[zamanku] Re: Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak

2008-12-07 Terurut Topik Hafsah Salim
Amerika menduduki Iraq bukan se-mata2 adanya senjata pemusnah massal.
 Alasannya sangat jelas dan diumumkan tiga bulan sebelum penyerangan.

Amerika telah memberi ultimatum, Sadam Hussein harus mengundurkan diri
sebagai presiden dalam tiga bulan, bila dalam tiga bulan belum juga
mengundurkan diri, Amerika akan melakukan penyerangan.

Jadi, tidak ada urusannya dengan senjata pemusnah massal, urusan
utamanya adalah Sadam Hussein harus mengundurkan diri dan untuk maksud
itulah presiden Libya Khadafi menawarkan assylum kepada Saddam Hussein
yang kemudian ditolaknya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.











--- In zamanku@yahoogroups.com, rizal lingga <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Itulah dia pemimpin yang berjiwa besar, berani mengaku salah, dan
ini juga yang coba saya tiru, karena tak ada manusia yang tak pernah
salah, kita semua pernah salah.
> Dan bagaimana dengan kalian Muslim? Belum pernah ada saya lihat
pemimpin kalian yang mengaku salah. Yang sering saya lihat adalah
SELALU MEMBENARKAN DIRI. Apakah berjiwa besar mengaku salah tidak
diajarkan Islam?
> 
> 
> --- On Wed, 12/3/08, najla abu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: najla abu <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [Milis_Iqra] Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak
> To: "milis_iqra" <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Wednesday, December 3, 2008, 10:58 PM
> 
> 
> 
> 
>
http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2678/4/bush_menyesal_melakukan_invasi_ke_irak
> Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak
> 
> 
> Oleh Hanin Mazaya pada Tue 02 Dec 2008, 07:02 PM
> Print Email Recommend (1) Comment (0)
> 
> WASHINGTON (Arrahmah.com) - Presiden AS George W. Bush untuk pertama
kalinya, mengakui bahwa tidak ada senjata pemusnah massal di Irak.
Bush juga mengakui bahwa hal yang paling membuatnya menyesal selama
menjabat presiden AS adalah tuduhannya bahwa Irak memiliki senjata
pemusnah massal yang berujung pada invasi AS ke Negeri 1001 Malam itu.
> Meski demikian Bush tetap menyalahkan agen-agen intelijennya, yang
menurutnya telah salah membuat kesimpulan tentang Irak. "Banyak orang
yang telah mempertaruhkan reputasinya dalam masalah ini dan mengatakan
bahwa senjata pemusnah massal adalah alasan untuk menyingkirkan Saddam
Hussein," kata Bush dalam wawancara dengan ABC News.
> Tapi ketika ditanya apakah Bush akan tetap melakukan invasi ke Irak
meski intelijennya melaporkan Saddam tidak memiliki senjata pemusnah
massal, Bush berkilah dengan jawaban,"Anda tahu, ini adalah pertanyaan
menarik. Saya tidak bisa melakukan sesuatu dari awal lagi, apa yang
tidak bisa saya lakukan. Sulit bagi saya untuk berspekulasi."
> Bush mengaku tidak siap berperang ketika ia kembali menjabat sebagai
presiden AS. "Saya pikir, saya tidak siap berperang. Dengan kata lain,
saat kampanye saya tidak mengatakan 'pilihlah saya, saya bisa
mengatasi serangan-serangan'. Saya tidak mengantisipasi jika harus
berperang," ujar Bush.
> Bush juga menyatakan penyesalannya atas krisis ekonomi dan banyaknya
pemutusan hubungan kerja yang terjadi di AS.
> Pengakuan Bush bahwa agen-agen intelijennya telah salah membuat
kesimpulan tentang senjata pemusnah massal di Irak, sudah cukup
menjadi bukti bahwa Bush telah melakukan pelanggaran kemanusiaan berat
di Irak.
> Karena akibat invasi AS di Irak, ratusan ribu rakyat Irak menjadi
korban dan Negeri 1001 Malam itu jadi carut marut oleh berbagai aksi
kekerasan dan pertikaian sektarian. AS bukan hanya harus menarik
seluruh tentaranya dari Irak, tapi Bush juga harus dimintai
pertanggung jawabannya atas pelanggaran HAM berat, jika perlu di
hadapan mahkaman internasional. (Hanin Mazaya/prtv/eramuslim)
>  
>




