Mas Choirul Mahfud.......

E-mail anda yang sederhana ini sangat menarik dan menggerakkkan saya untuk 
menulis di milis ini. Mungkin moderator tidak mengenal saya dan saya juga tak 
tau bagaimana ceritanya nama saya ada dimilis ini dan ternyata namaku juga ada 
dimilis Zamanku wah rame dan ternyata orang-orangnya itu-itu juga...terutama 
Hafsah Salim. Mungkin juga tulisan saya ini tidak diposting ...Toh tak jadi 
masalah.

Kita ketahui dan juga kita sadari terkadang perkataan China itu agak kurang 
enak didengar. Hal ini tak lain juga tentu ada dasarnya, dan bila kita balik 
kebelakang betapa brutalnya kata-kata ini digunankan misalnya: GANYANG CHINA 
yang sangat terkenal itu di era '65. Duka ini menimbulaknluka yang sangat 
mendalam bagi sebagian besar saudara kita keturunan China dan terus menurun ke 
anak cucu dan kemudian disusl lagi dengan kebrutalan Mei 1998.
Hal ini membuktikan siapapun pemimpin bangsa yang telah memimpin kita gagal 
membawa persatuan.

Tapi bagaimanapun tidak enaknya kelihatannya harus bisa diterima. Tak ada kata 
lain selain China. Jangan bilangkan para keturunan bahkan rakyat RRC juga 
memasang dengan kebanggan I am Chinese atau saya China.

Tak bisa disangkal kata yang paling tepat adalah China. Para keturunan China, 
dimanapun anda berada kalau anda memang masih ingin ingat leluhur maka anda 
akan mengatakan China, misalnya American Chinese, Indonesian Chinese. Will it 
feel better if you tell them I am Tionghoa? Where is Tionghoa? Is that a nation?

Mungkin saya atau anda juga memilki keturunan China, sama seperti sebagian 
saudara kita dari Palembang, Jawa Barat, dan beberapa daerah lainnya di Pulau 
Jawa yang meiliki hubungan dengan kerajaan China dahulu kala.Misalnya Gus Dur. 
So what? What is the point. Does it matter? In fact we are all Indonesian. 

Berbagai peristiwa kejam dan latar belakang sejarah yang tidak mengenakkan 
itulah yang harus kita hapuskan dan mulai sekarang berusaha untuk saling 
menerima, dan tidak membuat segregasi lagi. 
Misalnya berbaur, kalau memang agak sulit berbaur dengan yang bergama Islam 
karean menekan anda harus masuk Islam yah masih banyak yang bergaman Catholic, 
Protestant, Hindu, Buddha, yang penting jangan membuat pembatas. Kalau mau 
merayakan Imlek, Cap Go Meh yah silahkan ...dan kita nikmati bersama.. Ambil 
saja contoh, katakanlah anda keturunan China yang dari 10 kilo meter sana juga 
kelihatan, dan anda memegang passport Indonesia, maka anda adalah bangsa 
Indonesia.

Intinya semua adalah pendidikan yang mendatangkan intelektual...bukan titel ya. 
 Anda akan merasakan betapa indahnya bergaul dan berbaur.
Dan andapun bebas untuk jatuh cinta....lho nggak nyambung....

Valentine Day...jadi bila anda menyimpan rasa cinta mendalam bagi seseoragng 
keturunan China sekarang katakankanlah cinta itu....hai adik manis.betapa hati 
ini mencintaimu....ha...kira-kira begitu......janganlah memakai kata amoi atau 
janganlah buka salam dengan assalam alaikum ww.....berbahasa Indonesialah dan 
kalau ditolak jangan memabalas dengan kata mutiara dari daerah asalmu..yang 
tidak senonoh. Misalnya sewaktu saya di Padang sering saya mendengar kata 
pantek.....itu kata mutiara "katanya"...tapi koq nggak enak ya....eh.ternyata 
ucapan tidak senonoh..

Kita ini semua Indonesia, I am proud to be Indonesian. Saya jadi ingat sebuah 
lagu God Bless the USA...katanya I am proud to be an American......Dalam hal 
ini bukan berpihak tapi saya kira pandangan Yap Hong Gie ada benarnya. 

Contoh lagi misalnya Alvin Lie dan calon politisi lainnya yg menyebut diri 
Tionghoa...tapi dibelakangnya tetap disebut...China dia....nah  sudah saatnya 
melupakan hal-hal tsb, kalau tak salah polemik yang tak ada gunanya dan 
membuang waktu berkepanjangan, toh yang nggak mau ngerti dan keras kepala tetap 
saja memakai istilah yg dia kehendaki,,,,,,yah terima saja dan kita yang punya 
prinsip mulailah menanamkan dan menggunakannya dengan baik.

HH

Saya cc kan ke milis favoritku mediacare karena Yap Hong Gie juga ada disana.



----- Original Message ----- 
From: "LKAS Surabaya" <mahfudja...@yahoo.com>
To: <tionghoa-...@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, February 12, 2009 3:42 AM
Subject: [t-net] Banyak Sahabat2 Tionghoa ingin jadi politisi


> Sahabat-sahabat saya Tionghoa maupun non-Tionghoa, menarik
> membicarakan dan mendiskusikan tentang hal ihwal Tionghoa. 
> 
> Apalagi banyak sahabat2 Tionghoa kini mulai terjun dunia politik atau
> menjadi politisi. Bagaimana tanggapan anda. setuju atau tidak setuju.
> setuju dengan catatan atau bagaimana komentarnya...
> 
> Saya baru saja dapat jawaban dari mas Alvin Lie saat saya interview di
> gedung DPR MPR Jakarta..."ini fenomena wajar dan biasa. ibarat lama
> tidur, ini momen bangkit" ungkapnya biasa.
> 
> Komentar ini menarik sekali...
> 
> bagaimana komentar anda? beda ato sama saja.
> 
> salam,
> 
> choirulmahfud 
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> Motto : Persahabatan, Perdamaian dan Harmoni 
> 
> # Mohon selalu berbahasa santun dan sopan, kunjungi rumah kita di 
> http://tionghoa-net.blogspot.com #
> 
> # Isi tulisan merupakan tanggung jawab penuh masing-masing penulis atau 
> member yang memposting tulisan dalam milis Tionghoa-Net #
> 
> Subscribe : tionghoa-net-subscr...@yahoogroups.com
> Unsubscribe : tionghoa-net-unsubscr...@yahoogroups.com
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 

Kirim email ke