Gini Quran itu gak ada ayat pornonya kayak di Alkitab yang kalau dibaca didepan 
pengeras suara oleh Gabriel saya pasti ketawa terbahak bahak.
Kayak gini isi Kidung Agung Kidung Tekdung:

Kidung Agung : 7

(1)Lengkung pahamu seperti perhiasan, karya seorang seniman.

3) BUAH DADAMU laksana dua anak rusa, kijang kembar dua.

(7) Tubuhmu seanggun pohon kurma, BUAH DADAMU gugusan buahnya.

(8) Ingin aku memanjat pohon kurma itu, dan memperoleh buah-buahnya. Kiranya 
BUAH DADAMU seperti gugusan buah anggur, napasmu seharum buah apel,aku ingin 
menghirupnya.

Kalau anda belum tertawa denger yg begini maka gak ada lagi yg bisa membikin 
anda tertawa.

Shalom,
Tawangalun.

--- In zamanku@yahoogroups.com, "muskitawati" <muskitaw...@...> wrote:
>
> Ide MTQ Berasal Dari Perlombaan Paduan Suara Gereja2
>                               
> Lomba nyanyi di Gereja memang sudah lama diketahui khalayak baik muslimin 
> maupun bukan muslimin.  Semua penyanyi top Indonesia yang bukan Islam 
> biasanya bekas juara2 nyanyi solo dalam perlombaan nyanyi2an Gereja dan 
> Paduan Suara.
> 
> Seorang mualaf katolik, setelah masuk Islam kebetulan dekat dengan Suharto 
> dan Menteri Agama, kemudian dialah yang mengusulkan adar diadakan perlombaan 
> MTQ....  idenya tentu diterima karena menjadi pemasukan baru bagi penguasa 
> yang merupakan kesempatan Korupsi tanpa bisa dilacak.  Begitulah akhirnya MTQ 
> bisa berlangsung lebih dari 20 tahun meskipun tidak ada kemajuannya.
> 
> 
> > "Y. Adam Prasetyo" <yadamp@> wrote:
> > Emang asal... mualaf murtad
> > dan ga beres otaknya memurtadkan muslim !!!
> 
> Lomba baca Quran itu apanya yang dinilai oleh jury2nya? Karena itu bahasa 
> Arab tentunya berbeda dialeknya dari Arab yang satu ke Arab yang lain.  
> Karena orang Arab itu banyak suku2nya dan banyak clan2nya yang pasti memiliki 
> dialeknya masing2.
> 
> Tentu kalo mau pakai dialek Quraish maka jury2nya harus fasih bahasa Arab 
> Quraish itu sendiri.  Masalahnya, untuk memiliki jury yang fasih bahasa 
> Quraish, tidak ada tempat lain, haruslah diambil dari Arab Saudia yang memang 
> bahasanya fasih dalam dialek tsb.  Juga Arab Saudia sendiri enggak semuanya 
> sama, karena ada juga orang Indonesia yang kemudian jadi warganegara Arab 
> tentunya tidak bisa dimasukkan jadi Jury.
> 
> Lebih2 lagi, bahasa Arab Quran ini tetap enggan persis sama dengan bahasa 
> Arab sekarang.
> 
> Itu semua baru kita membicarakan pronounciation-nya bahasa Arab.  Lalu dalam 
> membaca Quran itu khan ada iramanya, apakah iramanya sudah dicoding menjadi 
> angka2 irama seperti pada umumnya lagu ???  Ternyata belum, tidak ada ahli 
> musik dalam umat Islam karena Islam melarang musik.  Lalu kalo enggak ada 
> coding dari irama yang dijadikan patokan oleh para jury, bagaimana mau 
> menilainya ???
> 
> Akhirnya antar jury itu sendiri bertengkar, masing2 punya standard ukuran 
> sendiri2, lebih2 para jury itu khan diangkat berdasarkan teamnya juga ikut 
> berpartisipasi.
> 
> Wajar kalo Arab Saudia mengutuk perbuatan bidah dalam penyelenggaraan MTQ 
> ini, karena wahyu Allah itu suci dan merupakan penghinaan apabila 
> diperlombakan dengan hadiah seperti lomba lompat karung dalam tujuhbelasan.  
> Itu namanya merusak kesucian alQuran itu sendiri.
> 
> Padahal, saya diberitahu ulama besar dari Arab Saudia, katanya membaca Quran 
> itu sebenarnya dengan perasaan, dan perasaan si pembaca tidak bisa dilihat 
> atau didengar oleh jury selain Allah sendiri.
> 
> Lalu saya tanya ulama besar Arab Saudia itu, bahwa kalo memang MTQ itu 
> dilarang dalam Islam, kenapa di Indonesia bisa kreatif-nya tinggi bisa 
> menciptakan MTQ ini ????  Bahkan pencipta MTQ di Indonesia itu khan menimba 
> ide2nya juga dari Quran.
> 
> Si Ulama Arab kaget, dia bilang bukan...bukan...bukan, tidak ada ide begitu 
> dalam Quran, ide2 itu kata si Ulama Arab Saudia, asalnya bidah yaitu berasal 
> dari mualaf katolik yang masuk Islam di Indonesia, yang kemudian mengusulkan 
> idenya kepada menteri agama untuk mengeruk duit alias korupsi.  Ide MTQ itu 
> hanya menjiplak perlombaan paduan suara di Gereja yang berlangsung tiap 
> tahun.  Mereka mengadakan perlombaan menyanyi lagu2 gereja secara solo dan 
> secara paduan suara.
> 
> Oleh karena itulah kata si ulama Arab...  MTQ itu bidah, musyrik, haram 
> hukumnya, dosa pelakunya.  Saya jawab saja Amieeeeeeeen.
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>


Kirim email ke