[zamanku] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan Puasa

2008-08-15 Terurut Topik gkrantau
SETIAP TAON kejadian yg sama diulang krn kedebilan pihak penguasa yg
memaksakan kehendaknya kpd semua orang apakah yg beragama Islam ato
tidak. Mereka pasti sadar bhw sebuah usaha - dlm hal ini rumah-makan -
tidak akan survive dan bahkan kehilangan pelanggannya kalo tutup selama
30 hari.

Mungkin para pembuat peraturan itu juga bisa solider dan tidak menerima
gaji selama mereka melarang orang laen tidak memperoleh penghasilan.

Sudah tiba waktunya umat Islam untuk berhenti minta dimanjakan. Puasa
mrpkn salah satu keharusan bagi mereka, tapi janganlah merugikan orang
laen.  Lama2 nanti akan keluar peraturan agar segala  kegiatan usaha,
pemerintahan, sekolah dan lain-lainnya dihentikan antara matahari terbit
dan tenggelam untuk menghormati yg berpuasa.

Aku pasti tujuan puasa tidak sekedar mengalihkan jadwal makan0-minum
dari siang hari ke malam hari!

Gabriela Rantau

--- In zamanku@yahoogroups.com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Terkait Keluarnya SK Pelarangan Jualan Selama Ramadhan
>
> Pemilik Rumah Makan Di Pekanbaru Mengeluh
>
> Pekanbaru, TR.Com - Banyak pemlik rumah makan atau restaurant di
Pekanbaru mengeluh mendengar akan adanya Surat Keputusan (SK) larangan
berjualan selama bulan ramadhan. Adanya larangan ini mengancam
perekonomian masyarakat.
>
> Seperti salah satu pemilik restoran dan beberapa kedai kopi di jalan
Hang Tuah Pekanbaru khawatir akan adanya isu ini. "Bagaimana mungkin
kami dapat merayakan lebaran dan idul fitri tahun ini kalau kami sendiri
dilarang cari makan. Padahal saya perlu cari duit untuk beli baju
anak-anak saya untuk lebaran ini," kata pemilik restauran yang tak mau
namanya di ekspos.
>
> Herman, salah satu pekerja rumah makan di sekitar jalan M. Yamin
mengatakan kepada TR.Com (13/8) bahwa dirinya sangat tidak setuju
larangan membuka rumah makan selama bulan puasa. "Saya sangat tidak
setuju rumah makan atau kedai kopi ditutup selama bulan puasa. Otomatis
saya juga tidak akan kerja dan tidak akan digaji. Jadi saya mau makan
apa? Dan bagaimana dengan ongkos saya mau mudik ke kampung kalau saya
tidak ada gaji? Saya rasa puasa tidak dimaksudkan untuk membuat orang
sengsara," kata Herman yang mengaku akan pulang kampung ke Bukit Tinggi
lebaran ini.
>
> Sementara pemilik kedai kopi bernama pak Asung dijalan Hang Tuah
mengatakan hal senada. "Satu bulan rasanya cukup lama. Omset saya pasti
akan hilang drastis. Padahal saya perlu uang untuk menyekolahkan anak
saya. Menurut saya SK larangan berjualan tidak perlu dilakukan. Bukan
tidak menghormati saudara kita yang beribadah puasa namun karena
kebutuhan ekonomi juga. Lagipula batal tidaknya puasa kan bukan
dikarenakan kami jualan. Kami kan tidak memaksa orang harus minum atau
makan. Saya rasa puasa juga akan batal kalau menghalang-halangi orang
cari makan secara halal karena akan mengakibatkan orang lain menderita,"
kata Asung.(hm)
>
> Komentar Pembaca :
>
>
>
> by YAK @ 13 Aug 2008 09:05 pm
>
>  SK nya dari siapa? Tahun lalu baru berupa himbauan. Itupun kena
"razia".
>
> Sudahlah PLN menyengsarakan rakyat, sekarang ditambah lagi dengan SK
yang membunuh.Ayo, kita kompak tak usah bayar pajak lagi !!!
>
>
>
> by H. Burhanuddin @ 14 Aug 2008 05:33 am
>
> Pemerintah Kota Pekanbaru tindakannya sudah melebihi Nabi Besar
Muhammad SAW. Wahai Pak Wali, anda bukanlah Nabi..anda hanya manusia
biasa. Janganlah engkau tutup kedai kopi dan rumah makan, sementara
satpol PP mu justru membukanya. 3 hari pertama puasa mungkin ditutup
tapi hari ke 4 dan selanjutnya dibuka walau hanya setengah pintu dan
keberadaanya dilindungi oleh satpol pp  alangkah lebih baik puasa ini
anda lakukan audit internal karena banyak sekali anak buah pak wali yang
korupsi. Haram itu pak, batal puasanya nanti..hahaha
>
>
>
>
>
> Kirim komentar anda atas berita ini di link :
>
>
http://www.transparansi-riau.com/cutenews/example2.htm?subaction=showful\
l&id=1218608795&ucat=15&archive=1211277749&start_from=&
>



