[zamanku] Re: Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak
Amerika menduduki Iraq bukan se-mata2 adanya senjata pemusnah massal. Alasannya sangat jelas dan diumumkan tiga bulan sebelum penyerangan. Amerika telah memberi ultimatum, Sadam Hussein harus mengundurkan diri sebagai presiden dalam tiga bulan, bila dalam tiga bulan belum juga mengundurkan diri, Amerika akan melakukan penyerangan. Jadi, tidak ada urusannya dengan senjata pemusnah massal, urusan utamanya adalah Sadam Hussein harus mengundurkan diri dan untuk maksud itulah presiden Libya Khadafi menawarkan assylum kepada Saddam Hussein yang kemudian ditolaknya. Ny. Muslim binti Muskitawati. --- In zamanku@yahoogroups.com, rizal lingga <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Itulah dia pemimpin yang berjiwa besar, berani mengaku salah, dan ini juga yang coba saya tiru, karena tak ada manusia yang tak pernah salah, kita semua pernah salah. > Dan bagaimana dengan kalian Muslim? Belum pernah ada saya lihat pemimpin kalian yang mengaku salah. Yang sering saya lihat adalah SELALU MEMBENARKAN DIRI. Apakah berjiwa besar mengaku salah tidak diajarkan Islam? > > > --- On Wed, 12/3/08, najla abu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: najla abu <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [Milis_Iqra] Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak > To: "milis_iqra" <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Wednesday, December 3, 2008, 10:58 PM > > > > > http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2678/4/bush_menyesal_melakukan_invasi_ke_irak > Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak > > > Oleh Hanin Mazaya pada Tue 02 Dec 2008, 07:02 PM > Print Email Recommend (1) Comment (0) > > WASHINGTON (Arrahmah.com) - Presiden AS George W. Bush untuk pertama kalinya, mengakui bahwa tidak ada senjata pemusnah massal di Irak. Bush juga mengakui bahwa hal yang paling membuatnya menyesal selama menjabat presiden AS adalah tuduhannya bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal yang berujung pada invasi AS ke Negeri 1001 Malam itu. > Meski demikian Bush tetap menyalahkan agen-agen intelijennya, yang menurutnya telah salah membuat kesimpulan tentang Irak. "Banyak orang yang telah mempertaruhkan reputasinya dalam masalah ini dan mengatakan bahwa senjata pemusnah massal adalah alasan untuk menyingkirkan Saddam Hussein," kata Bush dalam wawancara dengan ABC News. > Tapi ketika ditanya apakah Bush akan tetap melakukan invasi ke Irak meski intelijennya melaporkan Saddam tidak memiliki senjata pemusnah massal, Bush berkilah dengan jawaban,"Anda tahu, ini adalah pertanyaan menarik. Saya tidak bisa melakukan sesuatu dari awal lagi, apa yang tidak bisa saya lakukan. Sulit bagi saya untuk berspekulasi." > Bush mengaku tidak siap berperang ketika ia kembali menjabat sebagai presiden AS. "Saya pikir, saya tidak siap berperang. Dengan kata lain, saat kampanye saya tidak mengatakan 'pilihlah saya, saya bisa mengatasi serangan-serangan'. Saya tidak mengantisipasi jika harus berperang," ujar Bush. > Bush juga menyatakan penyesalannya atas krisis ekonomi dan banyaknya pemutusan hubungan kerja yang terjadi di AS. > Pengakuan Bush bahwa agen-agen intelijennya telah salah membuat kesimpulan tentang senjata pemusnah massal di Irak, sudah cukup menjadi bukti bahwa Bush telah melakukan pelanggaran kemanusiaan berat di Irak. > Karena akibat invasi AS di Irak, ratusan ribu rakyat Irak menjadi korban dan Negeri 1001 Malam itu jadi carut marut oleh berbagai aksi kekerasan dan pertikaian sektarian. AS bukan hanya harus menarik seluruh tentaranya dari Irak, tapi Bush juga harus dimintai pertanggung jawabannya atas pelanggaran HAM berat, jika perlu di hadapan mahkaman internasional. (Hanin Mazaya/prtv/eramuslim) > >
