Dialog saudara Leonardo dengan siapa saja hanya dimuat karena menguntungkannya, 
artinya, dari jawabnya kelihatan bahwa sdr Leo selalu mau menang sendiri, 
membuat penafsiran sendiri, dan yakin sendiri.
Darimana kamu tahu J itu seorang avatar yang sedang menyamar? Bukankah itu 
hanya dugaan seenak perutmu saja?
Dialog2 yang dimuat selalu hanya menonjolkan kehebatanmu, tapi hebat menurut 
kamu sendiri tentunya. Apakah orang lain yang membaca juga merasa Leo hebat? 
NANTI DULU!

Beranikah kamu berdialog dengan saya dan beranikah kamu memuatnya apapun 
hasilnya? Karena jelas dialog dengan saya takkan menguntungkan bagimu, bahkan 
jadi batu ganjalan bagimu.

--- In zamanku@yahoogroups.com, leonardo_ri...@... wrote:
>
> T = Salam,
> 
> 
> 
> Saya kecewa sekali memperhatikan milis Spiritual-Indonesia yang
> sekarang menjadi ajang hujat menghujat, terutama menghujat Islam,
> Muhammad dan Allah swt. Selama ini saya hanya membaca apa yang muncul
> dan mencoba menahan diri sambil mengambil pengetahuan dari para anggota
> SI.
> 
> 
> 
> J = Menurut saya selama ini segalanya biasa-biasa saja, tidak ada hujat
> menghujat. Yg ada cuma bermacam-ragam pendapat belaka. Yg namanya hujat
> menghujat adalah caci maki. Kita di sini sama sekali tidak mencaci maki
> orang. Kita bebas berpendapat apa saja, tentang apapun. Dan pendapat
> kita bukan caci maki, bukan hujatan. 
> 
> 
> 
> Bisa dilihat bedanya?
> 
> 
> 
> T = Pertama saya memperkenalkan diri dahulu, muncul posting dari K yang
> mengumumkan bahwa saya adalah penantang keras terhadap Kristen di milis
> debat-religious.
> 
> 
> 
> J = I have no problem with that. Anda mau menentang apapun kek, mau
> mendukung apapun kek, it's your own opinion, pendapat anda pribadi. Apa
> hubungannya sama saya dan teman-teman lainnya?
> 
> 
> 
> T = Saya tidak memberi reaksi apapun sebab saya yakin milis
> spiritual-indonesia ini adalah milis yang adem. Ternyata saya salah
> karena saya membaca ada "jawangarab" dan "si muhammad" dan sebagainya.
> Kemana sopan santun anda semua?
> 
> 
> 
> J = Milis Spiritual-Indonesia memang adem ayem dari dahulu sampai
> sekarang, we enjoy ourselves, kita bebas beropini apa saja, berdiskusi
> apa saja. Ternyata anda sendirilah yg merasa kebakaran jenggot. Berarti
> masalahnya ada di anda sendiri dan bukan di orang lain.
> 
> 
> 
> Maybe ada yg menyebut dirinya Jawangarab atau si Muhammad which is
> boleh-boleh saja, tidak haram. Dan segalanya masih dalam batas sopan
> santun karena kita tidak pernah memaki-maki orang lain.
> 
> 
> 
> Kalau ada yg minta diajarin, ya diajarinlah. Tapi diajarinnya juga
> dengan gaya biasa-biasa saja karena kita bukan ulama. Kita tidak perlu
> pasang image sebagai orang yg paling tahu tentang dunia dan akhirat
> seperti kelakuan para ulama itu.
> 
> 
> 
> T = Sang penulis yang orang Bali tidak pernah berani menulis keling
> Bali, India Bali - dan lain-lain. Bahkan dia merasa agamanya yang
> pantang makan daging sapi itu adalah agama asli Indonesia, bukan impor
> dari India atau Cina.
