Indah dan Sempurnanya Ajaran ISLAM Re: [zamanku] Re: 'Calon Ulama' Lampung di Mesir

2008-11-23 Terurut Topik Hati Nurani
===

Gaby :
Tanpa meninggalkan ajaran agama yg bermanfaat bagi masyarakat luas, marilah 
kita bergiat bekerja, meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan rasa 
hormat-menghormati.
 
Bening :
Menjadi dokter, Insinyur, Pedagang, Pegawai semua tidak HARUS meninggalkan 
ajaran AGAMA. bukankah ISLAM sudah mengajarkan apa yang harus dilakukan manusia 
di dunia ini. Jadi Pedagang jangan 'menumpuk barang', memalsu barang dagangan, 
meninggikan harga tidak wajar, bersumpah palsu, dan sebagainya diajarkan dengan 
detail dalam ISLAM.

Gaby :
Melakukan apa yg aku sebut di atas pasti merupakan tindakan yg diridhloi oleh 
Tuhan Maha Suci dan membuat kehidupan di tanah-air tercinta lebih aman 
sejahtera dan 'kondusif' (Aku paling benci dg kata ini krn dibutchered se-enak 
perut pemakainya.
 
Bening :
Allah dalam ajaran ISLAM menganjurkan, bahwa manusia tidak boleh meninggalkan 
kehidupan dunia hanya Demi Akherat. Manusia dilarang hidup seperti RAHIB yang 
meninggalkan kehidupan DUnia hanya Demi SPIRITUAL/AKHERAT. sehingga dalam ISLAM 
tidak mengenal ROHANIAWAN.
Manusia harus hidup wajar seperti manusia normal, bekerja, berumah tangga, 
belajar, bermasyarakat.
 
Apa yang ditulis GABY diatas adalah SAMA persis dengan ajaran AL QUR'AN, tetapi 
justru Bertentangan dengan AJARAN ALKITAB yang melarang manusia mengumpulkan 
HARTA.
 
Dari melihat kesamaan TULISAN GABY dengan ajaran Al Qur'an apakah itu 
menunjukkan kalau GABY mempelajari ajaran ISLAM/ALQur'an ? jawabannya adalah 
PASTI TIDAK.
 
Tetapi kenapa yang ditulis GABY sama PERSIS yang diajarkan ISLAM ?
 
Karena GABY menulis sesuai dengan suara HATI NURANI yang belum dikotori. Karena 
GABY mengikuti suara HATI NURANI, maka Hati NUrani akan membimbing kepada 
ajaran FITRAH, sehingga hati nurani ini akan SAMA PERSIS dengan ajaran ISLAM. 
Tetapi justru HATI NURANI GABY bertentangan dengan ajaran ALKITAB yang melarang 
menumpuk harta dunia.
 
ini menunjukkan, ketika manusia berada pada HATI YANG SUCI dan BERSIH tanpa 
dipengaruhi FIKIRAN/EMOSI/KEBENCIAN, justru suara hati nurani akan SAMA dengan 
AJARAN ISLAM.
 
inilah yang disebutkan, bahwa ajaran ISLAM adalah ajaran Fitrah, ajaran yang 
diingini oleh HATI nurani ketika hati berada pada posisi tanpa pengaruh.
 
Makanya orang yang menjalankan ajaran ISLAM, bagaikan seorang bayi yang hanya 
bertindak mengikuti suara hati.
 
Selamat kepada GABY, yang tanpa sadar, telah menyebarkan ajaran ISLAM dengan 
baik, seperti yang dikehendaki AL Qur'an.
 
Salam,

--- On Thu, 11/20/08, gkrantau <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: gkrantau <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Re: 'Calon Ulama' Lampung di Mesir
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 20, 2008, 5:23 AM






SAYANG SEKALI masih terlalu anyak pemuka masyarakat yg haanya memikirkan 
akherat, a.l. dg memfasilitasi calon ulama. Bgmn dg calon inssinyur, calon 
dokter, calon prawat handal, calon ilmuwan dst?

Negara dan bangsa Indonesia mengalami amburadul yg berkelanjutan krn banyak 
orang Indonesia yg terlalu sibuk ngurusin akherat dan melupakan dunia nyata ini.

Yg kasat mata yg harus ditekuni ialah hidup yg jelas kita alami sekarang! Let 
heaven take care of itself! Kalo banyak bangsa Indonesia yg hidup kesrakat, 
maka mereka jauh lebih mudah tergiur dg korupsi, dg mencuri, me-recohin orang 
laen dg harapan akan keluar duitnya, dan masih banyak lagi kemungkinan hidup yg 
tidak benar dan keluar dari rel krn kekurangan ekonomi.

