> mala mala <citra...@...> wrote: > maksud saya.....onani atau masturbasi > itu adalah jalan yg terbaik..sudah > lama sekali saya itu tau dan menyadari > makanya saya lakukan itu tanpa harus > menunggu diijinkan ulama atau tidak > semua itu keluar dari jalan pikiran > saya yang di karuniai tuhan untuk > bisa berpikir secara bijaksana
Benar, kita dilengkapi dengan pikiran yang bisa mengingat, bisa berlogika, dan bisa membandingkan secara rasional. Kesemua alat ini memang melengkapi diri kita untuk bisa memecahkan masalah kita sendiri tanpa harus membaca dulu AlQuran ataupun Bible. Dalam hal ini memang tidak dibutuhkan Quran atau Bible, dan untuk memastikan tidak bertentangan dengan Quran atau Bible, cukup moral universal yang kita jadikan ukurannya, yaitu selama kita tidak merugikan orang lain, selama tidak mengganggu orang lain, dan selama tidak menyakiti orang lainnya, maka keputusan dan tindakan yang kita ambil adalah tepat apalagi berhasil memberi kepuasan dalam memecahkan permasalahan diri sendiri ini, meskipun untuk orang lain belum tentu benar. > makanya Tuhan memberi otak dan hati > itu tidak semata2 nongkrong di tubuh > begitu saja..tapi di jalankan...agar > kita bisa jadi manusia bijaksana... > kita bukanlah robot2 yg hanya nunggu > komando dari ulama, selama kita manusia > hidup baik tanpa merugikan orang lain.... > Kata2 anda diatas tepat sekali, pemahaman anda inilah yang menyebabkan agama jadi jelas definisinya. Bahwa Agama adalah aturan dalam mengharmoniskan kegiatan antar manusia yang terkait kepada saling membantu, saling menyayang, dan saling menghibur. Aturan2 inilah yang pertamanya cuma dipercaya kemudian ditanamkan menjadi budaya sehingga tanpa perlu dipercaya sekalipun, kebaikan2 agama ini tetap bisa dilestarikan karena pada hakekatnya budaya adalah etika yang menjadi tradisi kelompok. Jadi jangan gunakan agama untuk memilih atau mengambil keputusan mana yang terbaik untuk diri kita sendiri dalam hal yang tidak berhubungan dengan kepentingan orang lainnya seperti dalam contoh ini adalah masturbasi. Jadi memusuhi kafir, menghukum murtad, memaksa menyembah Allah saja, yang kesemuanya ini sama sekali berada diluar dari definisi tentang agama yang saya sebutkan diatas ini. Agama itu kegiatan untuk saling membantu, saling menyayang, dan saling menghibur. Jadi menjarah harta benda umat Ahmadiah bukanlah membantu, bukan menyayang, bukan menghibur, malah mencelakakan, menyebar kebencian, dan terror ini menakutkan bukan hiburan. Ny. Muslim binti Muskitawati.