpul dalam jumlah puluhan ribu, mereka akan membagi
dirinya berdasarkan spesies masing-masing, dan bersama-sama kembali 
ke sungai tempat menetasnya dahulu. Mereka kerap harus melompati air
terjun dan berbagai kesulitan lainnya, yang jaraknya bisa sejauh 1.600
kilometer dari tempat mereka hidup di lautan. Dengan rintangan yang 
sangat besar, ikan salem merah terus berusaha keras melawan arus sungai 
yang deras, dengan berbagai macam halangan kayu-kayu, batu-batu kali, 
kemungkinan dimangsa predator atau jatuh ke jaring nelayan.
[lm: Ikan ini sangat lezat dagingnya, sering dibuat juga sebagai ikan kalengan]

Perjalanan ini terkadang membutuhkan waktu beberapa bulan lamanya.
Yang mengagumkan, bahwa sejak awal perjalanan panjang ini mereka sudah
mulai berpuasa. Berdasarkan penelitian para ahli, ternyata lama puasa para 
ikan inilah yang berguna sebagai standar naluriah untuk menuntun mereka 
mengenali sungai mana para ikan itu berasal. Juga kandungan lemak yang 
cukup tinggi pada ikan salem merah ternyata bermanfaat sebagai cadangan 
makanan selama migrasi balik ini.
Luput dari para pemangsa dan nelayan, akhirnya dengan tubuh penuh luka 
dan kelelahan para ikan ini bisa mencapai hulu sungai tempat mereka ditetaskan 
pertama kali. Subhanallah...Maha Besar Allah !!!.

Ketika mereka tiba di hulu sungai inilah, mereka akan otomatis bekerjasama 
antara pasangan jantan dan betina. Dengan sirip kecil dibelakang sirip 
punggungnya 
yang besar mereka menggali lubang kedalaman sekitar 45 cm, sebagai tempat 
penetasan calon telur-telur ikan. Untuk penggalian ini diperlukan waktu beberapa
minggu lamanya 
Jika telah siap, sang betina akan meletakkan telur-telur yang berjumlah ribuan, 
dan 
sang jantan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur-telur betinanya.
Setelah proses ini selesai, sang calon ibu ikan akan menutup lubang tempat telur
ini dengan lumpur yang cukup tebal.
Kemudian pasangan ikan ini akan tetap berenang-renang di sekitar lubang telur,
menunggu beberapa waktu hingga telur-telur ini menetas.
 
Saat bayi-bayi ikan salem merah mendorong dirinya keluar dari lubang penetasan, 
sang orang tua ikan akan melihat anak-anaknya pertama dan untuk terakhir 
kalinya. 
Lalu matilah mereka, dalam keadaan berpuasa. Ikan-ikan yang mati ini akan 
mengapung
di permukaan, kemudian berangsur turun ke dasar sungai, membusuk.

Sebenarnya ini adalah bagian dari proses menjaga keseimbangan alam di dasar 
sungai. 
Mereka mati setelah meninggalkan sekelompok generasi baru, yang harus
mengalami proses 'kesulitan' - kembali ke lautan. 
Kemudian setelah dewasa, anak-anak ikan salem merah ini akan mengulangi siklus 
yang
sama seperti orangtuanya, dan mati dalam keadaan berpuasa. 
Subhanallah...Maha Besar Allah !!! [lm-3]

Dwitra Zaky
Reston, Oktober 2004 

Diambil dari tulisan Dr. `Abd Al-Hakam `Abd Al-Latif As-Sa`idi
Lecturer of Entomology - Faculty of Agriculture - Al-Azhar University
_____________________________________________________________________________
l.meilany
260809/05ramadhan1430h


Kirim email ke