> 
> 
> 
> J = Biarin aja, itu urusan orangnya sendiri, kenapa anda yg jadi kebakaran 
> jenggot?
> 
> 
> 
> T = Begitu juga moderatornya mengembangkan cara meramal dengan kartu impor.
> 
> 
> 
> J = Yeee... suka-suka orang dong. Gue ngeramal pake kartu impor kek,
> pake kartu lokal kek, atawa gak pake apa-apa kek is my own business.
> Allah aja meridhoi saya dengan sepenuh hatinya, begitu menurut
> terawangan saya via Jibril, then?
> 
> 
> 
> T = Atau ada pula budaya kuning yang membawa Falun Gong, atau apalah namanya.
> 
> 
> 
> J = The person namanya J, dan dia itu seorang avatar yg sedang menyamar.
> 
> 
> 
> T = Saudara-saudara memang bebas menulis atau bebas bertingkah-laku dan
> bebas berbicara. Bung jangan lupa bahwa kebebasan anda berhenti pada
> saat berhadapan dengan kebebasan orang lain. Ini jangan lupa bung.
> 
> 
> 
> J = HAM Kebebasan Berbicara adalah bebas berbicara apa adanya saja.
> Kita bebas berpendapat apa saja dan mengutarakannya. Yg tidak boleh itu
> adalah memaki-maki dan diskriminasi orang lain. 
> 
> 
> 
> Kalau saya diskriminasi anda, membedakan perlakuan terhadap anda, maka
> artinya saya melecehkan HAM anda. Tetapi saya memperlakukan anda sama
> seperti yg lain. Anda bebas berpendapat apa saja.
> 
> 
> 
> Mungkin anda perlu belajar lagi tentang pengertian HAM Kebebasan
> Berbicara (Free Speech) sebab yg anda mengerti itu bukan HAM Kebebasan
> Berbicara melainkan cara berpikir orang beragama.
> 
> 
> 
> Ulama-ulama maunya tidak dibantah.
> 
> 
> 
> Karena orang merasa ulama tidak boleh dibantah, akibatnya terjadilah
> pembodohan massal yg masih marak di Indonesia. Pedahal kita bisa
> membantah para ulama, kalau mau. Bantah saja, bilang saja bahwa kitab
> suci yg mereka jadikan acuan itu merupakan hasil olah pikiran manusia
> biasa yg tidak ada bedanya dengan anda dan saya.
> 
> 
> 
> Saya jamin anda akan dimaki-maki oleh para ulama itu kalau anda
> berbicara jujur apa adanya bahwa kitab suci mereka merupakan hasil
> pikiran manusia belaka, pedahal memang hasil pikiran manusia belaka,
> keluar dari dalam pikiran manusia biasa seperti anda dan saya. 
> 
> 
> 
> T = Anda boleh memainkan lagu gamelan Bali ketika anda sendiri, tapi
> kalau tetangga anda hadir, dan sukanya dangdut, maka anda harus
> mengecilkan suara musik anda.
> 
> 
> 
> J = Anda terbalik. Kalau anda suka dangdut, tidak usah pergi ke
> tetangga anda yg memainkan gamelan Bali. Biarkan saja tetangga anda
> memainkan gamelan Bali di rumahnya sendiri. Kalau suara gamelan Bali
> itu sampai ke rumah anda, barulah anda berhak menegur dan minta
> dikecilkan. Tetapi kalau rumah anda jauh, dan anda tidak suka gamelan
> Bali, cara yg beradab itu adalah untuk tidak usah datang.
> 
> 
> 
> Anda datang saja ke warung remang-remang yg selalu mengumandangkan lagu
> dangdut. Anda bebas melakukannya. Atau, anda putar saja lagu dangdut di
> dalam kamar anda sendiri. Anda bebas tanpa ada yg akan menegur anda
> kecuali anda memutarnya terlalu keras sehingga suara dangdut itu
> mengganggu tetangga sebelah rumah anda.