Re: [zamanku] Re: Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak

2008-12-07 Terurut Topik eka zulkarnain
Penyesalan yang tiada arti. Ahh ini sih penyesalan bermotif politis. Lantas 
buat bung Rizal Lingga...apa urusannya dengan Muslim? Kalau Anda ingin 
mengetahui tentang Islam bacalah buku-buku tentang Islam...Tidak perlu lah Anda 
mengeluarkan pernyataan provokatif. Itu menunjukkan kedangkalan berpikir Anda...

Kesalahan dan kebodohan itu milik semua orang tanpa pandang reliji, suku, ras, 
tinggi pendek dan lain-lain. 

Eka Zulkarnain

--- On Wed, 12/3/08, rizal lingga <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: rizal lingga <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Re: Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], zamanku@yahoogroups.com, [EMAIL 
PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, December 3, 2008, 9:02 PM











Itulah dia pemimpin yang berjiwa besar, berani mengaku salah, dan 
ini juga yang coba saya tiru, karena tak ada manusia yang tak pernah salah, 
kita semua pernah salah.

Dan bagaimana dengan kalian Muslim? Belum pernah ada saya lihat pemimpin kalian 
yang mengaku salah. Yang sering saya lihat adalah SELALU MEMBENARKAN DIRI. 
Apakah berjiwa besar mengaku salah tidak diajarkan Islam?



--- On Wed, 12/3/08, najla abu <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:



From: najla abu <[EMAIL PROTECTED] com>

Subject: [Milis_Iqra] Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak

To: "milis_iqra" <[EMAIL PROTECTED] oups.com>

Date: Wednesday, December 3, 2008, 10:58 PM



http://www.arrahmah .com/index. php/news/ read/2678/ 4/bush_menyesal_ 
melakukan_ invasi_ke_ irak

Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak



Oleh Hanin Mazaya pada Tue 02 Dec 2008, 07:02 PM

Print Email Recommend (1) Comment (0)



WASHINGTON (Arrahmah.com)  - Presiden AS George W. Bush untuk pertama kalinya, 
mengakui bahwa tidak ada senjata pemusnah massal di Irak. Bush juga mengakui 
bahwa hal yang paling membuatnya menyesal selama menjabat presiden AS adalah 
tuduhannya bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal yang berujung pada 
invasi AS ke Negeri 1001 Malam itu.

Meski demikian Bush tetap menyalahkan agen-agen intelijennya, yang menurutnya 
telah salah membuat kesimpulan tentang Irak. "Banyak orang yang telah 
mempertaruhkan reputasinya dalam masalah ini dan mengatakan bahwa senjata 
pemusnah massal adalah alasan untuk menyingkirkan Saddam Hussein," kata Bush 
dalam wawancara dengan ABC News.

Tapi ketika ditanya apakah Bush akan tetap melakukan invasi ke Irak meski 
intelijennya melaporkan Saddam tidak memiliki senjata pemusnah massal, Bush 
berkilah dengan jawaban,"Anda tahu, ini adalah pertanyaan menarik. Saya tidak 
bisa melakukan sesuatu dari awal lagi, apa yang tidak bisa saya lakukan. Sulit 
bagi saya untuk berspekulasi. "

Bush mengaku tidak siap berperang ketika ia kembali menjabat sebagai presiden 
AS. "Saya pikir, saya tidak siap berperang. Dengan kata lain, saat kampanye 
saya tidak mengatakan 'pilihlah saya, saya bisa mengatasi serangan-serangan' . 
Saya tidak mengantisipasi jika harus berperang," ujar Bush.

Bush juga menyatakan penyesalannya atas krisis ekonomi dan banyaknya pemutusan 
hubungan kerja yang terjadi di AS.

Pengakuan Bush bahwa agen-agen intelijennya telah salah membuat kesimpulan 
tentang senjata pemusnah massal di Irak, sudah cukup menjadi bukti bahwa Bush 
telah melakukan pelanggaran kemanusiaan berat di Irak.