Ini tentunya orang tidak boleh menghalalkan apa saja. Kenyataan bhw kalo orang 
hidupnya lumayan baik, kecenderungan untuk nyopet, ngerampok, maling, 
melacurkan diri dan korupsi duit rakyat-negara itu jauh lebih sedikit daripada 
sewaktu orang hiduonya serbab kekurangan.

Tanpa meninggalkan ajaran agama yg bermanfaat bagi masyarakat luas, marilah 
kita bergiat bekerja, meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan rasa 
hormat-menghormati.

Melakukan apa yg aku sebut di atas pasti merupakan tindakan yg diridhloi oleh 
Tuhan Maha Suci dan membuat kehidupan di tanah-air tercinta lebih aman 
sejahtera dan 'kondusif' (Aku paling benci dg kata ini krn dibutchered se-enak 
perut pemakainya.

Gabriela Rantau

--- In [EMAIL PROTECTED] .com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.lampungp ost.com/cetak/ berita.php? id=2008111921284 520
> 
> Kamis, 20 November 2008 
> 
> OPINI 
> 
> 
> 
> 'Calon Ulama' Lampung di Mesir 
> 
> Udo Yamin Majdi
> 
> Direktur Eksekutif Word Smart Center Cairo, Mahasiswa Fakultas Syariah wal 
> Qanun Universitas Al-Azhar Tafahna Al-Asyraf, Mesir
> 
> "Dalam rangka suksesnya pembangunan masyarakat Lampung", tulis M. Afif 
> Anshori, direktur eksekutif Ikatan Jaringan Kerja Sama (Ikrama) Pondok 
> Pesantren se-Lampung, dalam rubrik Opini Lampung Post (7-11). "Pemda harus 
> mampu menggandeng dan memfasilitasi para ulama,

Re: [zamanku] Re: 'Calon Ulama' Lampung di Mesir

2008-11-21 Terurut Topik cak bento
Kalau insinyur, dokter, ilmuwan minta diberi fasilitas, minta diberi 
kerja dan juga minta dikasih gaji, minta dipikirkan nasibnya justru 
janggal. Justru dari kalangan berpendidikanlah bangsa ini membutuhkan 
pemikiran, tenaga dan sumbangsihnya.

Negara ini mungkin sedang dalam kebimbangan. Ketika pihak tertentu minta 
perhatian, maka pihak lain juga merengek-rengek minta perhatian dan 
menakut-nakuti akan mengalami amburadul berkelanjutan.



gkrantau wrote:
> 
> 
> SAYANG SEKALI masih terlalu anyak pemuka masyarakat yg haanya memikirkan 
> akherat, a.l. dg memfasilitasi calon ulama. Bgmn dg calon inssinyur, 
> calon dokter, calon prawat handal, calon ilmuwan dst?
> 
> Negara dan bangsa Indonesia mengalami amburadul yg berkelanjutan krn 
> banyak orang Indonesia yg terlalu sibuk ngurusin akherat dan melupakan 
> dunia nyata ini.


[zamanku] Re: 'Calon Ulama' Lampung di Mesir

2008-11-20 Terurut Topik gkrantau
SAYANG SEKALI masih terlalu anyak pemuka masyarakat yg haanya memikirkan
akherat, a.l. dg memfasilitasi calon ulama. Bgmn dg calon inssinyur,
calon dokter, calon prawat handal, calon ilmuwan dst?

Negara dan bangsa Indonesia mengalami amburadul yg berkelanjutan krn
banyak orang Indonesia yg terlalu sibuk ngurusin akherat dan melupakan
dunia nyata ini.

Yg kasat mata yg harus ditekuni ialah hidup yg jelas kita alami
sekarang! Let heaven take care of itself! Kalo banyak bangsa Indonesia
yg hidup kesrakat, maka mereka jauh lebih mudah tergiur dg korupsi, dg
mencuri, me-recohin orang laen dg harapan akan keluar duitnya, dan masih
banyak lagi kemungkinan hidup yg tidak benar dan keluar dari rel krn
kekurangan ekonomi.

Ini tentunya orang tidak boleh menghalalkan apa saja. Kenyataan bhw kalo
orang hidupnya lumayan baik, kecenderungan untuk nyopet, ngerampok,
maling, melacurkan diri dan korupsi duit rakyat-negara itu jauh lebih
sedikit daripada sewaktu orang hiduonya serbab kekurangan.

Tanpa meninggalkan ajaran agama yg bermanfaat bagi masyarakat luas,
marilah kita bergiat bekerja, meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan
rasa hormat-menghormati.