> 
> 
> 
> T = Jadi saudara-saudara berhentilah hujat menghujat, sebab orang lain
> bisa menyerang sang penghujat dengan tulisan dan hujatan yang mematikan.
> 
> 
> 
> J = Ini bukan hujat menghujat melainkan pendapat, opini. Anda tentu
> saja bisa berpendapat bahwa itu "hujat menghujat", tetapi itu pendapat
> pribadi saja. Saya tidak berpendapat itu hujat menghujat. 
> 
> 
> 
> Yg tidak sopan di sini adalah mengeluarkan "ancaman" seperti yg anda
> tulis di atas. Memangnya anda siapa sampai mengancam orang lain? Anda
> merasa diri anda lebih tinggi dari orang lain? Anda merasa bahwa
> keyakinan anda harus dihormati oleh orang lain?
> 
> 
> 
> Keyakinan anda adalah keyakinan anda sendiri, dan tidak ada hubungannya
> dengan orang lain. Orang mau menghormati ataupun tidak menghormati
> keyakinan anda bukanlah masalah. Orang lain bisa berpendapat keyakinan
> anda itu omong kosong, itu bisa saja. Tetapi tidak berarti bahwa anda
> dilecehkan. Anda tidak berkurang suatu apapun ketika orang lain
> berpendapat bahwa keyakinan anda itu omong kosong. Anda tidak dihargai
> lebin tinggi ataupun lebih rendah. Harganya sama.
> 
> 
> 
> T = Jangan mentang-mentang Mas Leo menulis tentang copy paste al Quran,
> lalau semua ikut bicara walaupun anda belum baca al-Quran atau
> terjemahannya dari Juz 1 sampai Juz 30.
> 
> 
> 
> J = Saya tidak menulis tentang copy paste Al Quran, tidak tahu siapa yg
> memulai thread itu, dan tidak tertarik untuk diskusi dengan thread itu.
> Saya juga tidak suka juz, yg saya suka juice.
> 
> 
> 
> T = Saudara jangan mengambil acuan tentang Jesus dari Al Quran, sebab
> Quran tidak mengenal Jesus. Tidak ada nama Jesus dalam Quran. Al Quran
> hanya mengenal Isa Al-Masih, Rasulullah, putera Siti Maryam binti Imran.
> 
> 
> 
> J = Orang mau ambil acuan dari manapun merupakan urusan orang, kenapa
> anda yg jadi kebakaran jenggot? So, anda adalah orang yg tidak mengerti
> tentang HAM Kebebasan Berbicara. Anda pikir yg namanya kebebasan
> berbicara adalah mengikuti kemauan anda sendiri, orang akan bebas
> bicara selama sejalan dengan pemikiran anda sendiri. 
> 
> 
> 
> Pedahal, apapun pendapat orang merupakan urusan orang itu, dan tidak
> ada hubungannya dengan anda. Pendapat anda juga tidak ada hubungannya
> dengan saya. Cuma, saya sedikit mengerti tentang HAM Kebebasan
> Berbicara sehingga bisa membantu anda untuk meluruskan cara berpikir
> anda itu.
> 
> 
> 
> T =  Saran saya semoga posting ini menjadi perhatian bagi saudara-saudara.
> 
> 
> 
> J = Saya sudah bilang bahwa anda berhak untuk berpendapat apa saja,
> termasuk segala macam tuntutan tidak masuk akal dari anda supaya semua
> orang mengikuti jalan pikiran anda. Tetapi cuma itu saja. No more than
> that. Pendapat anda bahwa semua orang harus mengikuti jalan pikiran
> anda yg berdasarkan Al Quran tidak akan menyebabkan orang-orang
> mengikuti anda. 
> 
> 
> 
> Emangnya lu siape?
> 
>  
> 
> T = Baik Bung Leo, kalau yang mucul di milis SI sampai hari ini adalah
> biasa-biasa saja dan bukan hujat menghujat, maka saya akan mengikuti
> irama ini. Kali ini saya akan bertanya siapa sebenarnya yang menulis
> Perjanjian Lama? Musa kah atau siapa?