Karena akibat invasi AS di Irak, ratusan ribu rakyat Irak menjadi korban dan 
Negeri 1001 Malam itu jadi carut marut oleh berbagai aksi kekerasan dan 
pertikaian sektarian. AS bukan hanya harus menarik seluruh tentaranya dari 
Irak, tapi Bush juga harus dimintai pertanggung jawabannya atas pelanggaran HAM 
berat, jika perlu di hadapan mahkaman internasional. (Hanin Mazaya/prtv/ 
eramuslim)

 


  




 

















  

[zamanku] Re: Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak

2008-12-04 Terurut Topik rizal lingga
Itulah dia pemimpin yang berjiwa besar, berani mengaku salah, dan ini juga yang 
coba saya tiru, karena tak ada manusia yang tak pernah salah, kita semua pernah 
salah.
Dan bagaimana dengan kalian Muslim? Belum pernah ada saya lihat pemimpin kalian 
yang mengaku salah. Yang sering saya lihat adalah SELALU MEMBENARKAN DIRI. 
Apakah berjiwa besar mengaku salah tidak diajarkan Islam?


--- On Wed, 12/3/08, najla abu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: najla abu <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [Milis_Iqra] Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak
To: "milis_iqra" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wednesday, December 3, 2008, 10:58 PM




http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2678/4/bush_menyesal_melakukan_invasi_ke_irak
Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak


Oleh Hanin Mazaya pada Tue 02 Dec 2008, 07:02 PM
Print Email Recommend (1) Comment (0)

WASHINGTON (Arrahmah.com) - Presiden AS George W. Bush untuk pertama kalinya, 
mengakui bahwa tidak ada senjata pemusnah massal di Irak. Bush juga mengakui 
bahwa hal yang paling membuatnya menyesal selama menjabat presiden AS adalah 
tuduhannya bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal yang berujung pada 
invasi AS ke Negeri 1001 Malam itu.
Meski demikian Bush tetap menyalahkan agen-agen intelijennya, yang menurutnya 
telah salah membuat kesimpulan tentang Irak. "Banyak orang yang telah 
mempertaruhkan reputasinya dalam masalah ini dan mengatakan bahwa senjata 
pemusnah massal adalah alasan untuk menyingkirkan Saddam Hussein," kata Bush 
dalam wawancara dengan ABC News.
Tapi ketika ditanya apakah Bush akan tetap melakukan invasi ke Irak meski 
intelijennya melaporkan Saddam tidak memiliki senjata pemusnah massal, Bush 
berkilah dengan jawaban,"Anda tahu, ini adalah pertanyaan menarik. Saya tidak 
bisa melakukan sesuatu dari awal lagi, apa yang tidak bisa saya lakukan. Sulit 
bagi saya untuk berspekulasi."
Bush mengaku tidak siap berperang ketika ia kembali menjabat sebagai presiden 
AS. "Saya pikir, saya tidak siap berperang. Dengan kata lain, saat kampanye 
saya tidak mengatakan 'pilihlah saya, saya bisa mengatasi serangan-serangan'. 
Saya tidak mengantisipasi jika harus berperang," ujar Bush.
Bush juga menyatakan penyesalannya atas krisis ekonomi dan banyaknya pemutusan 
hubungan kerja yang terjadi di AS.
Pengakuan Bush bahwa agen-agen intelijennya telah salah membuat kesimpulan 
tentang senjata pemusnah massal di Irak, sudah cukup menjadi bukti bahwa Bush 
telah melakukan pelanggaran kemanusiaan berat di Irak.
Karena akibat invasi AS di Irak, ratusan ribu rakyat Irak menjadi korban dan 
Negeri 1001 Malam itu jadi carut marut oleh berbagai aksi kekerasan dan 
pertikaian sektarian. AS bukan hanya harus menarik seluruh tentaranya dari 
Irak, tapi Bush juga harus dimintai pertanggung jawabannya atas pelanggaran HAM 
berat, jika perlu di hadapan mahkaman internasional. (Hanin 
Mazaya/prtv/eramuslim)