Baca tulisan di bawah kayak baca buku bacaan anak2 si kancil dan si
harimau. Yang melihat masalah dunia ini hanya terdiri dari si baik dan
si jahat. Si baik yg lemah, bodoh, dan miskin tertindas melawan si
jahat yang pintar dan kaya penindas. Dimana akhirnya si jahat menjadi
terkutuk dan termakan kerakusannya.

Setelah dewasa saya baca cerita anak2 di bawah menjadi begini:

IMF, AS, RI, bukanlah satu kesatuan tapi sebuah system. Soeharto dan
Camdesus barulah kesatuan. Jadi kelakuan soeharto yg musti tunduk  dan
si camdesus yg lipat tangan hanyalah karakter antara kedua orang itu.
Sama ketika kita melihat kelakuan tim bulutangkis RI yg menang ketika
melawan Cina atau sebaliknya. Sama sekali tidak mewakili system di
belakangnya. KEkalahan Soeharto sama dengan kekalahan pemain
bulutangkis yg tidak memiliki persiapan matang sebelum berlomba.

Bicara soal AS, saya jadi ingat ketika RI dilanda tsunami, dimana AL
AS langsung ikut bantu2 dan berbagai LSM, ilmuwan terjun ke lapangan,
bukan hanya membantu tapi juga mempelajari agar menjadi pelajaran di
lain waktu. Lalu mengikuti bencana AS seperti gempa di Los Angeles,
WTC 9/11 dan Catrina, dimana rakyatnya begitu care dengan penderitaan
saudaranya yg mengalami bencana dan bagaiamana si pemerintah bekerja
super cepat, tepat, efisien dan efektif dalam menghadapi bencana. Dan
mereka sangat peduli pada nyawa manusia (meski cuma satu orang),
dengan melakukan rescue mission bagi warganya yg mengalami masalah.
Entah itu politik maupun kecelakaan.

Terus saya melihat lagi si miskin yg "katanya" baik itu. Ternyata di
data saya penuh dengan berita yg tidak sedap. Mulai dari menjadi
negara terkorup, negara yg paling tidak care dengan rakyatnya (liat
aja nasib TKI, orang Cina, veteran), sampe nyuri duit bantuan
kemanusiaan. Lalu bagaimana pemerintahnya menghadapi bencana? sangat
bertele2, apalagi jika ada konglomerat atau partai yg terlibat. Oh ya
orang Indonesia paling tidak care sama nyawa. Jadi gara2 duit seribu
disini boleh bunuh orang (saya bukan bicara si pelaku adalah kriminal,
tapi orang biasa2 aja).

Mengenai IMF. Ini sama saja dengan Rumah sakit atau bank di Indonesia.
Suster2 di RS atau debt collector sering dipandang tidak berperi
kemanusiaan ketika menagih atau mempertanyakan kekuatan finansial kita
yg pas2an. PAdahal mereka adalah bagian dari system yg musti bekerja
seperti itu. KIta jangan pengen enaknya ketika beli kartu kredit atau
ketika dengan pede menolak ber asuransi ria.

KEtika ORBA ngutang sana sini termasuk ke IMF, ya terima nasib dong
ketika IMF nagih utangnya dan ikut campur soal perekonomian RI. MEreka
kan pengen duitnya balik. Ada tanggung jawab Camdesus kepada si
pemilik duit. Sama seperti si suster kepada bagian keuangan. Apa si
pasien mau bantu jika si si suster di maki2 bosnya gara2 masukin orang
miskin ke RS?

Ternyata ceritanya tidak sehitam putih ketika saya anak2 dulu.

Oh ya krisis di AS ini belumlah separah great depression taun 30an
atau ketika AS di embargo minyaknya oleh OPEC. MEreka akan
menhyelesaikan masalah ini kurang dari 5 tahun. Karena mereka meliki
system terbaik di dunia.