> 
> 
> 
> (Kejadian 34:5-8) "Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah
> Moab, sesuai dengan firman TUHAN. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu
> lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang
> tahu kuburnya sampai hari ini. Musa berumur seratus dua puluh tahun,
> ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Orang
> Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka
> berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu."
> 
> 
> 
> Tolong jawab, siapapun saudara, sebab Musa sudah mati dan tidak jelas siapa 
> yang menulis kabar matinya.
> 
>  
> 
> J = Semua kitab-kitab suci itu ditulis oleh manusia biasa-biasa saja. Mau 
> oleh Musa kek, oleh Muso kek, so what gitu lho! 
> 
> 
> 
> Kalau anda sudah bisa menerima satu prinsip itu bahwa semua kitab suci
> itu merupakan buatan manusia biasa, maka anda akan bisa melihat
> berbagai macam perspektif. Kalau anda masih nguthek di situ saja, masih
> mengharapkan Allah untuk menurunkan satu kitab suci yg akan membawa
> rahmatan lil alamin bagi seluruh umat manusia, maka anda tidak akan
> maju-maju. 
> 
> 
> 
> Anda akan jalan di tempat saja sebagai orang yg "ahli" Al Quran, atau ahli 
> menelanjangi Al Kitab.
> 
> 
> 
> Tapi apa gunanya?
> 
> 
> 
> Semua kitab-kitab suci itu telanjang, kita semua tahu secara intuitif bahwa 
> segalanya adalah buatan manusia belaka. 
> 
> 
> 
> Cuma, ada sebagian orang yg mau petantang petenteng dan bilang Al Quran
> itu dari Allah dan yg lain dari Setan. Saya bilang semuanya buatan
> manusia belaka. Tanpa perlu diperdebatkan lagi, kita semua sudah tahu
> bahwa semua kitab itu buatan manusia, termasuk Al Kitab dan Al Quran.
> 
> 
> 
> Cukup mengerti bukan?
> 
> 
> 
> Ini milis spiritual dan bukan milis agama. Penekanannya adalah
> spiritualitas dan bukan memuji agama satu dan menjelekkan agama
> lainnya. Semua agama itu ada bagusnya dan ada jeleknya, dan paling jauh
> akhirnya akan menjadi netral.
> 
> 
> 
> Contoh: Segala argumen dengan membawa nama Allah itu merupakan hasil
> pemikiran manusia, dan mungkin cocok pada masanya. Tetapi ketika jaman
> telah berubah dan masih mau dipaksakan terus, akhirnya terjadilah
> stagnasi dalam pemikiran. Apa yg tadinya dikira sebagai salah, ternyata
> tidak salah. Tadinya dikira bahwa manusia tidak bisa menjadi gay,
> lesbian, biseksual, dsb. Ternyata sekarang bisa, dan biasa-biasa saja
> walaupun orang agama yg konservatif tetap bilang itu "dosa".
> 
> 
> 
> Dosa itu apa? Dosa tidak lain dan tidak bukan merupakan konsep saja.
> Konsep yg dibuat di suatu masa tertentu, dan berlaku pada masa tertentu
> juga. Kalau dulu menjadi gay dan lesbian itu dosa, maka sekarang sudah
> banyak juga yg sadar bahwa dosa di situ cuma konsep saja, walaupun
> membawa-bawa argumen tentang Allah dan "kodrat".
> 
> 
> 
> Agama itu isinya mitos-mitos belaka. 
> 
> 
> 
> Ada yg di-mitos-kan. Ada Isra Miraj, ada kenaikan ke Sorga, ada
> nirwana, ada neraka. Semuanya mitos-mitos belaka, dan kalau mau
> dibongkar habis-habisan juga bisa. Dan kita akan menemukan bahwa semua
> agama itu penuh dengan koreng. 
