Tidak bisa disangkal bahwa rasul Paulus adalah seorang yang sangat
berpengaruh dalam kitab Perjanjian Baru,  selain Yesus sendiri. Ia telah
membawa kabar baik mengenai Yesus ke seluruh penjuru dunia pada masa
itu.

Paulus lahir di Tarsus,  ibu kota Kilikia,  propinsi Roma , sekarang
bernama Turki.  Daerah ini terkenal dengan kain serat bulu kambing, 
yang seringkali digunakan untuk membuat tenda,  sebagaimana pekerjaan
Paulus (Kisah 18:3).

Sebagai warga negera Roma karna kelahiran sangatlah berharga. Pada zaman
Paulus,  seseorang dapat membeli kewarganegaraan Roma dengan 500 Drachma
(mata uang Yunani), hampir sebesar dua tahun gaji seorang perkerja.
Warga negera Roma diberikan hak-hak istimewa , selamat dari penyesahan
dan tidak ada hukuman mati tanpa pengadilan (Kisah 32:23-29), diberikan
hak memilih membuat kontrak,  menikah secara hukum dan bebas dari
pembayaran pajak.

Namun demikian,  ia juga seorang Yahudi,  seorang yang kaya dengan
warisan rohani.  Dalam tahun-tahun berikutnya, Paulus sering kali
merujuk kepada warisannya dan berkata,  "Aku adalah orang
Yahudi...dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum
nenek moyang kita,  sehingga aku menjadi seorang yang giat berkerja bagi
Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini..." (Kisah 22:3, NIV).

Paulus berasal dari keturunan suku Benyamin,  dibesarkan sebagai seorang
Farisi (Inget ini Tawang...!!!) dan belajar di bawah pinpinan Gamaliel, 
salah seorang yang terkenal dari guru-guru Yahudi pada waktu itu.  Kita
pelajari dari surat-surat Paulus kepada orang-orang Galatia bahwa ia 
"sebagai seorang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek
moyangku..." (Galatia 1:13).  Semangat ini diwujudkannya semasa sebelum
ia bertaubat dalam penganiayaannya atas mereka yang menjadi
pengikut-pengikut Yesus  (Sangat identik dengan si Tawang sekarang
sebelum bertaubat dan juga bapak Muhammad Ali Markus yang dari Surabaya
itu).

Seorang Yahudi yang bersemangat,  warga negara Roma, Paulus kemudian
menjadi rasul terbesar yang dikenal dunia  (Jadi jangan heran kalau
Paulus punya 3 KTP, mengapa kamu yang sangat usil TAWANG...!!!??).

Paulus tidak selalu rasul Paulus,  tetapi Saulus dari Tarsus, 
penganiaya gereja yang mula-mula.  Kemudian dia mempunyai pengalaman
yang membawa dia ke tempat yang akan mengubah bukan saja kehidupannya
sendiri tetapi juga sejarah (Begitu pula kiranya si Tawang nantinya).

Paulus tidak memerlukan keterangan yang dalam mengenai teologi sebelum
dia menyerahkan dirinya kepada Yesus (Karna pada awalnya Paulus ini
mirip Tawang paling getol cari-cari kesalahan Yesus alias sama sekali
tidak memahami makna yang significant tentang Planning Salvation of
Redemption).  Pada ketika itu dan di sanalah dia memberikan dirinya
kepada Allah , mangatakan,  "Tuhan, apa yang harus aku
perbuat...???(ayat 6).

Tadinya seorang lawan Yesus yang sangat berapi-api (mirip Tawang dan
bapak Muhammad Ali Markus dari Surabaya),  kini menjadi sorang hamba-Nya
yang rendah hati dan lemah.


(someone).






Kirim email ke