Tapi kok Islam sing puasa sampai 30 hari,ini dalam rangka biar remnya 
gak blong.Apanya yang direm?
1.Syahwatnya direm,tunggu nanti malam kalau mau ngesex dg istrinya.
2.Nafsu makan dan minumnya direm apalagi nafsu mencuri.
3.Ngomong kotornya direm.
4.Jangan memulai perang pas Ramadan kecuali diserang.
Nah kurang opo sih Islam itu.
Nek Kristen puasanya cukup tdk mangan Mc Donald kesukaannya tapi 
mangan nasi boleh sebab karemannya Mc Donald.

Shalom,
Tawangalun.
- In zamanku@yahoogroups.com, "Hafsah Salim" <muskitaw...@...> wrote:
>
> Islam Adalah Ajaran Yang Membuat Rem Jadi Blong !!!
>                                       
> > Hartono Tjahjadi <ht2099@> wrote:
> > Agama itu seperti rem pada kendaraan,
> > bayangkan kendaraan tanpa rem, bisa
> > nabrak pohon atau masuk ke jurang.
> 
> Betul agama Islam itu merupakan brainwashing yang menanamkan fungsi2
> rem didalam memori diotak kita sehingga mengakibatkan mobilnya tidak
> bisa jalan karena fungsi remnya tidak boleh dilepaskan meskipun 
tidak
> ada jurangnya.
> 
> Seharusnya rem-nya itu dikontrol oleh fungsi logic dan rasional 
bukan
> disimpan dalam memori sehingga remnya itu menghentikan semua proses
> logic dan rasionalnya.  Sewaktu sang umat berusaha melepaskan rem-
nya,
> karena tidak ada kontrol maka rem-nya jadi blong waktu ada jurang. 
> Otaknya direm waktu belum ketemu jurang, tapi waktu dihadapannya itu
> ada jurang malah rem-nya blong.
> 
> Paling tidak fungsi kontrol itu bisa mengontrol kita untuk bisa
> membedakan antara angan2 dan realitas.
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
> 
> 
> 
> Brainwashing Dalam Ajaran Islam Merusak ALU dari CPU
> Bukan cuma Islam, tapi semua agama dan ideology pada hakekatnya 
sama2
> menggunakan tehnik brainwash untuk merusak ALU yang merupakan bagian
> yang penting dari semua proses berpikir baik dari otak manusia 
maupun
> dari CPU computer.
> 
> Tehnik Brainwash itu tanpa disadari anda sebenarnya bukan cuma
> digunakan dalam agama Islam saja tapi juga agama lainnya bahkan
> digunakan juga dalam dunia pendidikan, dunia periklanan dan dunia
> entertainment.
> 
> Namun karena beda dalam cara dan tujuannya, maka hasilnya juga tidak
> sama.  Misalnya dalam dunia pendidikan bertujuan untuk mempertajam
> ALU, sebaliknya dalam dunia agama justru untuk merusak ALU.
> 
> Itulah sebabnya, dalam setiap pendidikan di-negara2 maju sekarang 
ini
> diajarkan ilmu komputer dimana lebih dulu dijelaskan hardware-nya
> sebagai komponen2 terpisah yang bisa menghasilkan input dan output
> yang ingin dicapainya.
> 
> Otak manusia secara organic bisa di analogi-kan sebagai motherboard
> sebuah computer yang memiliki CPU (=Central Processing Unit) untuk
> menerima input dan untuk mengeluarkan output.  Computer bisa 
menerima
> input dari berbagai media seperti dari monitor, dari keyboard, dari
> mouse, dan lain2nya.  Demikian pula otak manusia juga bisa menerima
> input dari persepsi pancaindera seperti dari hidung sebagai 
penciuman,
> dari mata sebagai visual, dari telinga sebagai pendengaran, dan juga
> dari berbagai reseptor sensorik lainnya yang ada diseluruh tubuh 
kita.
> 
> Namun semua proses input yang masuk kedalam sebuah CPU akan diproses
> dulu oleh ALU (=Arithmetic Logic Unit) sebelum selanjutnya disimpan
> dalam Memori untuk dikirim ke output.
> 
> Demikianlah, Otak manusia secara analogi bisa disamakan dengan
> motherboard sebuah komputer yang terdiri dari CPU, ALU, dan Memory.
> 
> Latihan fisik akan mengembangkan kapasitas otot2 menjadi besar dan
> kuat, dilain pihak latihan logik akan memperbesar kapasitas ALU. 
> Sebaliknya brainwashing agama Islam justru memperbesar kapasitas
> Memory dengan memperkecil kapasitas ALU karena bagian fungsi ALU
> diubah menjadi storage untuk kebutuhan fungsi Memory.
> 
> Karena kapasitas otak itu fixed maka apabila anda memperbesar
> kapasitas Memory akan berakibat mengecilnya kapasitas ALU.  Dan
> apabila anda memperbesar kapasitas ALU maka kapasitas Memory itu 
tidak
> mengecil bahkan bertambah besar karena karena ALU itu sendiri dalam
> proses fungsinya juga menjadi storage Memory.
> 
> Lalu ada yang bertanya, kenapa hanya agama Islam dan bukan agama
> lainnya ???  Jawabnya karena hanya agama Islam yang menanamkan
> ajarannya melalui brainwashing sedangkan agama lainnya tidak
> menggunakan teknik brainwashing dalam mendidik agama kepada umatnya.
> 
> Brainwashing itu sendiri juga merupakan bagian dari pendidikan, juga
> merupakan bagian dari pelatihan otak.  Bedanya dalam pendidikan ilmu
> pengetahuan kita mempertajam dan memperluas kapasitas kemampuan 
fungsi
> ALU, maka brainwashing justru merusak atau memperkecil kemampuan
> fungsi ALU.
