> Abdul Rohim <peduli_kla...@...> wrote:
> Jakarta - Kabar terakhir menyebutkan,
> sistem TI yang akan digunakan Komisi
> Pemilihan Umum untuk menyokong pelaksanaan
> Pemilu 2009 masih belum siap. Hal ini
> tentu saja memicu keprihatinan, terlebih
> hari pencontrengan kian dekat.
>

Untuk mempersiapkan TI itu khan perlu membayar atau menggaji ahli2 TI yang 
professional dan mahal.  Padahal daripada dana itu digunakan untuk menggaji 
atau membayar professional yang mahal ini, lebih baik uang dana ini di-bagi2 
untuk panitianya dan merekayasa satu dari meeka dianggap sebagai pofessional 
yang tidak mengerti TI sama sekali.

Nanti kalo masalah ini terbongkar pun terlambat sudah, uang sudah habis 
di-bagi2 sehingga dibongkar sekalipun tak banyak lagi artinya.  Siapapun yang 
mau menang, tak perlu mempermasalahkan TI tapi rame2 saja membayar dukun 
masing2.

Ny. Muslim binti Muskitawati.








 
> Salah satu pihak yang mengutarakan rasa keprihatinannya tersebut adalah M. 
> Salahuddien, Wakil Ketua Indonesia Security Incident Responses Team on 
> Internet Infrastructure (ID-SIRTII).
> 
> "ID-SIRTII sangat prihatin dengan persiapan TI KPU. Apalagi hari pemilihan 
> tinggal menghitung hari," ujarnya yang dikutip detikINET, Selasa (31/3/2009).
> 
> KPU pun diimbau untuk low profile terhadap sistem TI yang mereka siapkan. 
> Agar jangan sampai membuat ekspektasi masyarakat yang terlalu tinggi hingga 
> memancing pihak-pihak yang ingin menjajal kemampuan untuk menjebolnya.
> 
> ID-SIRTII sendiri, dikatakan Didin -- begitu ia disapa -- sudah membangun 
> komunikasi dengan KPU sejak tahun lalu. KPU ingin mendapat masukan dan 
> komentar ID-SIRTII soal keamanan sistem TI yang akan mereka buat.
> 
> "Secara prosedur, ID-SIRTII tetap memantau KPU. Tapi itu kan hanya sebagian 
> kecil saja, sementara sebagian besarnya itu kan harus dilakukan oleh KPU 
> sendiri," tukasnya.
> 
> Secara pribadi, melihat keadaan yang ada sekarang, Didin pun tak berharap 
> terlalu tinggi dengan sistem TI KPU nantinya. "Kalau sekadar jalan mungkin 
> bisa, tapi kalau dengan harapan tinggi rasanya itu sulit. Soalnya, keruwetan 
> bukan hanya dari sisi KPU tapi dari prosedur dan anggaran juga," pungkasnya.
> 
> ( ash / wsh ) 
>  
> http://www.detikinet.com/read/2009/03/31/085213/1107514/398/sistem-ti-kpu-memprihatinkan
> 
> 
>  
> http://media-klaten.blogspot.com/
>  
> http://groups.google.com/group/suara-indonesia?hl=id
>  
> salam
> Abdul Rohim
>


Kirim email ke