> 
> 
> 
> Hindu di India penuh dengan takhayul. Buddha di Thailand juga penuh
> takhayul. Islam di Indonesia juga, walaupun mungkin tidak terlalu
> kentara karena kita sudah terlalu biasa. Kristen di Eropa juga agama
> takhayul. Komunis juga percaya takhayul, bilang bahwa masyarakat
> kapitalis bakalan runtuh. Gak taunya yg runtuh itu Komunis sendiri.
> 
> 
> 
> Menurut saya segala macam perdebatan tentang agama tidak ada gunanya. 
> 
> 
> 
> Yg ada gunanya adalah lelucon tentang agama-agama karena semua agama
> itu memiliki kelucuan yg tidak ada habis-habisnya. Ada yg bilang Allah
> rumahnya di Mekkah, dan kalo kita datang ke sana jadi tamu Allah. Kalo
> di sini, Allah yg jadi tamu kita, dan maybe harus dijamu dengan
> dipotong kambing karena Allah haram makan babi, etc.
> 
> 
> 
> Kita membuat lelucon tentang kelakuan orang-orang agamis bukan berarti
> kita memandang rendah orang. Kita semua sederajat, tidak berbeda
> sedikitpun. Yg kita jadikan bahan guyonan itu adalah belief system
> orang yg ternyata, kalau dilihat secara mendalam, penuh dengan
> kontradiksi. 
> 
> 
> 
> Katanya mau membawa rahmatan lil alamin, gak taunya pelecehan HAM
> wanita dimana-mana. Katanya mau mencerdaskan manusia, ternyata yg
> terjadi adalah pembodohan massal dengan cara memberangus kebebasan
> berbicara, etc.
> 
> 
> 
> Sistem agama yg paling runyam di dunia saat ini adalah Islam karena
> masih mau memaksakan diri sebagai agama terakhir dan sempurna yg jatuh
> gedebuk dari atas langit. Kita jujur saja, dan terus terang yg paling
> banyak saya bantu itu yg memiliki background Islam dan sudah berada
> pada titik perbatasan di mana harus memutuskan apakah akan tetap
> menjadi robot syariat dan semacamnya, ataukah mau menjadi diri sendiri
> saja.
> 
> 
> 
> Spiritualitas itu tentang hal menjadi diri sendiri saja. 
> 
> 
> 
> Bicara saja apa adanya. Bicara dari dalam diri sendiri saja tanpa harus
> mengutip segala macam ayat-ayat itu. Anda bisa membuat ayat-ayat
> sendiri, kenapa harus mengutip ayat yg diucapkan ribuan tahun lalu,
> walaupun ayat itu mengaku berasal dari Allah?
> 
> 
> 
> Allah adanya di dalam kesadaran anda sendiri. 
> 
> 
> 
> Anda bisa berbicara dengan kesadaran anda sendiri dan tidak menjadi
> seperti radio rusak yg mengulang-ulang segala macam ajaran agama yg
> tidak relevan lagi.
> 
> 
> 
> Kita sudah bukan anak kecil lagi, dan kita tidak tertarik dengan segala
> macam bahasan tentang agama. Kita tidak perlu diberitahu yg mana yg
> salah dan benar karena kita tahu bahwa kita bisa memilih. Ini hidup
> kita sendiri, dan kita bisa memilih apa yg mau kita lakukan dengan
> hidup kita sendiri tanpa perlu dikhotbahi oleh orang-orang agama.
> 
> 
> 
> Milis Spiritual-Indonesia tidak tertarik untuk debat agama, kita ini
> tertarik untuk guyon-guyon tentang agama-agama yg kelucuannya tidak ada
> habis-habisnya.
> 
> 
> 
> Leo
> 
> @ Komunitas Spiritual Indonesia 
> <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       Get your new Email address!
> Grab the Email name you&#39;ve always wanted before someone else does!
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
>


Kirim email ke