[zamanku] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan Puasa

2008-08-15 Terurut Topik Hafsah Salim
> Agung Setiawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Orang non muslim diminta menghargai kaum muslim
> yg puasa,tapi kaum muslim yang puasa nggak bisa
> mengerti atau menghargai kalau yg nggak puasa 
> juga BUTUH ("BELI") Makanan !
> mungkin ini contoh salah satu kalimat Geert Wilders 
> "Islam ask for SPACE But Islam Will NOT Give a Space " 
> * Walaupun TIDAK SEMUANYA SEPERTI INI !)
> 


Apa yang dikatakan Wilders justru merupakan khas ajaran Islam yang
tidak ada dalam ajaran agama lainnya.  Bahkan sikap intolerant seperti
ini merupakan kewajiban dalam Islam.

Kalopun ada umat Islam yang menolak sikap seperti itu, maka dia
dianggap murtad dan sikap itu meskipun dilakukan oleh umat Islam namun
bukanlah ajaran Islam bahkan bertentangan dari ajaran Islam yang
sebenarnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.









Re: [zamanku] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan Puasa

2008-08-15 Terurut Topik Agung Setiawan
Orang non muslim diminta menghargai kaum muslim yg puasa,tapi kaum muslim yang 
puasa nggak bisa mengerti atau menghargai kalau yg nggak puasa juga BUTUH 
("BELI") Makanan !
  mungkin ini contoh salah satu kalimat Geert Wilders "Islam ask for SPACE But 
Islam Will NOT Give a Space " (* Walaupun TIDAK SEMUANYA SEPERTI INI !)

ttbnice <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Bulan Ramadhan adalah bulannya non muslim. Pada bulan ini, mereka
harus mampu menahan sabar, bahkan lapar dan haus yang tidak mereka
rencanakan. 

PAda lebaran nanti Non Muslim akan merayakan kemerdekaannya terhadap
penindasan dan penzoliman oleh "yang jahat" selama bulan puasa. 