Re: [zamanku] Re: Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak
Penyesalan yang tiada arti. Ahh ini sih penyesalan bermotif politis. Lantas buat bung Rizal Lingga...apa urusannya dengan Muslim? Kalau Anda ingin mengetahui tentang Islam bacalah buku-buku tentang Islam...Tidak perlu lah Anda mengeluarkan pernyataan provokatif. Itu menunjukkan kedangkalan berpikir Anda... Kesalahan dan kebodohan itu milik semua orang tanpa pandang reliji, suku, ras, tinggi pendek dan lain-lain. Eka Zulkarnain --- On Wed, 12/3/08, rizal lingga <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: rizal lingga <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [zamanku] Re: Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], zamanku@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, December 3, 2008, 9:02 PM Itulah dia pemimpin yang berjiwa besar, berani mengaku salah, dan ini juga yang coba saya tiru, karena tak ada manusia yang tak pernah salah, kita semua pernah salah. Dan bagaimana dengan kalian Muslim? Belum pernah ada saya lihat pemimpin kalian yang mengaku salah. Yang sering saya lihat adalah SELALU MEMBENARKAN DIRI. Apakah berjiwa besar mengaku salah tidak diajarkan Islam? --- On Wed, 12/3/08, najla abu <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: najla abu <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [Milis_Iqra] Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak To: "milis_iqra" <[EMAIL PROTECTED] oups.com> Date: Wednesday, December 3, 2008, 10:58 PM http://www.arrahmah .com/index. php/news/ read/2678/ 4/bush_menyesal_ melakukan_ invasi_ke_ irak Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak Oleh Hanin Mazaya pada Tue 02 Dec 2008, 07:02 PM Print Email Recommend (1) Comment (0) WASHINGTON (Arrahmah.com) - Presiden AS George W. Bush untuk pertama kalinya, mengakui bahwa tidak ada senjata pemusnah massal di Irak. Bush juga mengakui bahwa hal yang paling membuatnya menyesal selama menjabat presiden AS adalah tuduhannya bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal yang berujung pada invasi AS ke Negeri 1001 Malam itu. Meski demikian Bush tetap menyalahkan agen-agen intelijennya, yang menurutnya telah salah membuat kesimpulan tentang Irak. "Banyak orang yang telah mempertaruhkan reputasinya dalam masalah ini dan mengatakan bahwa senjata pemusnah massal adalah alasan untuk menyingkirkan Saddam Hussein," kata Bush dalam wawancara dengan ABC News. Tapi ketika ditanya apakah Bush akan tetap melakukan invasi ke Irak meski intelijennya melaporkan Saddam tidak memiliki senjata pemusnah massal, Bush berkilah dengan jawaban,"Anda tahu, ini adalah pertanyaan menarik. Saya tidak bisa melakukan sesuatu dari awal lagi, apa yang tidak bisa saya lakukan. Sulit bagi saya untuk berspekulasi. " Bush mengaku tidak siap berperang ketika ia kembali menjabat sebagai presiden AS. "Saya pikir, saya tidak siap berperang. Dengan kata lain, saat kampanye saya tidak mengatakan 'pilihlah saya, saya bisa mengatasi serangan-serangan' . Saya tidak mengantisipasi jika harus berperang," ujar Bush. Bush juga menyatakan penyesalannya atas krisis ekonomi dan banyaknya pemutusan hubungan kerja yang terjadi di AS. Pengakuan Bush bahwa agen-agen intelijennya telah salah membuat kesimpulan tentang senjata pemusnah massal di Irak, sudah cukup menjadi bukti bahwa Bush telah melakukan pelanggaran kemanusiaan berat di Irak. Karena akibat invasi AS di Irak, ratusan ribu rakyat Irak menjadi korban dan Negeri 1001 Malam itu jadi carut marut oleh berbagai aksi kekerasan dan pertikaian sektarian. AS bukan hanya harus menarik seluruh tentaranya dari Irak, tapi Bush juga harus dimintai pertanggung jawabannya atas pelanggaran HAM berat, jika perlu di hadapan mahkaman internasional. (Hanin Mazaya/prtv/ eramuslim)
