----- Original Message ----- 
  From: firdaus cahyadi 
  To: milis PKS ; milis penulis ; List Media ; Milis Komnas HAM 
  Sent: Monday, November 10, 2008 2:38 PM
  Subject: [mediacare] Syafi'i Ma'arif: Umat Islam Harus Berhenti dari Teologi 
Maut


        Minggu, 09/11/2008 11:20 WIB

        Syafi'i Ma'arif: Umat Islam Harus Berhenti dari Teologi Maut

        Anwar Khumaini - detikNews

        Jakarta - Amrozi Cs telah dieksekusi oleh tim regu tembak dari 
Kejaksaan Agung. Jenazah ketiga pelaku bom Bali I tersebut saat ini sudah siap 
dimakamkan. Baik keluarga atau pendukungnya mengelu-elukan mereka sebagai 
mujahid yang mati dalam keadaan sahid.

        Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Ma'arif menilai, pemahaman 
tentang jihad selama ini banyak disalahartikan, sehingga sebagian masyarakat 
muslim melakukan tindakan kekerasan atas nama jihad.

        Namun menurut penerima Magsasay Award 2008 ini, setiap kekerasan yang 
dilakukan oleh kelompok mana pun di Indonesia akan berakhir dengan kekalahan. 
Bagaimana meluruskan pemahaman umat yang keliru ini? Berikut wawancara detikcom 
dengan Syafii Ma'arif.

        Amrozi Cs oleh keluarga dan pendukungnya dianggap mati dalam keadaan 
sahid. Bagaimana komentar Bapak?

        Bagi saya biar saja mereka berpendapat seperti itu. Hukuman mati memang 
harus mereka terima. Nggak usah kita berpolemik lagi masalah itu.

        Arti syuhada sebenarnya apa?

        Syuhada bisa diartikan sebagai orang yang mati dalam keadaan membela 
agama Islam. Syuhada secara harfiah berarti orang-orang yang bersaksi. Jadi 
seluruh umat Islam memang bertugas sebagai syuhada, sebagai saksi dan pengawal 
perjalanan peradaban. Ini bisa kita lihat dalam Al quran Surat Al Baqarah ayat 
143 dan Al Hajj ayat 178. Sebagai syuhada, kita menjadi penyaksi, mengontrol 
peradaban menuju ke arah jalan kenabian.

        Berarti syuhada tidak harus mati dalam perang membela Islam?

        Oo tidak. Iya memang mati syahid biasanya dalam perang. Dalam sejarah 
kita bisa menyaksikan di Perang Badar. Itu jelas, karena mereka mati dalam 
mempertahankan kebenaran Islam.

        Kepercayaan mereka selama ini keliru?

        Selama ini mereka mempercayai teologi maut, umat Islam harus berhenti 
dari kepercayaan tersebut. Prinsip teologi maut, yakni mereka berani mati 
karena tidak berani hidup. Kecuali hanya mengagungkan sejarah, marah, 
menganggap yang tidak sepaham dengannya sebagai musuh. Padahal Allah tidak 
seperti itu. Al quran pun jauh lebih toleran.

        Dalam wasiat Imam Samudra yang dibagi-bagikan di kediamannya, dikatakan 
umat Islam harus terus berjihad melawan orang kafir. Imam Samudra juga 
menganjurkan agar umat Islam juga meyakini apa yang telah diyakini olehnya?

        Yang membagi-bagikan harus dituntut. Mereka menjadikan politik kerasan 
sebagai mata pencaharian. Selama ini mereka tidak mempunyai tawaran. Nilai- 
nilai kemanusiaan juga tidak ada. Mereka mencoba memonopoli kebenaran. Tapi 
ingat, dalam perkembangannya di Indonesia, setiap ideologi yang mengembangkan 
kekerasan pasti gagal.

        Sebenarnya apa yang salah dalam memahami ajaran Islam?

        Orang tidak mau berusaha memahami Alquran secara total. Alquran hanya 
diambil ayat-ayat yang sesuai dengan subyektivisme mereka. Ini celaka. Pasti 
ada perbedaan dalam memahami Alquran, nggak mungkin kita sama. Karena manusia 
bersifat nisbi, tidak mutlak. Tafsir tidak pernah mutlak dan terus berkembang. 
Silakan saja berbeda pemahaman asal konstruktif, jangan destruktif.

        Di sisi lain, pemerintah jangan bingung, harus tegas. Kalau pemerintah 
tidak tegas, maka kekerasan akan terus terjadi dan akan terus meminta korban.

        Bagaimana meluruskan pemahaman pendukungnya Amrozi Cs yang keliru ini?

        Beri pencerahan saja. MUI harus mengimbau agar mereka kembali ke jalan 
yang benar sesuai dengan syariat Islam yang sesungguhnya. Organisasi massa 
seperti Muhammadiyah dan NU juga harus berperan. Selama ini Muhammadiyah dan NU 
Jawa Tengah juga telah memberi pemahaman sangat bagus soal masalah ini.

        Hal-hal apa saja yang harus diperbaiki agar pemahaman keliru tentang 
jihad ini tidak lagi terjadi?

        Pahami agama Islam secara benar. Kembangkan budaya siuman. Siuman 
artinya, manifestasi dari akal kita yang sehat, serta hati nurani yang bersih. 
Bersih dari segala perilaku-perilaku yang menimbulkan kebencian.(anw/iy) 

   

Kirim email ke