--- In zamanku@yahoogroups.com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Terkait Keluarnya SK Pelarangan Jualan Selama Ramadhan
> 
> Pemilik Rumah Makan Di Pekanbaru Mengeluh
> 
> Pekanbaru, TR.Com - Banyak pemlik rumah makan atau restaurant di
Pekanbaru mengeluh mendengar akan adanya Surat Keputusan (SK) larangan
berjualan selama bulan ramadhan. Adanya larangan ini mengancam
perekonomian masyarakat.
> 
> Seperti salah satu pemilik restoran dan beberapa kedai kopi di jalan
Hang Tuah Pekanbaru khawatir akan adanya isu ini. "Bagaimana mungkin
kami dapat merayakan lebaran dan idul fitri tahun ini kalau kami
sendiri dilarang cari makan. Padahal saya perlu cari duit untuk beli
baju anak-anak saya untuk lebaran ini," kata pemilik restauran yang
tak mau namanya di ekspos.
> 
> Herman, salah satu pekerja rumah makan di sekitar jalan M. Yamin
mengatakan kepada TR.Com (13/8) bahwa dirinya sangat tidak setuju
larangan membuka rumah makan selama bulan puasa. "Saya sangat tidak
setuju rumah makan atau kedai kopi ditutup selama bulan puasa.
Otomatis saya juga tidak akan kerja dan tidak akan digaji. Jadi saya
mau makan apa? Dan bagaimana dengan ongkos saya mau mudik ke kampung
kalau saya tidak ada gaji? Saya rasa puasa tidak dimaksudkan untuk
membuat orang sengsara," kata Herman yang mengaku akan pulang kampung
ke Bukit Tinggi lebaran ini.
> 
> Sementara pemilik kedai kopi bernama pak Asung dijalan Hang Tuah
mengatakan hal senada. "Satu bulan rasanya cukup lama. Omset saya
pasti akan hilang drastis. Padahal saya perlu uang untuk menyekolahkan
anak saya. Menurut saya SK larangan berjualan tidak perlu dilakukan.
Bukan tidak menghormati saudara kita yang beribadah puasa namun karena
kebutuhan ekonomi juga. Lagipula batal tidaknya puasa kan bukan
dikarenakan kami jualan. Kami kan tidak memaksa orang harus minum atau
makan. Saya rasa puasa juga akan batal kalau menghalang-halangi orang
cari makan secara halal karena akan mengakibatkan orang lain
menderita," kata Asung.(hm)
> 
> Komentar Pembaca :
> 
> 
> 
> by YAK @ 13 Aug 2008 09:05 pm
> 
> SK nya dari siapa? Tahun lalu baru berupa himbauan. Itupun kena
"razia". 
> 
> Sudahlah PLN menyengsarakan rakyat, sekarang ditambah lagi dengan SK
yang membunuh.Ayo, kita kompak tak usah bayar pajak lagi !!!
> 
> 
> 
> by H. Burhanuddin @ 14 Aug 2008 05:33 am
> 
> Pemerintah Kota Pekanbaru tindakannya sudah melebihi Nabi Besar
Muhammad SAW. Wahai Pak Wali, anda bukanlah Nabi..anda hanya manusia
biasa. Janganlah engkau tutup kedai kopi dan rumah makan, sementara
satpol PP mu justru membukanya. 3 hari pertama puasa mungkin ditutup
tapi hari ke 4 dan selanjutnya dibuka walau hanya setengah pintu dan
keberadaanya dilindungi oleh satpol pp alangkah lebih baik puasa ini
anda lakukan audit internal karena banyak sekali anak buah pak wali
yang korupsi. Haram itu pak, batal puasanya nanti..hahaha
> 
> 
> 
> 
> 
> Kirim komentar anda atas berita ini di link : 
> 
>
http://www.transparansi-riau.com/cutenews/example2.htm?subaction=showfull&id=1218608795&ucat=15&archive=1211277749&start_from=&;
>



   

   

[zamanku] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan Puasa

2008-08-14 Terurut Topik LD-Beby
Sebenarnya orang yang berpuasa itu harus tahan uji.
Aku sendiri Kristen sering berpuasa. Tapi beda dengan cara Islam.
Aku tak pake istilah sahur, jadi asli dari pukul 6 sore ke pukul 6
sore besoknya atau pada saat dimulai matahari terbenam sekarang sampai
jatuh matahari terbenam besoknya baru berbuka puasa. Dan orang-orang
boleh bebas makan dengan nikmat di depanku. Mengapa pula aku harus
merasa resah?

Bila sedang berpuasa kalau boleh tak perlu diketahui oleh
siapa-siapapun. Tak perlu ditrompetin sampai para penganut agama-agama
lain terkesan kayak dipaksa harus mengetahui. Karna puasa bukanlah
hal-hal yang patut dipamer-pamerkan kalau kita ini seperti milik Allah
saja sementara orang lain bukan. Dan penampilan jangan lemas, loyo
melaikan rapih tetap bugar dan tetap ceria, namun jangan pula banyak
berbicara apalagi hal-hal yang sia-sia.

Kalau seorang berpuasa harus punya motif yang ingin disampaikan pada
Tuhan lewat doa-doa yang khusuk tanpa memikirkan apa yang bakal
dimakan setelah berbuka. Karna hidup bukanlah untuk makan, melainkan
makan untuk hidup.

Itu menurut kepercayaan kami lho?

Semoga mengerti maknanya.

Salam,
LD-Beby.