[zamanku] Re: Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak
Itulah dia pemimpin yang berjiwa besar, berani mengaku salah, dan ini juga yang coba saya tiru, karena tak ada manusia yang tak pernah salah, kita semua pernah salah. Dan bagaimana dengan kalian Muslim? Belum pernah ada saya lihat pemimpin kalian yang mengaku salah. Yang sering saya lihat adalah SELALU MEMBENARKAN DIRI. Apakah berjiwa besar mengaku salah tidak diajarkan Islam? --- On Wed, 12/3/08, najla abu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: najla abu <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [Milis_Iqra] Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak To: "milis_iqra" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wednesday, December 3, 2008, 10:58 PM http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2678/4/bush_menyesal_melakukan_invasi_ke_irak Bush Menyesal Melakukan Invasi ke Irak Oleh Hanin Mazaya pada Tue 02 Dec 2008, 07:02 PM Print Email Recommend (1) Comment (0) WASHINGTON (Arrahmah.com) - Presiden AS George W. Bush untuk pertama kalinya, mengakui bahwa tidak ada senjata pemusnah massal di Irak. Bush juga mengakui bahwa hal yang paling membuatnya menyesal selama menjabat presiden AS adalah tuduhannya bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal yang berujung pada invasi AS ke Negeri 1001 Malam itu. Meski demikian Bush tetap menyalahkan agen-agen intelijennya, yang menurutnya telah salah membuat kesimpulan tentang Irak. "Banyak orang yang telah mempertaruhkan reputasinya dalam masalah ini dan mengatakan bahwa senjata pemusnah massal adalah alasan untuk menyingkirkan Saddam Hussein," kata Bush dalam wawancara dengan ABC News. Tapi ketika ditanya apakah Bush akan tetap melakukan invasi ke Irak meski intelijennya melaporkan Saddam tidak memiliki senjata pemusnah massal, Bush berkilah dengan jawaban,"Anda tahu, ini adalah pertanyaan menarik. Saya tidak bisa melakukan sesuatu dari awal lagi, apa yang tidak bisa saya lakukan. Sulit bagi saya untuk berspekulasi." Bush mengaku tidak siap berperang ketika ia kembali menjabat sebagai presiden AS. "Saya pikir, saya tidak siap berperang. Dengan kata lain, saat kampanye saya tidak mengatakan 'pilihlah saya, saya bisa mengatasi serangan-serangan'. Saya tidak mengantisipasi jika harus berperang," ujar Bush. Bush juga menyatakan penyesalannya atas krisis ekonomi dan banyaknya pemutusan hubungan kerja yang terjadi di AS. Pengakuan Bush bahwa agen-agen intelijennya telah salah membuat kesimpulan tentang senjata pemusnah massal di Irak, sudah cukup menjadi bukti bahwa Bush telah melakukan pelanggaran kemanusiaan berat di Irak. Karena akibat invasi AS di Irak, ratusan ribu rakyat Irak menjadi korban dan Negeri 1001 Malam itu jadi carut marut oleh berbagai aksi kekerasan dan pertikaian sektarian. AS bukan hanya harus menarik seluruh tentaranya dari Irak, tapi Bush juga harus dimintai pertanggung jawabannya atas pelanggaran HAM berat, jika perlu di hadapan mahkaman internasional. (Hanin Mazaya/prtv/eramuslim)