Melakukan apa yg aku sebut di atas pasti merupakan tindakan yg diridhloi
oleh Tuhan Maha Suci dan membuat kehidupan di tanah-air tercinta lebih
aman sejahtera dan 'kondusif' (Aku paling benci dg kata ini krn
dibutchered se-enak perut pemakainya.

Gabriela Rantau

--- In zamanku@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008111921284520
>
>   Kamis, 20 November 2008
>
>   OPINI
>
>
>
> 'Calon Ulama' Lampung di Mesir
>
>   Udo Yamin Majdi
>
>   Direktur Eksekutif Word Smart Center Cairo, Mahasiswa Fakultas
Syariah wal Qanun Universitas Al-Azhar Tafahna Al-Asyraf, Mesir
>
>   "Dalam rangka suksesnya pembangunan masyarakat Lampung", tulis
M. Afif Anshori, direktur eksekutif Ikatan Jaringan Kerja Sama (Ikrama)
Pondok Pesantren se-Lampung, dalam rubrik Opini Lampung Post (7-11).
"Pemda harus mampu menggandeng dan memfasilitasi para ulama, bahkan
'calon ulama' yang dikader di pesantren; apakah dengan pembangunan akses
infrastruktur ke pesantren di perdesaan, pelatihan life skill, pemberian
bantuan modal usaha, dan sebagainya. Bahkan harus dimasukkan dalam salah
satu program pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah."
>
>   "Calon ulama" yang termaktub pada tulisan berjudul Lampung
Gudang Ulama, Sebuah Obsesi itu terkesan hanya ditujukan kepada para
santri di pesantren Lampung saja. Padahal, masih ada calon ulama lain
yang perlu dirangkul Pemda Lampung, yaitu para mahasiswa asal Lampung di
Universitas Al-Azhar Mesir. Para calon ulama ini seakan-akan dilupakan
Pemda Lampung sehingga ketika mereka pulang dari Mesir banyak yang
mengabdi di luar Lampung. Sebenarnya, hal ini tidak terjadi manakala
Pemda Lampung berusaha mendekati mereka sejak masih di Mesir,
sebagaimana yang dilakukan beberapa pemda lainnya.
>
>   Mahasiswa dan Organisasi Daerah
>
>   Mahasiswa Indonesia belajar ke Mesir sudah ada sejak
prakemerdekaan RI. Tahun 1923, berdiri organisasi bernama Al-Jami'ah
Al-Khairiyah li Thalabah Al-Azhariyah Al-Jawiyah. Tahun 1937 berganti
nama dengan Perhimpunan Indonesia Malayu, yang anggotanya tidak hanya
dari Indonesia melainkan dari semua rumpun Melayu seperti Malaysia,
Thailand, dan seterusnya.
>
>   Karena mahasiswa asal Indonesia makin banyak, tahun 1951
memisahkan diri dengan nama Ikatan Indonesia. Tahun 1956 berubah nama
menjadi Himpunan Pemuda Pelajar Indonesia (HPPI). Lalu, berubah nama
lagi menjadi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) tahun 1970. Pada 18
Juni 1987 lewat SK Dubes RI No.SKEP/013/VI/1987, PPI dinyatakan bubar
sebab menolak asas tunggal.
>
>   Tahun itu pula, lahirlah Himpunan Pelajar dan Mahasiswa
Indonesia (HPMI). Pada musyawarah besar tanggal 28 November 1995, HPMI
berubah nama menjadi Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI)
hingga dipakai sampai hari ini.
>
>   Saat ini mahasiswa Indonesia di Mesir berjumlah 5.083 orang,
tersebar di beberapa kota. Di Kairo sebanyak 3.985 orang. Di Zaqaziq 80
orang, di Manshura 70 orang, di Thanta 75 orang, di Tafahna 120 orang,
di Damanhur 6 orang, di Dimyath 15 orang, dan di Alexandria 5 orang.
>
>   Berdasarkan strata pendidikan, pelajar dan mahasiswa Indonesia
di Mesir terdiri dari pelajar tingkat sekolah dasar dan menengah serta
nonformal sebanyak 119 orang; S1 di Universitas Al-Azhar sebanyak 4.602
orang; S2 di Universitas Al-Azhar dan perguruan tinggi lainnya sebanyak
336 orang; S3 di Universitas Al-Azhar dan perguruan tinggi lainnya
sebanyak 26 orang; dan mahasiswa baru tahun akademik 2007--2008 sebanyak
453 orang.
>
>   Mereka adalah lulusan pesantren atau madrasah aliah dan berasal
dari berbagai daerah di Tanah Air. Mereka memperoleh beasiswa gratis
biaya kuliah dan 35% mendapatkan tunjangan dari berbagai instansi di
Mesir--misalnya dari Jam'iyyah Syar'iyah berupa sembako dan uang 50
pounds