--- In zamanku@yahoogroups.com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Terkait Keluarnya SK Pelarangan Jualan Selama Ramadhan
> 
> Pemilik Rumah Makan Di Pekanbaru Mengeluh
> 
> Pekanbaru, TR.Com - Banyak pemlik rumah makan atau restaurant di
Pekanbaru mengeluh mendengar akan adanya Surat Keputusan (SK) larangan
berjualan selama bulan ramadhan. Adanya larangan ini mengancam
perekonomian masyarakat.
> 
> Seperti salah satu pemilik restoran dan beberapa kedai kopi di jalan
Hang Tuah Pekanbaru khawatir akan adanya isu ini. "Bagaimana mungkin
kami dapat merayakan lebaran dan idul fitri tahun ini kalau kami
sendiri dilarang cari makan. Padahal saya perlu cari duit untuk beli
baju anak-anak saya untuk lebaran ini," kata pemilik restauran yang
tak mau namanya di ekspos.
> 
> Herman, salah satu pekerja rumah makan di sekitar jalan M. Yamin
mengatakan kepada TR.Com (13/8) bahwa dirinya sangat tidak setuju
larangan membuka rumah makan selama bulan puasa. "Saya sangat tidak
setuju rumah makan atau kedai kopi ditutup selama bulan puasa.
Otomatis saya juga tidak akan kerja dan tidak akan digaji. Jadi saya
mau makan apa? Dan bagaimana dengan ongkos saya mau mudik ke kampung
kalau saya tidak ada gaji? Saya rasa puasa tidak dimaksudkan untuk
membuat orang sengsara," kata Herman yang mengaku akan pulang kampung
ke Bukit Tinggi lebaran ini.
> 
> Sementara pemilik kedai kopi bernama pak Asung dijalan Hang Tuah
mengatakan hal senada. "Satu bulan rasanya cukup lama. Omset saya
pasti akan hilang drastis. Padahal saya perlu uang untuk menyekolahkan
anak saya. Menurut saya SK larangan berjualan tidak perlu dilakukan.
Bukan tidak menghormati saudara kita yang beribadah puasa namun karena
kebutuhan ekonomi juga. Lagipula batal tidaknya puasa kan bukan
dikarenakan kami jualan. Kami kan tidak memaksa orang harus minum atau
makan. Saya rasa puasa juga akan batal kalau menghalang-halangi orang
cari makan secara halal karena akan mengakibatkan orang lain
menderita," kata Asung.(hm)
> 
> Komentar Pembaca :
> 
> 
> 
> by YAK @ 13 Aug 2008 09:05 pm
> 
>  SK nya dari siapa? Tahun lalu baru berupa himbauan. Itupun kena
"razia". 
> 
> Sudahlah PLN menyengsarakan rakyat, sekarang ditambah lagi dengan SK
yang membunuh.Ayo, kita kompak tak usah bayar pajak lagi !!!
> 
> 
> 
> by H. Burhanuddin @ 14 Aug 2008 05:33 am
> 
> Pemerintah Kota Pekanbaru tindakannya sudah melebihi Nabi Besar
Muhammad SAW. Wahai Pak Wali, anda bukanlah Nabi..anda hanya manusia
biasa. Janganlah engkau tutup kedai kopi dan rumah makan, sementara
satpol PP mu justru membukanya. 3 hari pertama puasa mungkin ditutup
tapi hari ke 4 dan selanjutnya dibuka walau hanya setengah pintu dan
keberadaanya dilindungi oleh satpol pp  alangkah lebih baik puasa ini
anda lakukan audit internal karena banyak sekali anak buah pak wali
yang korupsi. Haram itu pak, batal puasanya nanti..hahaha
> 
> 
> 
> 
> 
> Kirim komentar anda atas berita ini di link : 
> 
>
http://www.transparansi-riau.com/cutenews/example2.htm?subaction=showfull&id=1218608795&ucat=15&archive=1211277749&start_from=&;
>




[zamanku] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan Puasa

2008-08-14 Terurut Topik ttbnice
Bulan Ramadhan adalah bulannya non muslim. Pada bulan ini, mereka
harus mampu menahan sabar, bahkan lapar dan haus yang tidak mereka
rencanakan. 

