Sederhana Itu Menenangkan

Teringat saat saya masih kecil, dibelikan celengen ayam jago dari tanah liat. 
Orang tua ingin agar saya belajar menabung. Lain dengan anak zaman sekarang, 
mereka sudah diajarkan bagaimana harus berhutang dengan memberikan kartu kredit.

Kata 'sederhana' pada masa kini tampaknya sudah hilang dari kamus kehidupan 
kita. 
Kita diajarkan bahkan dipaksakan agar mau menjalankan hidup dengan cara 
jor-joran. 
Di media elektronik, cetak selalu disajikan bagaimana caranya agar kita bisa 
melakukan 
pola hidup yang serba wah. Hidup mewah identik dengan modern, keren, gaya, ikut 
tren. 

Kita merasa tidak keren jika belum memiliki TV Plasma. Mobil hanya satu? Apa 
kata dunia?
Hukumnya wajib; walaupun dengan berhutang, dengan kredit adalah memiliki 
beberapa 
ponsel termasuk Blackberry yang hanya dimanfaatkan untuk aktivitas remeh temeh.
Tas, sepatu maupun pakaian harus yang bermerek minimal keluaran butik; tidak 
pasaran.
Sekolah anakpun harus yang modern; di TK yang mengajarkan bermacam bahasa 
asing. 

Kita enggan menghidupkan masjid kecil yang berada di sekitar lingkungan kita. 
Kita merasa menjadi orang yang keren tatkala mendatangi majelis, masjid di 
lingkungan 
orang-orang sukses, orang-orang ngetop. Kita mengusahakan pergi ke masjid, 
dimana 
di sana banyak pejabat, pengusaha atau selebritis yang tampil blink-blink 
beribadah. 

Hidup sederhana bukanlah hidup miskin, tetapi hidup dengan cara yang tidak 
berlebihan.
Melalui pola hidup sederhana kita tidak akan tergoda untuk melakukan KKN. 
Dengan mempraktekan pola hidup sederhana kita akan lebih bisa berempati 
-merasakan 
penderitaan sesama kita. 
Dengan hidup sederhana, kelebihan rizki dapat disedekahkan untuk kemaslahatan 
umat.
Harta yang berlebih dapat lebih banyak dimanfaatkan perekonomian kaum duafa, 
misalnya.
Mumpung bulannya bagus. Sebaiknya banyak-banyaklah berbagi.

Orang yang hidup sederhana tidak akan stress, sebab mereka tidak akan takut 
dicurigai, 
tidak takut kehilangan, tidak dikejar-kejar debt collector, tidak takut dicuri. 
Hidupnya jauh lebih sehat. Sederhana dalam membelanjakan harta adalah  bagian 
dari iman. 
" Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta mereka tidak berlebihan dan 
tidak kikir
..............." [QS Al Furqaan; 25:67]
Kiranya kehidupan seorang muslim tidaklah mubazir dan tidak bakhil. - [lm-9]

[Sebagian besar inspirasi dari : mang.u...@gmail.com  Homepage: 
www.mangucup.org]
-------------------------------------------------------
l.meilany
150810/5ramadhan1431h











Kirim email ke