--- In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Waklu itu..15 Januari 1998....Soeharto the smiling general
menandatangi bukti takluknya Indonesia kepada VOC jaman baru...jendral
tua itu membungkuk...jendaral tua iu menandatangani LoI (Letter of
Itikad Takluk)....Wakil dari Penguasa perdagangan saat itu,
Camdesus..Berdiri tegak...dengan melipat tangan didadanya.. memandang
kamera..tersirat hawa kemenangan..dalam senyum tipisnya dikamera..
>    
>   Ketika Camdesus ditanya Frans Seda...mengapa ia bersikap kolonial
sekali saat itu...Jawab Tuan Camdessus, "Frans, itu sikap saya dalam
kesempatan-kesempatan yang hening. Tangan lipat di dada! Kamu, kan,
lihat kalau saya pergi komuni, suatu kejadian yang suci (yang
dilakukan setiap hari), saya selamanya berjalan dengan tangan lipat di
dada."
>   [Di cuplik dari Program Ekonomi dengan IMF, oleh Frans Seda]
>    
>   Waktu itu...November 1997....tanpa persiapan yang memadai...IMF
paksa Indonesia tutup Bank..terjadi penarikan dana cash oleh nasabah
secara besar-besaran..ke bank-bank lain di dalam maupun di luar
neger..total mencapai 8 miliar Dollar AS...Bank
Indonesia..menyuntikkan dana BLBI...
>   ngga sangguplah kita bayar cash lagi...jual asset...orang asing
ditunjuk untuk menilai asset..hasilnya...BCA dijual 51 persen hanya Rp
5 T, padalah BCA mempunyai tagihan pada pemerintahan Indonesia senilai
Rp 60 T...padahal kalo bunga 10 persen/tahun saja sudah sama dengan Rp
6 T...Sekarang nilai BCA sudah Rp 92 T...Konsorsium yang beli
BCA..dapet untung karena nilainya jadi 8 kali lipat..Rp 42 T...
>   [Dicuplik dari: Menteri-menteri 'Antek' IMF Sebabkan Kerugian
Negara, Rizal Ramli]
>    
>   Itu baru kejadian dengan nilai mulai dari Usd 7.3 Bi....saat itu
cadangan devisa kita 20 Bi...sekarang Amerika Serikat butuh Usd 700 Bi..
>    
>   Apakah ini berarti bahwa gantian sekarang mereka yang
membungkuk..bahkan tengkurap?
>    
>   ...apakah The Next 'Mr Presiden' dari US...bukannya membungkuk
malah bikin cara menyatakan perang kepada Negara lainnya...hanya untuk
menyampaikan pesan..'hai negara-negara jajahanku..saatnya
berbakti...tambahkan pundi2 uang untuk ku'?
>    
>   Kelihatannnya Kehancuran Moneter US hanyalah pemicu...ini belumlah
mulai..kita lihat di 2 bulan besok...karena itulah awal mula petaka
dunia...
>    
>   Moneter hanyalah pemainan game dunia maya...main game juga perlu
makan...
>    
>   Maslow berteori..penuhi dahulu sektor dasar Pangan, Sandang...baru
menginjak ke tangga berikutnya
>    
>   Jadi..kembalilah menginjak bumi...dari debu kembali ke debu...dari
tanah kembali ketanah...
>   Kembalilah untuk menanami tanah kita kembali dengan
tumbuhan...bukan dengan beton..
>    
>   Bersama kita bisa!....namun kali ini jangan di awang-awang..
>    
>   ....mari kita potong padi rame-rame...bersama kita
kembali...kembali ke ekonomi kerakyatan..kembali ke perekonomian
berbasis massa..karena uang di bank tidak bisa dipake makan...namun
mangga yang berbuah di depan rumah yang bisa di makan..
>    
>   Lampu mati..masih bisa makan..orang berduit..hanya bisa
garuk-garuk biji
>    
>   Ah..sudahlah..mari kita garuk-garuk biji aja...namun kali ini rame2..
>


Kirim email ke