PAda lebaran nanti Non Muslim akan merayakan kemerdekaannya terhadap
penindasan dan penzoliman oleh "yang jahat" selama bulan puasa. 



--- In zamanku@yahoogroups.com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Terkait Keluarnya SK Pelarangan Jualan Selama Ramadhan
> 
> Pemilik Rumah Makan Di Pekanbaru Mengeluh
> 
> Pekanbaru, TR.Com - Banyak pemlik rumah makan atau restaurant di
Pekanbaru mengeluh mendengar akan adanya Surat Keputusan (SK) larangan
berjualan selama bulan ramadhan. Adanya larangan ini mengancam
perekonomian masyarakat.
> 
> Seperti salah satu pemilik restoran dan beberapa kedai kopi di jalan
Hang Tuah Pekanbaru khawatir akan adanya isu ini. "Bagaimana mungkin
kami dapat merayakan lebaran dan idul fitri tahun ini kalau kami
sendiri dilarang cari makan. Padahal saya perlu cari duit untuk beli
baju anak-anak saya untuk lebaran ini," kata pemilik restauran yang
tak mau namanya di ekspos.
> 
> Herman, salah satu pekerja rumah makan di sekitar jalan M. Yamin
mengatakan kepada TR.Com (13/8) bahwa dirinya sangat tidak setuju
larangan membuka rumah makan selama bulan puasa. "Saya sangat tidak
setuju rumah makan atau kedai kopi ditutup selama bulan puasa.
Otomatis saya juga tidak akan kerja dan tidak akan digaji. Jadi saya
mau makan apa? Dan bagaimana dengan ongkos saya mau mudik ke kampung
kalau saya tidak ada gaji? Saya rasa puasa tidak dimaksudkan untuk
membuat orang sengsara," kata Herman yang mengaku akan pulang kampung
ke Bukit Tinggi lebaran ini.
> 
> Sementara pemilik kedai kopi bernama pak Asung dijalan Hang Tuah
mengatakan hal senada. "Satu bulan rasanya cukup lama. Omset saya
pasti akan hilang drastis. Padahal saya perlu uang untuk menyekolahkan
anak saya. Menurut saya SK larangan berjualan tidak perlu dilakukan.
Bukan tidak menghormati saudara kita yang beribadah puasa namun karena
kebutuhan ekonomi juga. Lagipula batal tidaknya puasa kan bukan
dikarenakan kami jualan. Kami kan tidak memaksa orang harus minum atau
makan. Saya rasa puasa juga akan batal kalau menghalang-halangi orang
cari makan secara halal karena akan mengakibatkan orang lain
menderita," kata Asung.(hm)
> 
> Komentar Pembaca :
> 
> 
> 
> by YAK @ 13 Aug 2008 09:05 pm
> 
>  SK nya dari siapa? Tahun lalu baru berupa himbauan. Itupun kena
"razia". 
> 
> Sudahlah PLN menyengsarakan rakyat, sekarang ditambah lagi dengan SK
yang membunuh.Ayo, kita kompak tak usah bayar pajak lagi !!!
> 
> 
> 
> by H. Burhanuddin @ 14 Aug 2008 05:33 am
> 
> Pemerintah Kota Pekanbaru tindakannya sudah melebihi Nabi Besar
Muhammad SAW. Wahai Pak Wali, anda bukanlah Nabi..anda hanya manusia
biasa. Janganlah engkau tutup kedai kopi dan rumah makan, sementara
satpol PP mu justru membukanya. 3 hari pertama puasa mungkin ditutup
tapi hari ke 4 dan selanjutnya dibuka walau hanya setengah pintu dan
keberadaanya dilindungi oleh satpol pp  alangkah lebih baik puasa ini
anda lakukan audit internal karena banyak sekali anak buah pak wali
yang korupsi. Haram itu pak, batal puasanya nanti..hahaha
> 
> 
> 
> 
> 
> Kirim komentar anda atas berita ini di link : 
> 
>
http://www.transparansi-riau.com/cutenews/example2.htm?subaction=showfull&id=1218608795&ucat=15&archive=1211277749&start_from=&;
>