> 
> Dalam brainwashing si pelaku ditekan jiwanya dalam depressi 
ketakutan
> seperti takut akan Allah, takut akan hukum neraka, dan segala bentuk
> ketakutan ancaman fisik berupa potong tangan, potong kepala, dan 
hukum
> rajam di aplikasikan kepada si pelaku dalam memasukkan isi 
pendidikan
> yang diingininya itu.  Akibat cara2 inilah sipelaku tidak lagi
> dibolehkan menggunakan bagian ALU tetapi harus merusak bagian ALU 
ini
> untuk menyimpan data2 ancaman2 itu dalam mengatasi depressinya dalam
> bentuk "defense mechanism".
> 
> Demikianlah, dalam dunia entertainment fungsi ALU tidak dirusak
> meskipun kapasitas memory yang dibutuhkan bisa secara sementara
> memanfaatkan fungsi ALU sebagai storage sementara.
> 
> Islam dan Komunisme adalah ideology yang masih menggunakan teknik
> brainwashing dalam memaksakan ajarannya meskipun dulu2nya hampir 
semua
> ajaran agama menggunakan teknik brainwashing.  Namun dizaman 
sekarang
> atau dalam kemajuan dunia yang sekarang, karena ingin mengejar
> pengembangan ilmu pengetahuan, maka teknik brainwashing dilarang. 
> Akibatnya, semua agama2 diluar Islam menanamkan ajarannya seperti 
apa
> yang dilakukan dunia entertainment dan dunia pendidikan yaitu tidak
> menggunakan stress mental sama sekali sehingga setiap pelaku tidak
> lagi stress ketakutan sehingga seorang Kristen boleh tidak percaya
> Yesus dan tetap akan diakui sebagai umat Kristen oleh dunia Kristen
> itu sendiri.  Sebaliknya seorang umat Islam dianggap lingkungannya
> sebagai orang murtad yang tidak boleh berada dalam lingkungan Islam
> lagi dengan cara membunuhnya.
> 
> 
> > "utusan.allah" <allah.berfirman@> wrote:
> > Tuhan itu adalah delusion dixit Dawkins.
> > Semacam penyakit yang kudu disembuhkan... 
> > Dan bukan kebutukan psikologis.
> >
> 
> Itulah susahnya, banyak umat Islam menyangkal kalo saya katakan 
bahwa
> Allah dan agama Islam itu hanyalah angan2 dan harus diberlakukan
> sebagai angan2 dan tidak boleh keluar dari angan2 agar tidak
> menimbulkan malapetaka.  Malapetaka akibat kepercayaan agama akan
> terjadi apabila kepercayaan ini keluar dari angan2.
> 
> Agama sebagai angan2 adalah juga sama sebagai hiburan karena semua
> hiburan yang kita ciptakan sekarang ini justru untuk konsumsi angan2
> seperti halnya filem2 cerita dari "Snow White" hingga "Superman".
> 
> Angan2 merupakan konsumsi bagian dari otak kita yang aksesnya bisa
> melalui persepsi pancaindera seperti visual, auditorial maupun
> olfactorial.
> 
> DELUSION merupakan penyakit akibat brainwash dimana "angan2" dipaksa
> untuk digerakkan atau di-"exercise" keluar menjadi realitas. 
> Akibatnya, sang umat menjadi rusak bagian central persepsi otaknya
> sehingga kemampuan visual, auditorial maupun olfactorial dari
> Pancainderanya tidak mampu lagi membedakan antara "real" dan
> "imagination".  Kondisi inilah yang merupakan symptom dimana 
penderita
> kehilangan kemampuan membedakan antara "realitas" dan "imagination". 
> Dalam kasus yang lebih parah si penderita akan mengalami 
hallucination
> baik visual, auditorial, dan olfactorial.
> 
> Pada tingkat "Delusional" inilah sang penderita mampu melakukan
> berbagai pelanggaran2 HAM seperti "Jihad", "Pemerkosaan", dan
> "Pembunuhan2".
> 
> Secara singkat, DELUSIONAL adalah suatu symptom atau kumpulan gejala
> dimana penderita kehilangan kemampuannya untuk membedakan "realitas"
> dan "imagination" sehingga menimbulkan response reaktive motorik
> normal dari "defense mechanisme".  Dan terror2 yang dilakukan para
> pelakunya merupakan symptom dari "defense mechanism".
> 
> Ada tiga tingkat gangguan perception yang harus bisa kita sadari, 
yaitu:
> 
> 1. Illustrasi: yaitu merupakan gangguan persepsi visual normal pada
> orang yang sedang nonton filem.
> 
> 2. Hallusinasi: yaitu gangguan persepsi visual, auditorial, maupun
> olfactorial yang tidak normal yang dialami penderita penyakit2 yang
> menyebabkan panas tinggi yang masih mudah diobati dengan obat2an
> penurun panas.
> 
> 3. Delusional: yaitu gangguan persepsi yang persistent akibat 
gangguan
> persepsi visual, auditorial, dan olfactorial yang tidak bisa 
diobati.
>  Gangguan ini bisa berasal dari penyakit2 yang bersifat Organic 
Brain
> Syndrome, dan juga bisa bersifat non-organic brain syndrome.
> 
> Para fanaticus Islam mengalami Delusional state akibat brainwashing
> hingga mengalami hal yang dinamakan "Delusional State of Non-organic
> Brain Syndrome" akibat terjadinya "conflict of reality".
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>


Kirim email ke